8. Anak macan yang galak

819 124 9
                                    

Sudah benar-benar tengah malam dan angin berhembus kencang. Qiao Zhishu pulang lebih dulu menggunakan kereta sewaan, dia sudah mengirimkan pesan melalui pelayan kepada ayah nya bahwa dia sudah tidak tahan untuk beristirahat.

Jika mengikuti kehendak Kaisar gila itu mereka bisa berada disana hingga dini hari. Qiao Zhishu sudah pernah mengalami nya sekali dan tidak akan lagi. Dipangkuan nya Xue tidur meringkuk, Qiao Zhishu membelai bulu-bulu halus nya merasakan hati nya yang menghangat.

Tapi ada satu masalah lain yang tidak masuk akal, bagaimana bisa pria ini ada di dalam kereta yang sama dengan nya?

"Anu, tampaknya Marsekal muda tidak perlu repot-repot mengantar saya pulang." Ujar Qiao Zhishu menyatakan jelas keberatannya.

"Ini sudah tengah malam, bagaimana bisa membiarkan seorang gadis pulang sendirian."

OMONG KOSONG! Kata itu tercetak di kening Qiao Zhishu, pria angkuh seperti nya mana peduli dengan gadis? Tindakan penyelamatan nya di masalalu hanyalah sebuah prosedur yang wajib dilakukan.

Tidak mengatakan apa-apa lagi, Qiao Zhishu bertindak seakan-akan tidak ada siapapun diseberang nya. Dia menatap kearah jendela yang gelap beberapa titik salju terlihat samar. Jauh di dalam hati Qiao Zhishu bertanya-tanya jika dirinya yang dulu berada pada situasi ini seperti apa dia akan berekspresi?

Tapi sekarang Qiao Zhishu tidak akan mendapatkan jawaban nya, debaran samar atau perasaan seperti ada kupu-kupu diperut nya tidak ada lagi. Sekarang dia hanya melihat pria dihadapannya sebagai manusia biasa yang kebetulan memiliki fisik dan kemampuan diatas rata-rata.

Mereka sampai di depan gerbang kediaman keluarga Qiao. Chen Yishen keluar lebih awal mengulurkan tangan nya pada Qiao Zhishu. Dia tidak memperdulikan tangan itu dan malah melompat turun sendiri dari kereta begitu saja.

"Terimakasih untuk bantuan nya. Tapi lain kali simpan saja sifat gantlemen itu disakumu tuan. Beberapa wanita tidak memiliki kekebalan terhadap perhatian jika tidak ingin bertanggung jawab pada perasaan mereka maka enyahlah." Kalimat itu dia katakan dengan senyum manis sebelum gerbang nya tertutup keras.

"Dia mirip seperti anak macan yang galak." Celetuk kusir yang melihat interaksi mereka dan langsung tutup mulut saat marsekal berbalik kearahnya.

****

Di dalam kamar nya Qiao Zhishu meletakan Xue diatas ranjang nya, besok dia harus meminta pengasuh untuk menyiapkan daging rusa untuk si bulat ini.

Setelah melepaskan pakaian berat nya menyisakan gaun tipis, Qiao Zhishu bersembunyi dibalik selimut. Dia menguyel-uyel mahluk berbulu yang menatap nya penasaran. "Kasihan sekali kamu Xue, pasti kau sedih karena ibumu mati."

Ketika pagi hari kediaman Qiao yang damai heboh dengan suara teriakan yang membuat orang berbondong-bondong datang. Saat itu Tao gugu pengasuh Qiao Zhishu ditemukan pingsan di lantai.

Kasim yang berjaga memeriksa kamar tapi tidak ada siapapun disana selain nona muda yang masih terlelap. Terganggu dengan kebisingan, Qiao Zhishu membuka mata nya, pengelihatan nya masih kabur karena mengantuk. "Kenapa kalian semua ada dikamarku?" Tanya nya.

Para kasim keluar secara serempak begitu tuan muda Qiao muncul. Dia masih menggunakan pakaian putih seperti nya habis berlatih. "Meimei kau baik-baik saja? Ada apa ini?"

Qiao Zhishu menggeleng dia mengusap wajah nya ikut bingung dengan keadaan pengasuh nya pingsan. "Aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong letakan bibi disini lantai itu dingin." Qiao Zhishu turun dari ranjang dia menyibak selimut nya agar pengasuh nya bisa beristirahat lebih baik.

Tao gugu telah merawat nya sejak bayi hingga sedikit banyak Qiao Zhishu menganggap nya sebagai ibu pengganti. 

Tiba-tiba gumpalan bulu terlihat tengah merenggangkan badan nya dan melompat kearah Qiao Zhishu. "Xue! Oh iya Gege perkenalkan ini peliharaan baruku namanya Xue." 

Qiao Feng tahu jika adik perempuan nya ini memang agak aneh, dia kira sifat telah berubah setelah berbulan-bulan tapi ternyata dia tetap sama hanya berubah ke kiblat aneh yang berbeda.

Orang normal mana yang menjadikan macan tutul salju sebagai peliharaan nya? Qiao Feng kini menyadari sepenuhnya kenapa ada keributan di pagi hari. "Meimei kau menemukan nya dimana?"

"Di hutan istana."

"Kau pergi ke hutan tadi malam?! sadarkah kau jika disana banyak predator buas?" Dia seharusnya curiga saat Meimei berkeliaran sendirian, "Macan itu basi kecil kau nekat mengambil dari indukan nya? Kau bisa dicabik-cabik Qiao Zhishu!"

Qiao mencebik kesal saat dia di omeli. "Hn, tapi itu tidak terjadi karena saat aku menemukan Xue induk nya telah mati terpanah. Gege Xue tidak bisa hidup di hutan sendirian tanpa Ibunya, aku sendiri bertahan hidup karena ada Gege dan Ayah. Tapi Xue tidak punya siapa-siapa." Dia mencoba merayu Qiao Feng menggunakan titik lemah nya, dia selalu menemani Qiao Zhishu karena takut adik perempuan nya akan merasa kesepian dan kurang kasih sayang. Itulah sebab nya dia tidak masuk ke istana sebagai tentara dan malah menjadi sarjana meskipun kemampuan berpedang nya sangat baik.

Qiao Feng mengalihkan pandangan nya dari tatapan nanar sang adik. Dia tidak bisa membuat adik nya merawat mahluk buas seperti itu. "Kenapa tidak kelinci saja? Bukankah wanita suka memelihara sesuatu yang imut?"

"Memang nya Xue tidak imut?" Qiao Zhishu menyodorkan Xue agar kakak nya bisa melihat keimutan hidup itu lebih jelas, mungkin karena masih bayi macan itu lebih terlihat seperti bola bulu.

"Rawr..." Suara pekikan nya terdengar lucu.

"Aw! Apa itu tadi geraman menggemaskan sekali!" Qiao Zhishu memeluk Xue erat-erat sampai Gege yang melihat nya kasihan dengan mahluk yang terlihat engap itu. "Meimei kau bisa membuat nya mati sesak napas."

Haruskah dia lebih mengawasi keselamatan macan tutul itu dibandingkan adik nya sendiri? Tampaknya Qiao Zhishu jauh lebih meresahkan dibandingkan hewan buas.

"Oh ya benar! Xue selamat datang dirumahku."

Sampai berhari-hari kemudian Qiao Zhishu menghabiskan waktunya dengan mengawasi peliharaan baru nya makan. Dia yang biasanya selalu mendatangi kakak atau ayah nya kini lebih fokus pada Xue. Orang-orang dikediaman Qiao juga mulai terbiasa dengan keberadaan macan tutul salju disekitar mereka, terlebih ketika Xue sekarang lebih mirip seekor sapi karena semua orang yang melihat nya pasti akan memberikan nya makanan.

"Gege kenapa aku merasa bahwa Xue lebih suka menggelinding dibandingkan berjalan?" Dia menunjuk kearah Xue yang menggelinding kearah kaki nya dengan tatapan malas. Ketika mengangkat nya Qiao Zhishu merasa bahwa mahluk ini terasa jauh lebih berat ketimbang waktu pertama kali dia melihatnya.

Qiao Feng hanya melirik sebentar sebelum akhirnya kembali fokus pada buku nya. "Kau memberikan nya makan 5 kali sehari membuat mahluk buas itu tak ubah nya seekor sapi. Lalu sekarang kau bertanya mengapa dia malas bergerak? Itu karena kaki nya tidak kuat menopang tubuh nya yang gempal."

Dia memberikan tatapan miris pada macan yang terlalu dimanjakan itu. "Meimei kalau kau tidak ingin dia sakit ikuti jadwal diet yang kuberikan, ajak Xue jalan-jalan saat kau berkuda di lembah Zhoushan." Qiao Feng memberikan selembar kertas yang menunjukkan jadwal makan Xue yang dibatasi.

"Makan 2 kali sehari? Xue-ku bisa lemas nanti."


Kidnap The BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang