Sweet blood (1)

139 4 0
                                    

Di dunia lain, vampir dan manusia hidup berdampingan. Namun tidak seperti manusia yang dapat terus bereproduksi, vampir memiliki masalah besar dalam pewarisan keturunan. Terutama vampir bangsawan.

Brak!

"Lord! Bangun! Sekarang sudah malam!"

Seorang pria paruh baya dengan setelan kepala pelayan membanting pintu dengan ganas. Meskipun rambutnya sudah memutih semua, tapi perawakannya yang tegap dan wajahnya yang bersih membuatnya menjadi pria paruh baya yang tampan.

Dia berjalan ke arah tertentu dan menekan saklar. Ruangan yang semula gelap kini terang di bawah lampu gantung kristal.

Di tengah ruangan yang sangat luas itu tergeletak sebuah peti mati besar yang sangat mencolok berhiaskan mawar merah segar.

Tok tok tok

Kepala pelayan mengetuk peti mati beberapa kali.

"Lord bangun, saya tahu anda sudah bangun. Cepat keluar. Sekarang."

"..."

Tidak ada suara balasan yang keluar dari dalam peti.

"Saya akan berhitung sampai sepuluh, jika anda masih tidak bangun juga, terpaksa saya akan menyiram anda dengan air suci mix bawang putih."

"..."

"Satu... Dua... Tiga... Tujuh... Delapan..."

Bang!

Pintu peti mati terbuka dan terpental beberapa kali di lantai.

"Licik! Hitung dengan benar dong!"

Seorang wanita seksi dengan dada besar dan wajah cantik meraung marah. Namanya Evy Llonor Sukmawati, seorang arc duke vampir peringkat ke 2.

"Heh, jika saya tidak begitu, sampai tahun monyet pun lord pasti tak kan bangun." Dengus si kepala pelayan Roni.

"Aish. Dasar kau ini, udah tua mulai nyalutak ya." Cibir Evy.

"Old age brings experience." Balas Roni.

"Sok ingris Lu Roni."

Roni hanya tersenyum formal, dia tau dia yang menang di debat kali ini, jadi tidak perlu baginya untuk melakukan balasan ekstra.

Melihat senyum si lelaki tua Roni sungguh membuat Evy kesal. Menyadari kekesalan Evy, senyum Roni semakin merekah.

Evy dengan wajah lesu mengambil gelas yang berisi cairan merah dan meminumnya dengan setengah hati.

Di sampingnya, Roni si kepala pelayan menyanyikan rangkaian agenda yang sebelumnya tertunda ketika Evy tertidur.

"Lord, kapan anda mau menikah?"

Bruh!

Evy tersendat dan hampir menyembuhkan apa yang dia minum, dia menatap Roni dengan tatapan horor.

"Apa yang kamu bicarakan, kenapa tiba-tiba membahas hal tidak penting itu."

"Lord, masalah keturunan adalah agenda yang penting untuk klan vampir. Dan anda, sebagai salah satu petinggi klan harus melaksanakan agenda suci ini..."

Dari sini, ceramah tanpa akhir Roni di mulai.

"Stop, stop, stooop. Oke, oke aku tau, secepatnya aku akan membawa seorang suami ke kediaman ini, puas kamu?"

"Baik, saya akan ingat janji itu. Dan tolong di ingat lord, itu harus seorang suami yang bisa menghasilkan keturunan."

"Hemm, aku tau. Berhenti membahas hal itu, apa agenda ku tahun ini."

Cerita dongeng sebelum tidur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang