⛅ | SK-4

71 20 0
                                    

'𝑩𝒖𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖, 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒌𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂, 𝒃𝒖𝒏𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒃𝒖𝒏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'𝑩𝒖𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖, 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒌𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂, 𝒃𝒖𝒏𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕, 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒃𝒖𝒏..'

Rindu menangis dikamarnya, lirih sangat lirih sampai tak ada yang bisa mendengar tangisannya selain dirinya sendiri.

"B-bunda Rindu mau pergi aja dari sini, bawa Rindu bun.."ucap Rindu lirih

Rindu berdiri ia mengambil airpods dan ponsel serta memakai hoodie hitam yang dibelikan oleh Azzam satu tahun lalu.

Ia membuka pintu kamarnya pelan lalu berjalan menuruni anak tangga membuat atensi ke 4 saudaranya menoleh kepadanya.

Revan bersuara "mau kemana lo ?" tanya Revan dengan wajah datar, Rindu menatap netra Revan "pergi sebentar" ucap Rindu lalu pergi begitu saja membuat Javier yang sedari tadi diam pun berteriak "MAU NGELONTE YA LO !" Teriak Javier nyaring.

Membuat Langkah Rindu terhenti, Rindu tersenyum miris lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Disinilah Rindu berada, di makam kedua orang tuanya, ia memeluk nisan bunda dan ayahnya.

Ia menangis "bunda.. bawa rindu ke atas bersama mu.. Rindu kesepian" Rindu menangis tersedu-sedu, siapapun yang mendengar tangisannya akan merasakan sakit yang sama.

"Rindu ga kuat, kalau ayah dan bunda enggak mau jemput Rindu biar Rindu yang kesana sendiri" ucap Rindu tersenyum kecut dan kembali menangis.

"Aku boleh cerita sama bunda dan ayah ?" tanya Rindu walaupun ia tahu tidak akan ada yang menjawab pertanyaannya.

Rindu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafas nya pelan.

"Kakak kakak ga bisa jaga aku bun... mereka terus menerus nyiksa Rindu, Rindu dari dulu disiksa fisik maupun batin" Rindu menarik nafas berat tak kuasa menahan air matanya.

"Kalau Waktu itu Rindu enggak nyuruh Bunda dan Ayah membelikan kak Javier kado mungkin kalian masih ada disini.. "

"Rindu cape bunda.. Rindu tadi denger percakapan mereka kalau mereka mau bunuh Rindu pelan pelan.. " Rindu kembali menangis.

"R-rindu gamau bunda.. mereka nyiksa Rindu karena ingin balas dendam.. "ucap Rindu terisak, ia tak kuasa menahan semua air mata yang ia tahan tahan sedari tadi, angin malam berhembus menerpa wajah cantiknya, bulan dan bintang menjadi saksi kesedihan Rindu.

____

Azzam dan Allegra telah sampai di kediaman keluarga Xavero, niat mereka mau menjenguk Rindu, sekarang sudah malam jadi mereka juga membelikan Rindu makan malam dari luar.

Tadinya Regina ingin ikut namun Azzam takut Regina kelepasan memarahi Xavero bersaudara dan mereka malah tambah menyiksa Rindu jadilah Allegra dan Azzam melarang regina untuk ikut.

Cklek

Pintu terbuka atensi Mereka teralih menatap Zeandra bersaudara intens.

"Ngapain kalian kesini ?" tanya Revan kepada Allegra dan Azzam.

"Gue mau jenguk Rindu, dimana dia ?" tanya Allegra, Haikal menjawab pertanyaan itu cuek "tu anak keluar ga tau kemana"

Zeandra bersaudara membelakkan mata kaget "bangsat, adek lo lagi sakit dan lo biarin dia pergi gitu aja ?!"umpat Azzam marah.

Allegra yang melihat itu kemudian menenangkan sang adik, jelas ada kilatan marah dari netra laki laki itu.

Memang yang Allegra lihat bahwa keluarga Xavero ini tak ada yang peduli satupun dengan Rindu.

"Zam, kita cari Rindu aja, ga guna juga kita lama lama disini" Ajak Allegra kepada Azzam.

____

Tempat terakhir yang mereka kunjungi setelah Taman bunga, caffe Sweet Dream,  ya makam kedua orang tua Rindu.

Mereka masuk kedalam makam dan mengedarkan pandangannya mencari cari keberadaan Rindu, malam tak menjadi penghalang mereka untuk mencari Rindu.

Terlihat sosok perempuan tertidur disalah satu makam disana setelah mereka mendekat ternyata benar itu Rindu !

Lihatlah Rambut acak acakan dan mata yang sembab, Allegra dan Azzam yang tak tega pun membawa Rindu pulang ke kediaman keluarga Zeandra masa bodo dengan keluarga Xavero yang mencari cari Rindu ataupun tidak.

____


Regina kaget melihat kondisi Rindu yang mengenaskan berada digendongan Allegra.
Regina menghampiri kedua putranya itu

"Rindu kenapa kok kayak gini ?" Tanya regina khawatir "Habis ke makam tante sama om" jawab Azzam membuat Regina mengerinyit biasanya kalau Rindu sudah benar benar lelah ia akan mengunjungi makam bunda dan ayahnya.

"Rindu sudah difase benar benar lelah, makanya ia selalu kemakam om dan tante karena sudah sangat lelah dengan kehidupan" jelas Regina menatap sendu kearah Rindu yang terlelap.

Allegra dan Azzam terdiam laku saling menatap satu sama lain "mom izinin Rindu tinggal disini ya selama beberapa hari dan tidak sekolah juga selama ia menginap disini ?" izin Azzam kepada Regina.

Regina kemudian menatap Wajah anaknya
"Kalau tinggal disini boleh boleh saja, tapi kalau tidak berangkat sekolah tanyakan pada Rindu sendiri saja ya" ucap Regina

Azzam mengangguk, Allegra menggendong Rindu menuju ke kamar tamu untuk mengistirahatkannya.

____

"Kemana sih tu anak, jam segini belum pulang juga" ucap Revan bermonolog sendiri, ia menatap jam tangannya sudah jam 01.53 Rindu belum pulang-pulang juga.

"Bikin khawatir aja tuh anak"ucap Revan tanpa sadar, kemudian menggeleng "gue kenapa malah nyariin dia, ga guna banget"ucap Revan kemudian berjalan menuju ranjangnya dan terlelap begitu saja.

____

TBC

first, sorry yaa kalau ini chapter nya kurang banyak bcs aku bingung mau nambahin apa lagi, second, sorry direvisi mulu wkwk.

SEMESTA KITA | 00L [ TAHAP REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang