RUBY || 34

329 22 2
                                    


"Pssssttt"

"Kita kenapa ngumpet sih?" tanya Ica berbisik.

Ruby pun menggelengkan kepala pelan. "Kita kan nguntit Runy!"

"Terus kita harus bisik - bisik kah?" tanya Ica kembali, "Disini suara musik nya gede banget" ujarnya.

"Siapa suruh bisik - bisik sih" kesal Feli menjitak pelan kening Ica.

"Husstttt" Maureen pun langsung merentangkan sebelah tangan nya dengan serentak mereka merapat kan diri masing - masing ke tembok serta menunduk menutupkan muka mereka.

Orang yang mereka untit pun melewati mereka dengan tidak menyadari adanya mereka.

"Pyuhhhh, hampir aja" ucap Maureen mengelap sedkit keringat nya.

"Sekarang kita ikutin cepat!"

"Gilak tuh badan jago banget goyang nya" ujar Feli setelah mereka sampai ke lantai dansa.

"Sumpah itu si Runy gak risih apa?"

"Ck, murahan"

"Sadis amat mulut nya sama kembaran sendiri"

Yap mereka semua sedang menguntit kembaran Ruby alias Runy. Mereka dengan niat baik dan ikhlas mengikuti Runy mulai dari malam ini. Demi kelancaran bersama maka misi ini harus dijalan kan.

"Itu dia udah mabuk?" tanya Ica.

"Cepat ambil foto dia, habis itu langsung keluar. Gue tunggu diluar" ujar Ruby, ia tidak suka keramaian seperti ini.

"Buruann Fel!" desak Maureen. Setelah mereka mengambil beberapa foto dengan angel yang berbeda - beda mereka pun langsung keluar menyusul Ruby yang sudah menunggu di mobil.

"Berarti dia sering ketempat ginian dong?" tanya Maureen.

"Seperti nya iya, soalnya udah pro banget tuh"

"Lo kayak nya emang harus tidur dirumah utama By, biar tau kelakuan kembaran lo gimana" ucap Maureen menasehati perlahan.

"Udahan yuk, cuss ke cafe tempat biasa" ajak Ica.

**

Keesokan pagi nya burung berkicau dengan langit yang cerah. Sarapan pagi dimulai dengan anggota keluarga yang sudah lengkap.

"Kamu makin kurus nak, jangan tinggal di apart lagi" ujar Annet melihat pipi anak bungsu nya yang mulai tirus.

"Gak janji" sahutnya pelan.

Anne pun memberikan roti berselai kacang ke atas piring Ruby.

"Loh kok kamu yang makan sih bang?" tanya Annet melihat si sulung mengambil roti yang ada di piring si bungsu dan memberikan satu nya kepada si anak tengah.

Royyan pun menelan kunyahan nya, "Mami lupa apa gimana? Ruby alergi kacang kan?" tanya nya bertanya pada sang mami.

"Astagfirullah mami lupa, maaf - maaf. Mami buatin yang coklat ya"

"Gak perlu, aku mau langsung berangkat aja" ujarnya setelah meminum susu.

Lalu ia pun berdiri menyalami kedua orang tua nya serta Royyan. Lalu melirik Runy yang sedang menikmati roti selai kacang nya.

Royyan pun menyenggol pelan lengan adek nya, yang dibalas dengan muka penuh tanya oleh Runy.

"Gak berangkat bareng?" tunjuk nya dengan dagu kearah Ruby berjalan.

Runy pun menggeleng, "Gak ah, nyetir sendiri aja" ucapnya.

Sesampai nya disekolah seperti biasa berjalan lancar saat pembelajaran. Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa pun berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka.

RUBY (Dunia Sagara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang