03. Snowflake : The Sweet Rhotacism

501 76 31
                                    

Anyeong!

selain kepingan spesial untuk Jungkook, kepingan peredam rindu kakak-kakak semua hadir yeaayy.. siapa yang sudah tunggu-tunggu?

selamat membaca yaa~

.

.

.

Sebuah bola melambung cukup tinggi setelah mendapat tekanan tendangan dari kaki kecil tetapi kuat. Park Yoongi, bocah berumur 10 tahun tengah mencoba peruntungannya untuk membobol pertahanan sang ayah yang berdiri diantara dua tiang berjaring. Yoongi memekik kesal ketika kulit bundar itu terpental setelah menyentuh telapak tangan ayahnya.

Bogum sedikit meringis, tangannya kebas sedetik setelah kulitnya menyentuh kulit bundar dengan tekanan yang tinggi. Sempat tertegun merasakan kekuatan tendangan putranya, kemudian tersenyum penuh kemenangan melihat air wajah Yoongi yang mengkerut kesal.

" Wah, tendanganmu kuat sekali, hyung. Ayo coba lagi!" Bogum kembali merentangkan tangan dan kakinya setelah melempar bola ke arah Yoongi kembali. Bersiap dalam sikap kuda-kuda yang tegap, matanya memicing ketika Yoongi mulai mengambil aba-aba dengan mundur beberapa kali untuk kembali menendang bola itu.

Yoongi mengerahkan seluruh kekuatannya yang telah di tumpukan pada kakinya, membidik dengan mata, sebuah celah untuk dapat menghantarkan si kulit bundar yang ada di bawah kakinya ini agar dapat menerobos pertahanan yang dibuat sang ayah. Untuk kesekian kalinya Yoongi mampu menendang bola tersebut dengan kekuatan yang tak main-main, namun sayangnya, daya yang Yoongi berikan terlampau besar hingga bola melambung cukup jauh melewati tiang gawang.

Yoongi berdecak kesal tetapi sejurus kemudian air wajahnya menegang, begitupun dengan sang ayah yang berbalik badan untuk melihat arah bola. Kulit bundar yang melambung jauh itu menghampiri dua bocah seumuran yang sedang asik bermain tanpa mengetahui apa yang terjadi di belakangnya.

Keduanya memekik terkejut ketika sebuah bola memantul diatas air kolam dan mencipratkan tetesan-tetesan airnya ke wajah mereka. Ya, kedua bocah itu sedang bermain di pinggiran kolam tepat di ujung taman rumah mereka. Hampir saja bola berkekuatan besar itu menghantam kepala mungil keduanya hingga mampu membuat mereka terjungkal ke dalam kolam tersebut.

" Kio ! " Salah satu dari mereka memekik, ketika menyadari tangan kanannya telah kosong. Makhluk kecil yang sedari tadi ia pegang menghilang begitu saja. Tubuhnya ribut bergerak ke kanan dan ke kiri berusaha mendapatkan presensi dari makhluk bernama Kio itu, siput peliharaannya.

Selain Taehyung yang sedang mencari sesuatu, Jimin , anak yang lainnya itu membalikkan tubuhnya kebelakang, memicingkan mata untuk melihat keadaan kakak dan ayahnya yang berjalan hendak menghampiri mereka dengan gelak tawa. Jimin tahu jelas bahwa tragedi bola barusan adalah ulah dari keduanya.

" Daddy! Jangan melempal bola kencang-kencang" teriak Jimin , tangannya sibuk mengusap wajahnya yang basah karena cipratan air kolam dengan pakaiannya.

" Harusnya Yoongi tendang tepat dipunggung mereka, biar mereka jatuh kekolam" canda Yoongi ketika sudah berada tepat di depan keduanya. Jimin mendengus kesal mendengarnya.

Bogum berjongkok membantu berusaha mengikuti arah gerak Taehyung yang masih juga belum berhenti mencari. Merunduk dengan kepala yang di tengokkan kekanan dan kekiri, bibirnya sudah tertekuk sedih.

" Cari apa, Tae?" Bogum ikut memandang ke bawah. Mencari sesuatu yang dirinya sendiri tidak tau apa.

" Kio hilang, bantu Tae mencarinya, Dad!" Jawab Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya.

OLAF : Kerajaan KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang