Di hari minggu yang cerah ini semua makhluk hidup yang berada di mansion Runatta akan melaksanakan sarapan pagi bersama.Semalam penghuni lantai tiga dan lantai empat tidak keluar dari kamar. Makan pun mereka diantarkan oleh bibi Susi.
"Pagi anak - anak ku" sapa Annet setelah melihat Royyan dan Runy duduk di kursi mereka masing - masing.
Setelah nya disusul oleh Ruby yang baru selesai mandi setelah keliling mansion. Mengambil tempat duduk yang biasa ia duduki.
"Adek tadi kemana aja?" tanya Alexander setelah melipat koran nya.
Ruby pun mengarah kan jari telunjuknya memutar. Memberi tau kalau ia berkeliling mansion.
Alexander pun memberikan kedua jempol nya
"MANTAP" ucapnya."Jangan capek - capek ya dek" tiba - tiba Runy menyeletuk yang hanya di berikan alis naik oleh Ruby.
"Dahlah, Mumi eh mami maksudnya. Abang mau perkedel itu dong jauh amat sih" ucapnya menunjuk perkedel yang ada disebrang nya.
Ruby melihat bingung ke arah mangkok soto nya yang ada toge. Iya Ruby tidak menyukai toge karena rasa nya aneh.
Runy yang melihat itu segera menukarkan mangkok nya dengan punya Ruby, Karena dia yang paling menyukai toge. "Kayaknya punya kita ketuker" ucapnya.
Setelah melihat Runy menukarkan mangkok mereka Ruby langsung mengambil cabe yang sudah diblender dan menuangkan kedalam mangkok.
"IIHH lo makan sop kecap apa gimana" ucap Royyan yang tidak sengaja melihat ke arah mangkok Runy yang kuah nya berwarna coklat.
"Ini lagi kok bening sih, jangan pake cabe aja sekalian pake kecap kek" ucapnya mengomentarin soto punya Ruby.
Royyan emang kayak begitu gaes, dia itu harus perfect orang nya. Makan aja harus seimbang, apalagi kuah soto kecapnya harus seimbang dengan cabe nya.
"Komen lagi gue jejelin perkedel ini ke mulut lo ya" ucap Runy
Memang tiga bersaudara ini mempunyai selera yang berbeda beda.
"Assalammualaikum, KAKK AUUU ALAN KANGENNN XIXIXI" teriak seorang bocil setelah sampai di ruang makan.
"Assalammualaikum" ucap Sagara dan Narendra dibelakang Alan.
"Jangan malu - maluin lo ya badak" Naren mengusap wajah Alan.
"TANGAN ABANG BAU JENGKOL IH" teriak nya dan berlari ke arah Runy.
"Kak Au kemaren kemana? Alan kangen loh, padahal bang Aga udah beliin kak Au seblak lepel dua" ucapnya seraya memamerkan jari dua nya.
Runy pun menggaruk kepala nya yang tidak gatal. "Hehe aku bukan Au" ucap nya.
"Loh kak Au bohongg ya?" ucapnya menatap dengan tidak suka.
"Tapi aku beneran bukan Au yang kamu maksud"
Mata Alan pun sudah berkaca - kaca, ia sedih karena kakak kesayangan nya tidak mengenali nya. Padahal mereka tidak bertemu hanya kemaren.
Sudah dibilang Runy dan Ruby itu kembar identik, yang membedakan mungkin yaitu kalau Ruby mempunya tai lalat kecil dibawah alis nya, serta tatapan mata yang lebih tajam hanya pada Ruby dan tatapan lembut hanya pada Runy.
Ia melihat kearah Naren dan Sagara. Naren pun sudah mengambil posisi disamping Royyan. Sagara pun juga sudah mengambil posisi disamping Ruby.
Lalu tatapan nya jatuh kepada perempuan yang berada di sebelah Sagara. Perempuan yang sangat fokus kepada soto yang ada di depan nya tanpa melirik kesana kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY (Dunia Sagara)
Teen FictionPROLOG: "Udah berapa jam kita berdiri disini?" tanya Yusuf ke Rafa. Rafa menunjukkan jam nya tanpa menjawab. "Berapa jam pala hiu! Kita belum ada lima menit disini besti" sahut Alatas. "Santai dong bestii!" "Sesekali cabut dari hukuman bisa lah ya...