SabtuSoo hyun hampir berlari menuju apartemen Yeaji, lalu mengetuk pintu begitu dia sampai.
Pria itu menyeka dahinya yang sedikit berkeringat, lalu membetulkan posisi jas juga lencananya.
Sial! Dia terlambat dua setengah jam.
Soo hyun mengirim pesan untuk memberi tahu Yeaji bahwa timnya telah menemukan petunjuk baru, yang akhirnya membuat mereka bisa menyelesaikan kasusnya. Dan Yeaji hanya menjawab dengan kata 'ok', jadi dia bisa menyimpulkan bahwa wanita itu pasti kesal.
Soo hyun mengetuk lagi, dan terus menunggu dengan cemas, sampai akhirnya mendengar bunyi klik dan pintu perlahan terbuka.
Airin lagi yang membuka pintu.
"Ahjusi!!!" Dia berseru.
"Hei, cantik."
"Wah, apa kau seorang polisi?" Airin bertanya sambil menunjuk lencananya.
Soo hyun melihat Yeaji berdiri kurang dari dua meter di belakangnya, lengannya menyilang di dada, dan sedikit kerutan di wajahnya.
"Ya."
"Seperti Haraboeji?"
"Ya, seperti haraboeji."
"Apa kau menangkap banyak orang jahat?"
"Ya, aku dan timku menangkap banyak orang jahat."
"Keren!" Dia berkata sambil tersenyum.
"Itu memang keren, tapi apa kau tahu? masih banyak orang jahat di luaran sana, dan tidak aman untuk anak seusiamu membuka pintu sendirian." ujar Soo hyun dan Airin mengangguk.
"Jadi kau tidak boleh terus membuka pintu, oke?"
"Oke." Airn berkata dengan ekspresi takut.
"Oke, bisakah kau mengambil sweatermu di kamarmu?" Soo hyun bertanya dan dia mengangguk lagi sebelum berlari.
"Kita tidak bisa pergi ke mana-mana sekarang. Kita seharusnya berangkat jam lima, dan sekarang sudah hampir jam delapan, dan waktu tidur Airin satu jam lagi" Yeaji berkata dengan marah.
"Aku sudah membawa sweaterku!" Airin berseru ketika dia berjalan kembali ke ruang depan.
"Sayang, bisakah kau mewarnai gambar di kamarmu?" tanya Yeaji dan seketika Airin menatap Soo hyun dan Yeaji secara bergantian sebelum mengangguk, dan berjalan kembali ke kamarnya.
"Maafkan aku, Yeaji-ah. Aku hanya berpikir mungkin setidaknya kita bisa membeli es krim dengan cepat."
"Jangan minta maaf, Soo hyun. Aku mengerti kau punya kasus, tapi ini bukan pertama kalinya sebuah kencan ditunda atau dipersingkat dalam satu setengah bulan terakhir. Dan aku tahu ini bukan yang terakhir."
Yeaji mengatakan sambil melihat ke bawah, dan menghela napas dalam-dalam.
"Apa yang kamu katakan, sayang?"
"Mungkin......" Yeaji mulai bicara dan Soo hyun merasakan detak jantungnya berpacu dengan cepat, dan tangannya mulai berkeringat, takut akan kata-kata yang pasti akan dia ucapkan.
"Aku tidak tahu berapa lama lagi Airin akan tinggal bersamaku, dan aku tidak ingin dia terlalu terikat padamu hanya untuk dikecewakan dan terus dikecewakan."
Bohong jika Soo hyun mengatakan bahwa kata-kata terakhir yang Yeaji ucapkan tidak menyengat hatinya.
"Baiklah, selamat malam."
"Soo hyun, tunggu." panggil Yeaji saat pria itu hendak berbalik.
"Aku mengerti, kita harus mendinginkannya dulu." Kata Soo hyun memutar kenop pintu, dan membuka pintu, sebelum melihat kembali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Never Let You Go (END)
FanfictionSeo Yeaji adalah seorang perawat yang baru saja pindah kembali ke Seoul, setelah beberapa tahun tinggal di Busan. Dan atas permintaan temannya, dia akhirnya setuju untuk melakukan kencan buta dengan seorang Detektif bernama Kim Soo Hyun. Apakah st...