Prita sudah rapi dengan dress tanpa lengan dengan warna hitam ketat yang memperlihatkan bentuk dan lekuk tubuhnya, make up yang sempurna pun sudah melekat pada wajah cantiknya. Malam ini ia akan menemani Kevin untuk acara pernikahan salah satu kolega Kevin.
Keduanya tiba di sebuah hotel mewah, mereka mengisi buku tamu kemudian masuk, mencicipi makanannya lalu menghampiri beberapa temannya yang juga hadir. Nampak kebahagiaan yang dirasakan sang pengantin begitu pun dengan tamu undangan, terlihat para tamu senang karena pesta tersebut bisa mempertemukan beberapa orang yang biasanya sibuk dengan kegiatan dan sulit untuk meluangkan waktu bertemu.
"Hai Vin Prita, apa kabar?" ucap salah seorang yang mengenal Kevin dan Prita.
"Kami baik" sahut Kevin.
"Ups maaf uncle" ucap seorang gadis kecil yang mungkin berusia empat tahun, gadis kecil yang tak sengaja menabrak Kevin.
"Gapapa nak, kamu cantik sekali" puji Kevin pada gadis kecil itu.
"Chaca hati-hati nak" omel sang ibu.
"Gapapa bu" ucap Kevin.Kevin tak henti menatap gadis kecil tersebut gadis kecil yang cantik yang berhasil merebut perhatiannya. Melihat hal tersebut sontak membuat Prita merasa tertampar, ia berusaha keras menahan air matanya agar tak jatuh. Ingin sekali ia memberikan kebahagiaan itu pada Kevin tapi ia tak punya daya, ia harus ikhlas menerima takdirnya hidup tanpa keturunan.
"Tuh Prit... Kevin kepengen banget sepertinya punya dedek bayi" celetuk salah satu teman Kevin.
"Kalian ini kelamaan berduaan" canda yang lain.Nyatanya candaan tersebut berhasil membuat Kevin marah besar.
"Sudah selesai bicaranya? basa-basi? kalian pikir ini sebuah bercandaan, kalau gak tau mending diam" geram Kevin, ia menarik Prita kemudian beranjak pulang tentunya setelah menemui si empunya pesta.
Di mobil tangisan Prita akhirnya pecah, Kevin menarik dan memeluk istrinya tersebut. Sama seperti Prita Kevin pun merasakan sakit kala mendengar ucapan teman-temannya tersebut.
"Aku tau kamu sangat menginginkannya, aku juga Vin. Aku bukan perempuan yang sempurna, maaf..." isak Prita.
"Sudah cukup jangan dibahas lagi" ucap Kevin sambil mengusap-usap kepala Prita dam sesekali mengecupnya.
"Kita memang sudah bahagia, tapi benar kata orang pernikahan tidak akan terasa lengkap tanpa hadirnya anak, aku tau itu tapi apa dayaku Vin" isak Prita lagi.
"Sudah kubilang cukup Prita" omel Kevin.Kevin memacu mobilnya, tiba di rumah mereka segera masuk kamar dan sama-sama saling diam. Prita denga. pikirannnya tentang dirinya yang tak sempurna sementara Kevin sibuk memikirkan tekanan yang diberikan mamanya.
Ya beberapa kali Laura -mamanya Kevin- datang ke kantor dan menemuinya memintanya berpisah dari Prita dan mencari perempuan lain yang bisa memberinya keturunan, namun bagi Kevin ia tak bisa meninggalkan Prita ia terlanjur sangat mencintai istrinya tersebut. Permintaan mamanya tersebut benar-benar membuatnya tertekan.
---
Pagi ini Kevin sudah meninggalkan rumah, sementara Prita baru saja keluar dari kamar dengan tampilan yang masih berantakan.
"Kevin sudah berangkat bi?" tanya Prita pada artnya.
"Iya sudah bu" sahut artnya.Prita hanya mengaduk-aduk supnya tanpa menyuap makanan tersebut, ia masih memikirkan masalah rumah tangga mereka.
"Mila... ya dia pernah bilang ingin membantuku" ucap batin Prita, seketika ia teringat gadis polos itu, serta ide untuk jalan keluar masalahnya dan Kevin.
Prita bersiap ia ke kantor Kevin dan menemui suaminya tersebut. Melihat kedatangan Prita Kevin pun tersenyum.
"Tumben kemari" ucap Kevin, ia menghampiri dan mengecup kening Prita.
"Ayo duduk kita bicara" ajak Prita.
"Ada apa?" tanya Kevin.
"Aku punya solusi untuk masalah kita" ucap Prita.Prita lalu memberi jalan keluar dari masalahnya, menceritakan rencana gilanya.
"Kamu gila? kamu mikir gak sih sebelum merencanakan ini? kamu minta aku tidur sama Mila, ketika dia hamil lalu kamu ikut pura-pura hamil, kamu gila Prita" geram Kevin marah.
"Salahnya di mana? ini jalan satu-satunya, Mila pasti mau bantu kok" ucap Prita dengan percaya diri.
"Kamu siap aku meniduri perempuan lain? kamu siap dengan segala resikonya?" geram Kevin seraya menahan emosinya.
"Lakukan demi aku demi kita sayang" ucap Prita.
"Baru kali ini aku menemukan perempuan sepertimu, selama ini yang kutau para perempuan itu sangat takut suaminya berselingkuh, tapi kamu... kamu menyodorkan Mila untukku" Kevin tertawa miris.
"Masalah kita beda, kamu perlu keturunan dan aku gak bisa memberikannya, dan hanya ini solusinya sayang" ucap Prita.Kevin menatap Prita kemudian mengecup bibirnya.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu" ucap Kevin.
"Aku juga mencintaimu, maka itu lakukan demi aku" ucap Prita.
"Aku akan bicara pada Mila" sambung Prita.Prita minta panggilkan Mila tak lama gadis yang bekerja sebagai OB itu pun datang ke ruangan Kevin. Kevin benar-benar tak habis pikir dengan rencana sang istri.
"Jadi gini Mil, kamu sudah tau kan masalahku, masalah yang sering kuceritakan" ucap Prita.
"Soal... keturunan mba?" tanya Mila.
"Ya... dan kamu pernah bilang ketika aku perlu bantuan jangan pernah sungkan untuk menghubungimu, dan sekarang aku memerlukan bantuanmu Mil" ucap Prita.
"Ya apa yang bisa saya bantu mba?" tanya Mila.
"Aku mau kamu hamil anak suamiku" ucap Prita.Mila kaget bukan kepalang, ia tak mengira Prita akan minta bantuan soal ini. Tak pernah terpikirka olehnya akan dimintai bantuan soal kehamilan, dan Mila shock mendengarnya.
❤❤❤
Bab selanjutnya bisa kalian baca di KBM yaaa
Jangan khawatir akan tetap di post di sini juga kok hanya saja kalian harus sabar
On going ya di KBM, update setiap hari
🌹🌹🌹
5
9 september 2022