Maaf lama, silahkan di nikmati..
Happy kiyowo.
Awan biru yang indah menghiasi kota china. Aroma matahari begitu terasa hangat. Itulah gambaran siang hari milik wei wuxian. Tapi pemuda itu tengah beristirahat di ranjangnya. Tubuhnya lemah, dan keadaannya semakin memburuk.
Setelah kejadian malam itu, dimana lan wangji marah soal uang yang hilang dari sakunya. Pria itu tak banyak bicara lagi, ada rasa bersalah yang dia pendam. Tapi bibirnya terlalu gengsi untuk mengakui itu semua.
Sejak pagi wei wuxian memang tidak sehat. Mual-mual dan muntah padahal biasanya bayi dalam kandungan wei wuxian begitu kuat. Tapi jika lan wangji di rumah entah kenapa wei wuxian tidak merasakan mual dan apapun itu.
Siang ini tubuh wei wuxian terasa lemas, pemuda itu sejak pagi hanya berbaring. Syukur Nyonya lan sudah ada di rumah. Setidaknya wei wuxian ada yang menjaga dan mengurusnya.
Semenjak kejadian malam itu, wei wuxian sangat takut jika bertemu suaminya. Bahkan beberapa malam ini wei wuxian mengalami mimpi buruk. Kesalahan lan wangji sudah fatal, apa lagi wei wuxian sedang hamil.
Suhu tubuh wei wuxian memang normal, hanya saja pemuda itu sejak tadi mengalami mual-mual. Wajahnya pucat dan semua makanan yang masuk ke perutnya selalu saja kembali keluar lagi.
"xianxian, ibu hubungi azhan saja ya. Mungkin saja baby kalian sangat merindukan ayahnya." wei wuxian menggeleng lemah. Pemuda itu tidak mau terlalu merepotkan lan wangji. Sudah cukup dia di beri tempat tinggal.
Wei wuxian sadar siapa dirinya, dia hanyalah pemuda yang tak pantas untuk lan wangji. Wei wuxian merasa dirinya hina dan kotor. Maka jika sembilan bulan kehamilannya, dan setelah itu dia harus pergi dari rumah itu wei wuxian sudah ikhlas.
Air matanya tak hentinya menetes, apa lagi derita hidupnya tidak pernah habis. Pernikahan yang pernah dia impikan, nyatanya menjadi mimpi buruk baginya. Dia kira, dia bisa menjadi cinderella yang mendapatkan pangeran tampan dan baik hati.
"ibu, xianxian bahagia disini sangat bahagia." nyonya lan mengelus kepala menantunya dengan sangat lembut. Wei wuxian menggenggam tangan nyonya lan erat, pemuda hamil itu mungkin sudah terbiasa hidup miskin. Tapi sulit baginya untuk menemukan wanita yang baik hati seperti Ibu mertuanya.
"ibu akan menjaga xianxian dan cucu ibu dengan sangat baik." nyonya lan menghapus air mata menantunya dengan jarinya. Nyonya lan mungkin tak banyak tahu tentang latar belakang wei wuxian. karena lan wangji sendiri yang memang enggan memberitahukan ke ibunya.
Tapi nyonya lan percaya jika wei wuxian adalah pemuda yang baik-baik. Nyonya lan mungkin sudah membaca gelagat lan wangji yang aneh. Dia sering memperhatikan jika lan wangji dan wei wuxian tidak terlihat mesra seperti pasangan kebanyakan.
Tapi nyonya lan selalu saja berusaha menepis anggapan itu. Dia percaya suatu saat nanti akan ada kabar baik untuk hubungan dan lan wangji. Nyonya lan percaya putra tunggalnya itu bukanlah seorang pria yang jahat.
"xianxian istirahat ya, ibu tinggal dulu ya." nyonya lan mengusap-mengusap rambut memantunya. Wei wuxian tersenyum hangat, senyum yang bahkan tidak pernah lepas dari wajah manisnya meski terkadang hidupnya selalu memprihatinkan.
Wei wuxian memejamkan matanya, dia remas spreinya. Mata bulatnya kini kembali menitihkan air matanya. Wei wuxian tidak bisa membayangkan jika nantinya dia harus kehilangan keluarga lan, termasuk anak yang kini ada dalam rahimnya.
"Apa aku harus selalu menderita Tuhan?" Gumamnya pelan. Isakannya dia tahan. Wei wuxian hanya tak mau ibu mertuanya tahu apa yang dia alami. Cukup dia yang tahu apa yang dia rasakan sekarang. Yang terpenting adalah bayi dalam kandungannya tetap sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
my love wedding (wangxian)
Randompernikahan adalah janji yang sakral. Tidak ada satupun yang menginginkan sebuah perpisahan dalam pernikahan yang sah. Lalu jika cinta itu sebagai landasan rumah tangga yang utuh tapi nyatanya tidak ada. Akankah ikatan sakral itu akan bertahan selam...