04. Snowflake : The Little Brave

490 74 20
                                    

Annyeong!

Lama tidak menyapa ya? Masih ingatkah dengan keluarga Park ? Masih kah layak rindu kakak- kakak semua untuk kami jamu? Hehe

Masih hangat keluar dari oven, jadi mohon dimaklumi jika masih banyak kesalahan dalam penulisan:)

Selamat menikmati~


.

.

.


Kelas Jimin dan Taehyung sengaja dibuat terpisah. Jimin di kelas lebah dan Taehyung di kelas kepik. Alasannya karena Hyera yang meminta langsung pada guru yang mengajar untuk mengantisipasi sikembar yang akan berulah saat berada dikelas taman kanak-kanak yang sama.

Cukup dirumah saja kedua bocah 5 tahun itu melakukan hal-hal diluar pikiran saat dipersatukan, tidak lagi di sekolah. Karena Hyera tidak ingin bolak-balik ke Taman kanak-kanak hanya untuk memenuhi panggilan kepala sekolah atas keluhan - keluhan pada sikembar nantinya.

Namun, nyatanya sepasang saudara yang sudah berbagi kandungan selama lebih dari 9 bulan tak semudah itu dipisahkan. Meski terpisahkan oleh tembok pembatas kelas, kedua kembar tak seiras itu masih saja sering kedapatan bersama. Entah Jimin yang mengendap-endap masuk ke kelas Taehyung, atau sebaliknya.

Beruntung selama bersekolah disana tidak ada kejadian yang sikembar lakukan hingga membuat kegaduhan. Adapun perkara kecil yang terjadi masih bisa diatasi oleh guru-guru disana. Karena pada dasarnya tidak hanya sikembar, beberapa anak di sekolah itu punya tingkah yang luar biasa.

Sayangnya keberuntungan itu sepertinya sedang tidak berpihak pada sikembar hari ini. Bermula saat Taehyung memasuki kelas lebah, dengan santainya duduk didepan tepat menghadap ke arah Jimin yang sedang menggambar, Taehyung memamerkan sebuah bolpoin hijau milik Yoongi yang tidak sengaja terbawa didalam tasnya ketika pagi tadi mereka sempat bermain dengan perlatan sekolah kakaknya.

" Chim lihat ini! "

Taehyung mengambil selembar kertas yang berserakan di meja lalu mulai menoreh tinta hijau itu seraya menuliskan namanya dengan huruf hangeul. Dagu kecilnya terangkat sedikit, menunjukkan bahwa dirinya tengah membanggakan diri di depan kembarnya karena menulis dengan menggunakan bolpoin. Selama ini keduanya hanya boleh menulis dengan pensil atau peralatan mewarnai. Menggunakan bolpoin hanya untuk orang besar seperti Ayah dan Kakanya, itu yang Hyera katakan.

Jimin menatap ingin alat tulis menawan itu, wajahnya sudah memelas berharap Taehyung akan menawarkan meminjamkannya padanya meski wajah Taehyung teramat menyebalkan saat ini.

" Chim mau pakai? "

Berkat berada bersama dalam satu kandungan yang sama selama 9 bulan lebih, agaknya Taehyung sudah mampu membaca pikiran Jimin. Bolpoin itu di serahkan saat Jimin mengangguk semangat bahkan hampir melompat kegirangan.

Jimin mulai menorehkan karyanya diatas kertas. Sama seperti Taehyung, Jimin sudah bisa menuliskan namanya sendiri dalam huruf hangeul berkat kesabaran Hyera yang mengajarinya.

Meski tak secepat Taehyung dalam mengingat penggalan hangeul namanya, Jimin mampu melakukannya juga. Bahkan, Bogum sampai memberikannya dua permen coklat saat bocah itu berhasil melakukannya setelah berbulan-bulan Hyera memupuk kesabaran dalam mengajarnya.

Melihat Jimin yang masih asik dengan bolpoin hijau itu, Taehyung memutuskan untuk meninggalkannya dan beralih pada segerombolan anak-anak yang sedang bermain bajak laut di pojok ruangan. Sekitar tujuh orang banyaknya, teman-teman sekelas Jimin riuh memenuhi ruangan saat bermain permainan bajak laut, mengisi waktu rehat mereka selama 15 menit.

OLAF : Kerajaan KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang