Dongeng: Aladdin dan lampu ajaib
Tokoh utama: Anaddin🧞Magic Lamp 🧞
Di suatu tempat di tengah gurun, seorang manusia memakai jubah hitam menyeret tubuhnya yang kelelahan di sepanjang hamparan gurun pasir, meninggalkan jejak kakinya membentang di belakang.
Suhu udara sudah mencapai 32°c.
"F*ck." Umpatnya.
Sosok itu duduk di bawah naungan batang batu besar dan langsung meminum setengah dari air terakhir yang dia miliki.
"Kalo gini terus, lama-kelamaan aku bakal mati dehidrasi." Sesalnya.
Jubah yang selama ini menutupi kepalanya meluncur jatuh, wajah yang selama ini tertutup kini terungkap.
Itu adalah wajah seorang wanita berusia 20 tahunan dengan tampang rata-rata, jenis yang akan tenggelam jika ditempatkan di kerumunan.
"Anaddin, usia 20 tahun 6 bulan 4 hari, perempuan, yatim piatu.. orang tua mati di bunuh oleh bandit di usia 8 tahun, setelah banyak usaha akhirnya bekerja sebagai pelayan di istana selama 2 tahun dan 2 hari yang lalu di pecat karena... Memiliki wajah yang jelek... F*ck! Jangan mendiskriminasi hanya karena wajah! Memangnya siapa yang ingin di lahiran memiliki wajah seperti ini! Keterlaluan! Tidak adil!"
Anaddin berteriak ke langit dan melempar-lemparkan pasir di sisi tubuhnya.
"Ack!!"
Tangannya tersayat oleh benda tajam. Meninggalkan sayatan tipis dan berdarah sedikit.
Benda yang menyayat lengannya adalah ujung lampu emas tua berkarat di beberapa tempat. Setengah tubuhnya terbenam di dalam pasir.
Penasaran, Anaddin menggali lampu tua yang setengah tenggelam dalam pasir itu dan memeriksanya dari berbagai sudut.
"Ha ha ha," Anaddin tertawa kaku, dia memeriksa setiap inci bagian lampu itu sembari bergumam pelan, "Kenapa lampu tua ini sangat mirip dengan lampu ajaib yang dimiliki Raja Aladdin?.."
Anaddin mulai tertawa garing. Sebelumnya, dia pernah melihat sekilas lampu ajaib yang di rumorkan dapat mengabulkan 3 keinginan yang dimiliki Yang Mulia Raja Aladdin, Raja pertama yang berasal dari rakyat jelata. Dan, lampu yang di pegang di tangannya ini terlihat sangat mirip dengan lampu ajaib 'itu'.
"Ini tidak mungkin lampu yang sama yang seperti aku pikirkan...kan?"
Meskipun Anaddin ragu-ragu tangannya masih menggosok-gosok sisi lampu itu.
Dia berbisik dengan putus asa dan penuh harapan di sampingnya, "Wahai lampu ajaib, keluarkan jin lampu, kumohon, kumohon, jin lampu keluarlah...tolong keluar..."
Lama Anaddin melakukan permohonan itu hingga mulutnya kering kehausan.
Dia meletakan lampu itu di pangkuan nya dan mulai menangis sesenggukan. Dia terus menangis hingga tidak ada lagi air mata yang keluar.
"Sudah kuduga, mana mungkin kesempatan emas seperti itu datang padaku haha hahaha HAHAHAHAHA!!" Dia tertawa histeris.
Anaddin kembali memandang lampu itu, dia berdiri dan bersiap untuk pergi kembali.
"Dasar lampu sampah, jelek, gak guna, karatan lagi! Jangan harap gue bawa lu! Huh!"
Dia melangkah dengan tegas dan meninggalkan lampu itu sendirian tergeletak di bawah naungan batu.
Terlihat sangat menyedihkan.
...
Beberapa menit kemudian Anaddin kembali dengan tergesa-gesa dan memasukan Lampu rusak itu ke dalam jubahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dongeng sebelum tidur
Kısa HikayeTolong bijaksana dalam memilih bacaan, cerita ini termasuk yang tidak ramah di baca. Males nulis sinopsis, cus baca aja buat yang suka ehem. Intinya sih cerita "dongeng" yang di remake. Bakal gak terlalu NSFW jadi tenang aja. Hahaha maybe :") Sepert...