Di suatu tempat di dunia dongeng, ada sebuah desa yang di huni oleh banyak hewan.
Diantaranya ada seekor anak kelinci yang sangat nakal.
Kelinci nakal itu bernama Nao.
Dia adalah anak ke 69 dari keluarganya.
Karena dia memiliki begitu banyak saudara, Nao seringkali tidak mendapatkan jatah makan di rumah.
Olehkarena itu, dia mempunyai ide untuk mencari makan di dalam hutan.
Pagi-pagi hari sekali Nao menyiapkan peralatan yang akan dia bawa, sebuah keranjang buah dan sebuah pisau kecil.
Di depan hutan dia bertemu dengan Gorgon, paman rusa penjaga hutan.
"Pagi paman Gorgon!"
"Pagi Nao, tumben pagi-pagi begini sudah datang ke sini, ada perlu apa?"
"Umm, Nao mau cari makanan di hutan, soalnya di rumah Nao suka gak kebagian jatah makanan."
"Jangan masuk terlalu dalam ke tengah hutan ya, katanya di tengah hutan ada serigala jahat yang suka makan daging!"
"Oke paman! Nao gak bakal masuk terlalu dalam kok, tenang aja!"
Nao mengabaikan nasihat paman Gorgon seperti angin yang berlalu, masuk ke telinga kiri keluar ke telinga kanan.
Dia terus berjalan ke dalam hutan karena semakin dalam, semakin banyak buah dan sayuran yang Nao temui.
Hingga ketika Nao akan kembali ke desa, dia menyadari jika dia tersesat.
Dia terus melompat ke sana ke mari, namun bukannya keluar hutan. Nao malah semakin berjalan ke tengah hutan.
Lelah karena terus berjalan, Nao akhirnya duduk dan menangis kencang.
"Huaaaa, Nao tersesat! Nao gak tau jalan pulang! mommy! Papi! Nao takut, cepat jemput Nao! HUAAAAA!!"
Seorang serigala yang tidur di atas pohon tidak jauh dari sana, terbangun karena suara tangis Nao yang sangat kencang.
Dia meraung karena merasa sangat terganggu.
"Bangsat! Berisik! Bisa diam kagak, ganggu orang lagi tidur aja!"
Terkejut, Nao refleks langsung menggali tanah dan menyembunyikan separuh tubuhnya, hanya menyisakan pantat bulat yang menyembul di luar.
Nao berfikir dia pasti sudah menganggu serigala jahat yang dikatakan oleh paman Gorgon.
Dia juga berfikir dengan sangat naif jika teknik persembunyian sangat bagus.
Padahal Nova, serigala yang marah karena di ganggu oleh tangisan Nao kini tengah berdiri di belakang Nao dan memandangi pantai bulatnya.
"Hei kau, keluar."
Nao tetap diam dan melanjutkan persembunyiannya.
"Kalo kamu gak keluar, nyonya ini bakal memukul mu."
Nao masih tetap diam.
"Oke, ini pilihan mu. Jangan salahkan aku."
Nova mengangkat tangan nya tinggi-tinggi dan...
PLOP!
Dia memukul pantat Nao.
"Eh? Begitu empuk dan enak di pukul?"
Nova terkejut merasakan betapa kenyal dan empuknya pantat Nao. Dia ketagihan rasa itu dan terus memukul pantat Nao dengan tangannya.
PLOP! PLOP!
"Ngghh!" Nao mendesah karena sakit pantat nya di pukul.
PLOP! PLOP! PLOP!
"Nghh! Ahh! Hen-hentikan! Itu sakit tauu-aahh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dongeng sebelum tidur
Short StoryTolong bijaksana dalam memilih bacaan, cerita ini termasuk yang tidak ramah di baca. Males nulis sinopsis, cus baca aja buat yang suka ehem. Intinya sih cerita "dongeng" yang di remake. Bakal gak terlalu NSFW jadi tenang aja. Hahaha maybe :") Sepert...