Dua bulan kemudian
"Hallo, sayang." sapa Soo hyun begitu dia mengangkat telepon.
"Hai sayang. Bagaimana harimu?"
"Baik. Bagaimana denganmu?"
"Tidak begitu baik."
"Kenapa? Apa kau ingin membicarakannya?"
"Tidak sekarang."
"Baiklah, jadi ada apa?"
"Aku butuh bantuanmu."
"Katakan."
"Mi kyung ahjuma meminta cuti malam ini, dan aku sudah terlanjur setuju untuk menggantikan setengah shift perawat lain, jadi aku...."
"Jadi, kau perlu bantuanku untuk menjemput Airin?"
"Ya, tapi jika kau sibuk aku bisa meminta appa untuk menjemputnya. Seharusnya aku tidak memintamu.... "
"Tidak masalah, serahkan saja padaku."
"Benarkah? Kau tidak keberatan?"
"Ya, tentu saja."
"Kau memang yang terbaik."
"Aku tahu." Soo hyun berkata dan mereka berdua tertawa.
"Oh ya, satu lagi. Dia harus.... "
"Les balet 1 jam lagi, aku akan membawanya ke sanggar."
"Terima kasih, aku akan menebusnya untukmu."
Yeaji berkata dengan suaranya yang dalam. Soo hyun cukup tahu apa yang dia maksudkan, walau sebenarnya Yeaji tidak harus membalasnya, atau berterima kasih padanya. Soo hyun peduli padanya, pada mereka berdua, dan dia senang bisa membantu.
"Tidak masalah, sayang. Kirimi aku alamatnya."
"Oke, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa nanti malam."
"Oke, sampai jumpa." Soo hyun berkata, sebelum mereka menutup telepon.
Yeaji memberinya alamat sebuah sekolah dasar dan kompleks tempat di mana Airin les balet.
Setelah menyelesaikan semua tugasnya, Soo hyun pergi ke ruangan Chang wan, dia mengetuk pintu, membuat sersan itu mendongak ke arahnya.
"Pak, aku.... Bisakah aku pulang lebih awal hari ini? Aku sudah menyelesaikan dokumenku."
"Apa semuanya baik-baik saja?"
"Oh, tentu saja. Aku hanya punya urusan keluarga yang harus diurus."
"Baiklah, tidak masalah. Kau boleh pergi."
"Terima kasih."
.
.
.
.
.
.Soo hyun memarkir mobilnya di depan sekolah, dan segera keluar.
Dia menyusuri koridor di mana dia menemukan Airin duduk di salah satu kursi yang bersandar di dinding tepat di depan kantor guru.
"Ahjusi!" seru Airin dengan penuh semangat saat dia melompat dari kursi, dan berlari ke arahnya, memeluk kakinya.
"Hei, cantik. Hari ini aku yang menjemputmu dan kemudian aku akan membawamu ke sanggar balet."
"Itu tidak perlu, Soo hyun."
Soo hyun mendengar suara serius yang familiar dari belakangnya, dan sebelum dia bisa berbalik untuk melihatnya, Airin berteriak,
"Haraboeji!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Never Let You Go (END)
Fiksi PenggemarSeo Yeaji adalah seorang perawat yang baru saja pindah kembali ke Seoul, setelah beberapa tahun tinggal di Busan. Dan atas permintaan temannya, dia akhirnya setuju untuk melakukan kencan buta dengan seorang Detektif bernama Kim Soo Hyun. Apakah st...