Bab 1

562 60 17
                                    

Soo hyun tidak tahu kenapa dia pada akhirnya setuju untuk pergi kencan buta yang diatur oleh sepupunya.

Dan sekarang dia merasa bersalah karena terpaksa harus membatalkan kencan buta tersebut dikarenakan sebuah kasus penting yang mendadak harus segera dia tangani.

Seharusnya hari ini dia bertemu dengan seorang gadis bernama Seo Yeaji yang merupakan teman sesama perawat di rumah sakit yang sama tempat Ji eun istri Joon gi bekerja.

"Halo." Joon gi berkata di ujung telepon.

"Hei, Hyung." Soo Hyun menjawab dengan jeda sebentar sebelum sampai ke pokok alasan mengapa dia menelepon.

"Mmm...jadi aku harus...." dia memulai tapi Joon gi memotongnya.

"Biar kutebak. Kau tidak bisa pergi kencan buta, kan?"

"Maaf. Aku harus memecahkan sebuah kasus." ucapnya menyesal.

"Ya, ya, jadi apa kau ingin aku bertanya pada Yeaji apa dia ingin menjadwal ulang kencan buta kalian?" dia bertanya.

"Kau tidak harus melakukannya. Tidak masalah."

"Apa kau yakin? Dia....."

"Ya, aku memang payah. Tapi aku akan melihat situasinya dulu, apa aku bisa pergi lain kali. Aku akan bicara lagi denganmu nanti."

"Baiklah. Tapi.... " Joon gi ingin mengatakan sesuatu, tapi Soo hyun menutup telepon saat dia keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah seluruh tim di tempat kejadian.

"Aish, anak itu!" gerutu Joon gi.
.
.
.
.
.

Yeaji baru saja selesai menata rambutnya untuk kencan buta saat Ji eun menelepon.

"Halo."

"Hai, Yeaji."

"Ya, Ji eun. Aku sedang bersiap sekarang."

"Yeaji-ah, Joon gi oppa sudah memberitahumu bahwa sepupunya seorang polisi, kan?"

"Aku rasa sudah. Kenapa, apa sesuatu terjadi?"

"Ya. Mendadak dia menerima panggilan tugas." Ji eun berkata dengan nada menyesal.

Tidak, jangan lakukan ini.

Yeaji menghela napas dengan sedikit kekecewaan, tapi dia tidak tahu kenapa dia merasa seperti itu.

"Aku minta maaf."

"Tidak apa-apa. Aku dibesarkan oleh seorang polisi juga, aku bisa mengerti."

"Mungkin kalian bisa bertemu lain kali."

"Ya, mungkin. Terima kasih sudah meneleponku. Aku akan menelepon pengasuh, dan memberi tahu bahwa dia tidak harus datang malam ini."

"Ok maaf sekali lagi. Sampai jumpa besok, Yeaji-ah."

"Tidak apa-apa, terima kasih telah mengabariku dan ya sampai jumpa besok."

"Tidak masalah, Bye."

"Bye, Ji eun."

Segera setelah Yeaji menutup telepon, terdengar suara ketukan di pintu.

"Sial!" dia bergumam pada dirinya sendiri saat berjalan ke arah pintu.

"Hai, ahjuma. Aku baru saja akan meneleponmu. Kencanku dibatalkan, jadi ahjuma tidak perlu mengasuh Airin malam ini."

"Benar kah? Sangat disayangkan sekali, aku menyesal mendengarnya. Tapi aku masih bisa menjaganya, jika kau ingin meluangkan waktu untuk dirimu sendiri."

I Will Never Let You Go (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang