"BUNDAA! ABANG JAHAT" pekik Alan saat memasuki ruang keluarga."Bocah, ini bukan hutan" Sagara menjewer telinga Alan.
"HUA ABANG AGA IKUTAN JAHAT IH" teriaknya kembali.
Maudy pun menurunin tangga "Kenapa sih dek?" tanya nya.
"Bang Aga buang sendal adek!" ucapnya mengadu.
"Fitnah mulu lo bocah sableng!" ucap Sagara. Ia sudah sering menjadi kambing hitam nya Alan dan Naren.
"Kata bang Naren abang Saga yang buang keluar!" ucapnya ngegas.
"Apaan gue, gue aja baru datang" ucap Sagara.
Dari luar terdengar suara tertawa kencang milik Naren.
"Kamu dari mana?" tanya Galang.
"Habis ke bengkel nyari bidadari" ucapnya "Sekalian gangguin Alan yang lagi termenung tadi" lanjutnya masih menahan ketawa akibat melihat ekspresi Alan saat tau sendal kesayangan nya dibuang oleh Sagara abang kesayangan nya. Padahal itu ulah nya Naren yang sangat suka usil.
"Alahh kucing! Mana ada bidadari di bengkel yang ada lakik semua. Cari pacar sana! Alan bosen lihat wajah kalian mulu. Apalagi bang Naren dirumah mulu! Jomblo dari lahir lu? Ini juga bang Aga bukan nya ngapelin kak Au malah dirumah terus" cerocos bocil laknat alias Alan.
"Apa Naren mau ayah jodohin aja?" tanya Galang sang ayah dengan menaik nurunkan alisnya menggoda.
"Nah betol dijodohin aja!" setuju Alan.
"Dikira gue gak laku kali yagesya!" ucap Naren dengan sebal.
"Yang ngejar gue tuh banyak, tapi gue nya gak mau. Secara kan gue terlalu ganteng untuk dimilikki seseorang" ucapnya dengan menyuggarkan rambut kebelakang.
"Banyak gaya!" toyor Sagara.
"Sial! Durhaka lo sama gue"
"Tuh lihat si Alan aja udah punya doi, masa lo belum sih?" Ledek Sagara.
Naren melototkan mata nya ke arah Alan yang pura - pura tidak mendengar.
"Bocah esde! Ingat lo masih bocil bocah!" ucapnya menarik telinga Alan. "Tapi emang ada yang mau sama bocah tengil ini?" tanya nya penasaran.
"Nama nya..." ucap Sagara menggantungkan kalimatnya sambil melirik Alan yang sedang kesal.
"Siapa woi spill cevvatttt"
"Namanya Iyin, cantik bang. Tapi sayang nya Alan galak sama tuh bocah perempuan" ledek nya lagi ke arah Alan dengan senyum sinis nya.
"Bundaa! Usir aja bang Aga! Hueee" ucapnya dengan wajah yang sudah memerah menahan kesal.
Maudy pun menggeleng kan kepala melihat Alan yang sudah bete.
"Bang Aga! Alan ngambek pokoknya! Besok pulang beli seblak gak mau tau" ucapnya lalu mengejar Tutu alias kucing nya Sagara yang sedang berjalan bak model dengan pantat dan ekor yang sengaja digoyangkan dengan berlebihan.
"He Tutu! Kamu habis jadi cabe - cabean dimana ha?" tanya nya menyentuh dengan ujung jarinya.
"Jangan diganggu si Tutu ntar ngejar malah nangess" ejek Sagara pada Alan lalu dengan sengaja menyenggol Tutu terjatuh dan kemudian terbirit - birit berlari memasuki kamar.
Mereka pun menggeleng pelan.
Sudah tau takut dengan Tutu masih juga diganggu!
"Oiii Runy!" panggil Royyan.
"Eh salah, Ruby maksudnya!" ucapnya lagi setelah perempuan yang dipanggil menoleh.
Kadang - kadang ia suka lupa yang mana Ruby dan yang mana Runy.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY (Dunia Sagara)
Teen FictionPROLOG: "Udah berapa jam kita berdiri disini?" tanya Yusuf ke Rafa. Rafa menunjukkan jam nya tanpa menjawab. "Berapa jam pala hiu! Kita belum ada lima menit disini besti" sahut Alatas. "Santai dong bestii!" "Sesekali cabut dari hukuman bisa lah ya...