⛅ | SK-15

12 2 0
                                    

9 day again

Gadis itu terbangun di antara rerumputan hijau, ia bingung, mengapa ia berada disini, gadis itu berjalan menyusuri rerumputan itu tanpa alas kaki, bahkan dress putih yang digunakannya membuat kesan cantik pada dirinya.

Ia menatap takjub pada pemandangan yang ia sendiripun tak tahu, banyak kupu kupu dan burung burung indah berterbangan.

Gadis itu terus melangkah hingga ia menemukan wanita parubaya yang ia kenal, bunda.

Gadis itu terus melangkah disaat sang ibu melontarkan senyuman dan merentangkan tangannya.

Gadis itu berlari sekuat tenaga untuk ber hambur ke pelukan sang bunda, gadis itu memeluk raga bundanya dengan sangat erat seolah tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

"Bunda.. ini beneran bunda?" Tanya gadis itu menatap netra indah sang bunda.

Antari tersenyum hangat "Iya sayang, ini bunda, Rindu apa kabar?" Ucap Antari mengelus surai lembut sang putri.

Rindu menatap netra indah Antari "Bunda.. Rindu baik baik saja, tapi bawa Rindu bersama bunda ya.." Ucap Rindu membuat Antari terkekeh.

Antari mengelus surai lembut Rindu "Sayang, dengarkan bunda, mereka sudah menyesal telah menyia-nyiakan kamu"

"Jangan hukum mereka dengan kehilangan"

"Cukup Bunda dan Ayah yang disini ya, kamu jangan" Ucap Antari tersenyum lembut.

Rindu menggeleng "Tapi, Rindu sakit bun"

"Rindu sudah tak bisa menahan lagi"

"Rindu.. Rindu ingin-" Ucap Rindu terpotong saat Antari menyela.

"Sayang, sekarang belum waktunya kamu disini nak, masih ada masa depan dan cita cita yang harus kamu kejar"

"Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu itu tangguh, kamu itu anak paling kuat yang bunda dan ayah miliki"

"Kamu harus bisa membuat mereka berubah nak.. Kamu sudah bisa membuat mereka menyesal"

"Tapi bun, Rindu hanya mempunyai 9 hari lagi untuk hidup didunia, Rindu rasa semuanya hanya sia sia."

Antari menggeleng membawa kepala Rindu kepangkuannya "Stt, Bunda dan Ayah sepakat untuk tidak membawa kalian ikut bunda sekarang, bunda sadar bahwa masa depan kalian masih panjang sayang"

"Masih banyak hal yang belum kalian raih, maka kejarlah impian itu.."

Antari menghela nafas panjang "Bunda harus pergi sekarang, maaf jika bunda tidak bisa membawa kamu ikut bersama bunda" Ucap Antari membuat Rindu bangkit.

"Sebelum Bunda pergi bolehkah aku bertemu dengan Ayah?" Tanya Rindu, gadis itu sangat merindukan sosok sang ayah.

Antari mengangguk "Tentu sayang"

Jeffry berjalan memeluk tubuh mungil sang anak, Rindu membalas pelukan dari cinta pertamanya.

"Ayah, Rindu kangen ayah sering sering mampir ke mimpi Rindu ya ayah.."

Setelah mengucapkan itu, Jeffry dan Antari benar benar menghilang darisana.

Rindu tersenyum getir, tak lama ada cahaya putih yang berada di hadapan gadis itu, Rindu memasuki cahaya itu dan menghilang.

____

Jari jari Rindu  bergerak, membuat Jeandra yang tidur disamping gadis itupun terusik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMESTA KITA | 00L [ TAHAP REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang