12. Kembali dengan cidera

834 113 5
                                    

Qiao zhishu menggenggam erat belati nya ketika beruang itu kian mendekat Qiao Zhishu menyentuh kepala beruang itu mengandalkan kelenturan tubuh nya dia melu melompati tubuh binatang buas itu, menancapkan belatinya disalah satu mata nya. Beruang itu menggila sampai tubuh Qiao Zhishu yang berada dibelakang nya terhempas dan sempat terkena cakaran tajam nya.

"Meimei! menghindar!" Qiao Feng memperingatkan adik nya dia berusaha keras untuk bangkit tetapi kaki kiri nya tidak dapat bergerak, berkat peringatan sang Gege Qiao Zhishu dapat menghindari serangan itu.

Nafas nya terengah-engah, Qiao Zhishu mengambil alih pedang Gege nya yang tergeletak disebelahnya. Sebenarnya rasa takut telah merambati sumsum belakang nya tetapi kondisi sang kakak memberikan nya kekuatan lebih untuk tetap bertahan. Di dalam sini tidak akan ada yang bisa dia andalkan untuk  menolong mereka, kini Qiao Zhishu harus bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Dia memejamkan mata nya sejenak untuk mengumpulkan fokus nya dan mengabaikan rasa sakit yang terasa menghancurkan tubuh nya. Ketika membuka mata nya kembali hunusan pedang nya berkilau tertimpa oleh cahaya matahari, tatapan nya berubah.

Qiao Zhishu merasakan pergerakan angin disekitarnya melambat saat dia melangkah maju sementara itu di tempat nya menatap meimei nya Qiao Feng tidak bisa berkedip perasaan ini dan pergerakan ini mirip dengan apa yang dia rasakan saat latihan bersama dengan adiknya waktu itu. Saat ini  insting bertahan hidup Qiao Zhishu-lah yang mengambil alih.

kepala beruang itu melayang jatuh kebawah kaki nya akibat satu tebasan nya, darah memericik mengotori wajah dan pakaian nya. Qiao Zhishu masih diam ditempatnya berdiri dia menatap kosong kearah kepala beruang yang tergelatak di bawah kakinya. Hanfu nya telah sobek diberbagai tempat bahkan ada darah yang mengalir. Qiao zhishu mengayunkan pedang nya memberishkan nya dari darah yang mengalir.

"Kakak baik-baik saja kan?" Tanya Qiao Zhishu berbalik menghampiri Gege yang masih terpaku kearahnya. Dia memeriksa keadaan nya dan menemukan bahwa kaki nya patah sepertinya ini saat tertimpa oleh kuda, dia berisul untuk memanggil chichi yang sebelumnya pergi. Benar saja kuda putih itu berlari menghampiri nya, chichi tidak mungkin pergi jauh tanpa dirinya.

Qiao zhishu memapah sang Gege untuk bangun. "Gege jangan banyak bergerak biar aku yang membawa kuda nya, gege duduk saja dengan tenang."

"Tapi luka-lukamu..."

"Gege tenang saja."

Chichi merendahkan tubuh nya atas isyarat dari Qiao zhishu. Dia membantu Qiao Feng agar duduk lebih dulu sebelum akhirnya Qiao Zhishu ikut naik, dia merobek rok nya membuat nya menjadi tali agar dapat mengikat tubuh gege nya pada dirinya. Zhishu takut jika sewaktu-waktu Qiao Feng kehilangan kesadaran nya dan jatuh.

****

Ketika melihat gerbang kediaman Qiao dia tidak pernah merasa selega ini sebelumnya, kasim yang berjaga di depan menyipitkan mata nya dan tertegun saat melihat tuan dan nona muda mereka kembali dengan kondisi mengenaskan.

"Dokter! cepat panggilkan dokter kemari."

kakak nya dipapah ke ruang pengobatan sedangkan dirinya pergi ke kamar nya untuk menggantikan pakaian yang kotor oleh darah dan tanah. Dia tidak bisa membuat semua orang bertambah panik dengan kondisinya saat ini. di depan cermin dia bisa melihat kondisi tubuh nya yang memiliki banyak luka-luka jika ayah nya melihat semua ini bisa jadi dia akan terkena serangan jantung, jadi Qiao Zhishu menyumpal mulut nya mengunakan sapu tangan untuk menahan ringisan nya saat membalut luka robek disekitar dada nya.

Terdengar suara ketukan pintu yang terdengar tidak sabaran, beruntung Qiao zhishu telah menguncinya sebelumnya sehingga tidak akan ada yang dapat masuk dan melihat kondisinya saat ini.

Tao gugu mengetuk dengan tidak sabaran dia telah mendengar bahwa tuan dan noda muda Qiao kembali dengan keadaan terluka ketika junjungan nya akhirnya membuka pintu dan telah berganti pakaian baru saja dia bernapas lega. Dia memeriksa keadaan nya dan menembuka jika dia baik-baik saja.

"Tao gugu aku baik-baik saja."

"Baiklah, Tuan Qiao Zhang memanggil anda ke kantor nya."

"oh, ayah memanggilku? apa ini karena kakak?"

"Ya cepatlah hampiri beliau, dia sangat khawatir dengan keadaan anda."

Qiao Zhishu mengangguk dia pergi ke kantor sang ayah baru dia akan menjenguk kakak nya lagi untuk melihat kondisinya. Dia berusaha bernapas sepelan mungkin untuk menahan rasa nyeri dari luka-luka nya. Dia berharap bahwa darah nya tidak akan merembes disaat menghampiri sang ayah.

Dia menggerenyit saat melihat marsekal muda berdiri di depan tampak nya tengah berbicara dengan sang ayah yang terlihat resah. Dia berada dalam dilema haruskah Qiao Zhishu berbalik dan membuat janji lain dengan sang ayah untuk menghindari pertemuan dengan marsekal chen yishen? Tapi jika dia terus bertingkah seperti ini bukankah akan sangat terlihat kentara sekali bahwa dia menghindarinya?

Jadi pilihan akhirnya adalah menunggu hinga pembicaraan kedua orang itu selesai dan diam di tempat sampai sang ayah menyadari keberadaan nya. sampai lima menit selanjutnya tiba-tiba sepasang mata hitam itu tertuju kearahnya, Qiao zhishu sama sekali menghindar walaupun terakhir kali dia membuat keributan yang membuat wajah seseorang mengalami cacat ringan.

Qiao zhishu menundukkan sedikit tubuh nya sebagai salam formal dia tidak peduli dengan apapun yang ada di dalam otak nya. Tidak lama tatapan mereka terputus karena Qiao Zhishu yang mendapatkan panggilan dari sang ayah.

Kepala keluarga Qiao terlihat sedikit panik karena tidak menyangka bahwa putrinya telah sampai, dia telah membuat kesalahan dengan tanpa sengaja mempertemukan putrinya dengan marsekal muda yang kini telah dibencinya mati-matian. "Ah, nak sejak kapan kau tiba disini?"

"Belum lama Ayah. Tidak apa lanjutkan saja pembicaraan kalian aku bisa menunggu." Sahut Qiao zhishu santai dia bersikap seolah-olah tidak melihat keberadaan marsekal dan bertanya-tanya di dalam hati 'mengapa disaat dia masih menjadi seorang gais bodoh sangat sulit untuk bertemu dengan nya walaupun dia telah berusaha mengikutinya seharian? tapi kini setalah dia merasa muak orang ini terus muncul dimana-mana seperti hantu?'

Tapi kalau dipikir-pikir mungkin perasaan tidak nyaman seperti inilah yang dulu dirsakan oleh marsekal saat dia terus berusaha menempelinya. sedikit banyak dia merasa sangat menyesal dan perihatin pada pria itu.

Dia memang berdiri tidak jauh dari mereka tetapi entah mengapa Qiao Zhishu merasakan tatapan yang terasa menyengat kearah nya. "Apa ada yang salah?" Tanya Qiao Zhishu yang merasa tidak nyaman kepada marsekal chen.

"Kau sedang sakit?" katanya setelah diam agak lama.

Otak Qiao Zhishu bergerak cepat apa benar-benar kelihatan? rasanya dia telah menutupinya dengan baik. "Saya baik-baik saja."

Marsekal Chen seperti ingin berbicara lagi sampai akhirnya seorang prajurit menghampirinya mengatakan sesuatu yang tidak dapat dia dengar lalu pada akhirnya mereka pergi dan pamit pada kepala keluarga Qiao.

"Jadi, apa yang terjadi disini Zhishu?" tanya sang ayah ketika marsekal telah hilang dari pandangan mereka.

"Sebelum aku menjelaskan nya aku akan mengatakan sesuatu ... Ayah tampak nya aku akan segera menikah."

Kidnap The BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang