Kekhawatiran terukir di wajah Airin, saat dia dengan ragu dan hati-hati berjalan ke dalam ruang perawatan.
Soo hyun melihat Yejin berdiri di dekat pintu, wanita itu mengangguk padanya, lalu melambai, tetapi tidak bergerak untuk menyela Soo hyun dan putrinya.
Soo hyun memberi Airin senyuman hangat, dengan harapan gadis kecil itu tidak terlalu takut, tetapi dia berhenti di ujung tempat tidur. Dan saat itulah Soo hyun bisa melihat matanya berkaca-kaca.
Soo hyun mengulurkan lengan kirinya ke samping, diam-diam mengundang Airin untuk datang, tapi dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa, sayang.... Aku baik-baik saja." Soo hyun berkata dengan lembut, dan itu memberi keberanian pada Airin untuk berjalan ke sisi kirinya.
Soo hyun mengusap rambut Airin, lalu mencubit hidungnya yang mungil hingga membuat gadis kecil itu terkikik sebentar.
"Aku merindukanmu, ahjusi." kata Airin.
Soo hyun menatap Yejin dan wanita itu hanya menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahu dengan senyum lemah.
"Aku juga merindukanmu, cantik." ucap Soo hyun sambil membantu Airin naik ke tempat tidur.
Begitu Airin di sebelahnya, Airin memeluknya, membuat Soo hyun mengernyit sedikit saat lengan kecilnya menyentuh beberapa jahitan di lukanya.
Yejin menatapnya dengan prihatin, tapi Soo hyun menggelengkan kepala padanya.
"Aku baik-baik saja." Dia berkata pelan kepada Yejin.
"Apa ini?" Soo hyun bertanya pada Airin, menunjuk ke kertas yang digenggam di tangan kecilnya.
"Omma bilang aku bisa mewarnai gambar untukmu untuk membantumu menjadi lebih baik."
Airin menyerahkan kertas itu pada Soo hyun, dan Soo hyun hanya bisa tersenyum melihat gambar berwarna-warni itu.
"Terima kasih, kau mewarnainya dengan sangat baik."
Soo hyun menatapnya sebentar sebelum melihat kembali gambar itu.
Kemudian ada ketukan di pintu, lalu Ji eun dan Joon gi berdiri di samping Yejin, sementara Eun gi tidur di pelukan Joon gi."Ok Airin, ucapkan selamat tinggal pada Soo hyun ahjusi." Yejin berkata.
Airin dan Soo hyun saling berpandangan, lalu gadis kecil itu memeluknya lagi, tapi kali ini Soo hyun merasa jantungnya terkepal dan matanya menjadi berair terutama ketika dia mendengar Airin berbisik,
"Aku mencintaimu, ahjusi." Dia mengatakannya dengan sangat pelan.
Soo hyun tersenyum, lalu memberikan ciuman di kepala Airin.
"Aku juga mencintaimu, gadis kecil."
Dan kemudian Airin turun dari tempat tidur, lalu berjalan ke ibunya, dan meraih tangannya.
"Selamat tinggal, Yejin noona." ucap Soo hyun saat mereka berbalik untuk pergi.
Tapi ketika mereka mulai berjalan menyusuri lorong, Tiba-tiba Yejin menghentikan langkahnya.
"Aku akan segera kembali." ujar Yejin saat memutar arah dan kembali ke ruangan Soo hyun di ikuti Ji eun di belakangnya.
Soo hyun menatap kaget saat kedua wanita itu kembali ke ruangannya.
"Aku pikir kalian sudah pergi."
"Tidak, sejujurnya kami ingin membantu kalian berdua." jawab Yejin.
"Sejak kapan kalian berdua berteman?" tanya Soo hyun.
"Sejak saudara perempuannya yang juga sahabatku benar-benar patah hati selama enam minggu terakhir." Ji eun menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Never Let You Go (END)
Hayran KurguSeo Yeaji adalah seorang perawat yang baru saja pindah kembali ke Seoul, setelah beberapa tahun tinggal di Busan. Dan atas permintaan temannya, dia akhirnya setuju untuk melakukan kencan buta dengan seorang Detektif bernama Kim Soo Hyun. Apakah st...