Part 7

10 0 0
                                    

Harap vote sebelum membaca 😁
.
.
Readers ku yang tersayang harap yah setelah baca tolong vote & comment . Itu akan sangat berharga buat author ! Jadi penyemangat author buat up , jadilah readers baik yang bisa menghargai karya seseorang .
Thanks 🥰
----------

Diruan makan yang cukup elegant dan mewah terlihat 4 pria tengan menikmati makan malamnya . Ya siapa lagi kalau bukan Alvaro dan saudara"nya . Hanya terdengar suara dentingan sendok berpacu dengan piring .
Hingga saat manik mata alvaro melihat bi sam yang tengah membawa nampan berisi pecahan" piring dan gelas . Alisnya pun berkerut , diapun membuka suaranya .

"Bagaimana ? Dan apa itu ?" Tanyanya pada bi sam

"Ii inii , ah maksudku nona tak ingin memakan makanannya tuan melainkan membanting nya ." Ucap bi sam dengan takut karena melihat raut wajah alvaro

"Kenapa ?" Ucapnya datar menaikkan sebelah alis

"Nona berfikir kita akan meracuninya tuan ."

"Shitt !! Benar" menyusahkan ."
"Dia fikir aku akan melepaskannya begitu saja , ck tidak semudah itu bodoh ." 

Setelah mengucapkan itu mood alvaro menjadi buruk , diapun beranjak dari duduknya dan berniat menghampiri gadis yang tengah dia sekap itu .

"Heii kau mau kemana ? Kenapa tak menghabiskan makanan mu ." Tanya edward dengan tampang bingung

Alvaro yang mendengar itu hanya berbalik menatap tajam adiknya itu tanpa menjawabnya dan melanjutkan langkah nya  , sang empu yang ditatap pun hanya bisa berkedik ngeri .

"Cih terus saja seperti itu dasar manusia es ."

Titah edward dengan watadosnya dan hanya mendapat gelengan dari kepala dari stevano dan jitakan dari narendra .

" Cobalah kau berkata seperti itu tepat dihadapannya , akan kupastikan kepalamu sudah menggelinding ntah kemana ."

Timpal stevano yang berhasil membuat mereka tertawa . Namun tak selang berapa menit keadaan kembali hening , mereka melanjutkan acara makannya . Tapi berbeda dengan stevano ntah apa yang tengah difikirkan lelaki itu .
Saat merasakan suara bariton kakak ke 3 nya yang terus memanggilnya dia pun tersadar dari lamunannya .

"Kau kenapa hmm ." Tanya edward pada stevano

"Ah aku ,, tidak apa" .

"Terus kenapa sedari tadi kau melamun ?

" Ntahlah kak , aku hanya berfikir apa yang akan kak varo lakukan pada gadis itu ."

"Ssttt sudah , apapun itu kita tak berhak memikirkannya ." Kini timpah narendra

"Yasudah kalau begitu ayo kita keruang tengah , dan dengar kabar apa yang akan varo bawa ." Ujar edward

"Hmmm okee !! 

Mereka bertiga pun memilih meninggalkan ruangan makan dan beranjak ke ruang keluarga yang biasa mereka gunakan buat bersenda gurau dan menonton .
Berbeda dengan ketiga saudaranya langkah kaki alvaro tak pernah berhenti dan hendak sampai ke ruangan alexa , dari tadi dia sudah berfikir apa yang akan dia berikan pada gadis itu , dengan smirk yang terud dia tampilkan dan rahang yang sudah mengeras .
Dia tak henti"nya berucap dalam hati hingga ruangan yang dia tujukan sudah berada tepat dihadapannya dan dapat varo dengar suara isakan dari alexa .

"Kau fikir aku akan melepaskan mu begitu saja gadis bodoh , jangan harap ."

"Bab cerita baru dalam hidupmu baru saja dimulai , yang akan kupastikan mendapat ending yang tak bisa kau lupakan ."

"Keluargamu yang sialan itu memberimu hidup indah bukan dan aku yang akan melengkapinya dengan penderitaan."

Batinnya berhenti berucap dan memutuskan segera masuk menemui alexa .

.
.

To be continue
Jangan lupa vote & comment
(Kalau gak mau gua santet)
😁😁


Gambaran ruang keluarga mansion alvaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaran ruang keluarga mansion alvaro .

ALEXA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang