BTI|10|

3.7K 202 5
                                    

Brakkk

Pranggggk

Bughhhh

" Brengsek!!! " Teriak seorang gadis yang tengah di baluti emosi, Sadri mulai dari kampus ia menahan rasa emosi dan rasa sakit hati yang membuat dirinya memuncak sekarang.

Prankkk

Brakkk

Lagi-lagi kamar gadis itu hancur-sehancur hancurnya. Emosi yang sadari ia tahan dan melampiaskannya pada kamar mewahnya sayang sekali.( Gue berlapang dada nih Jen, kasi gue aja tuh kamar lumayan .)

Tak peduli dengan luka yang lagi-lagi mengeluarkan darah, Jennie membanting sana sini benda-benda yang ada di sekitarnya, mengeluarkan rasa kesal dan kemarahan.

" Ck persetan, dia membuatku marah!!." Ujar Jennie marah . Jennie berjalan menuju laci dekat ranjang miliknya.jennie mengambil handphone tersebut dan menelfon seseorang.

" Bawa dia di hadapan ku, aku menunggunya di gudang apertemen ku ."

........

" Now Jackson!!! ."

.......

Tuttt.

Setelah mematikan panggiilan dari Jackson anak buahnya, ia segerah mengambil tas Chanel miliknya tak lupa memasang kembali kacamata miliknya yang terjatuh di lantai tadi.

Jennie berjalan melewati maid yang menyapanya, Jennie berjalan dengan wajah yang datar nan Dingin." Antar aku ke apertemen skerang." Tutur Jennie pada june, june yang tau akan bosnya itu langsung mengangguk dan mempersiapkan mobil.

Brakkk

Jennie masuk dengan menutup pintu mobil kasar,." Jangan beri tau Daddy apa yang kau liat nanti , atau lehermu aku gores seperti kemarin ." Ancam Jennie pada june yang tengah susah payah menelan ludahnya.

Seperti apa yang jennie katakan, kejadian di apertemen milik bos-nya ini Jennie hampir di bunuh oleh seseorang, namun dengan habat nya Jennie lebih dulu membengkal Kapala pria itu hingga putus. Dan si saat june melihat semua itu Jennie mengancam june jika ia memberi tau Jinyoung ia akan mati di tangannya, dan itu tidak main-main hingga Jennie menggores lehernya cukup parah dengan benda lipstik yang ternyata dalamnya terdapat benda tajam.

June hanya mengangguk menurut pada Jennie dan tetap menjalankan mobilnya.

Tak perlu waktu lama Jennie sudah sampai di apertemen mewah miliknya,Jennie menekan tombol kunci apertemen lalu masuk begitu saja. Berjalan melewati pintu-pintu kamar dan berakhir tepat di gudang.

Ceklekkk

Jennie membuka pintu, di sana sudah ada Jackson yang tengah berdiri dengan seseorang yang wajahnya di tutupi kain.

Jennie melemparkan tasnya ke arah sofa gudang itu. Lalu perlahan menghampiri kedua pria itu." Jack,berikan pisaumu ." Ucap Jennie dan di turuti oleh Jackson yang dengan senang hati memberikan pisau miliknya.

" Tumben sekali kau tak menggunakan pisau BPR mu Jane ." Ucap Jackson menghampiri Jennie.

" Aku hanya tidak ingin menodai BPR ku dengan darah bajingan ini." Ucap Jennie menatap pria yang masi di tutupi oleh kain." Buka ." Sambung Jennie  dingin.

Jackson hanya menurut saja pada Jennie. Jackson membuka perlahan kain itu dan tampaklah wajah pria yang sudah babak belur.

" Kau memukulinya Jack ." Tanya Jennie sembari melihat wajah pria itu.

BEHIND THE INSIGHT[JENLISA]G!P✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang