“Bajingan, belum juga sehari. Gue udah bosen aja.”
Minho mendengus keras. Saat ini, ia tengah berada di balkon lantai tiga—yang mengarah ke halaman tengah dari bangunan besar markas itu—di mana terdapat beberapa orang yang sedang berlatih menembak.
Sekedar informasi, markas Poison itu memang berdiri di atas bidang tanah yang bisa dikatakan sangat besar, terdiri dari sebuah bangunan yang entah bisa disebut rumah atau tidak dan beberapa bangunan serupa rumah. Bangunan itu terlalu besar—tapi nyatanya, bangunan itu adalah rumah milik Juyeon yang diturunkan dari ayahnya yang merupakan bos Poison terdahulu.
Bangunan utama berbentuk seperti huruf U terbalik dengan empat lantai. Di sisi kanan dan kiri di ujung belakang bangunan itu, ada dua bangunan terpisah yang nyaris berdempetan dengan bangunan utama. Bangunan di sebelah kiri memanjang ke Barat—sering disebut sayap Barat, yang nyaris diledakan kemarin sore. Sedang bangunan sebelah kanan memanjang ke Selatan. Ruang kontrol terdapat di bangunan itu, tepat di sisi Tengara dari seluruh tempat itu. Masing-masing dari dua bangunan di sisi kanan dan kiri berjumlah tiga lantai.
Lalu tepat di belakang bangunan utama, ada sebuah bangunan lain setinggi tiga lantai. Bangunan itu digunakan sebagai tempat tinggal para pengawal dan anggota Poison yang lain. Para petinggi atau orang-orang kepercayaan Juyeon tinggal di bangunan utama. Ada juga beberapa ruang khusus untuk latihan di bangunan itu.
Tak berhenti sampai di situ, di sisi paling Selatan—tempat paling belakang, masih ada tiga bangunan lagi. Bentuknya masih sama seperti rumah sebelumnya, hanya saja yang ini cuma terdiri dari dua lantai. Ketiganya berfungsi sebagai gudang dan tempat penyimpanan alat, senjata dan amunisi kelompok itu. Di ke empat sudut halaman, ada menara jaga, juga satu pos jaga utama di dekat gerbang utama. Tempat parkir terletak di sisi sebelah Barat, sepanjang gedung utama. Selain itu, bagunana utama juga menyatu dengan area bawah tanah. Oh ya, tentang area bawah tanah, itu sebenarnya rahasia. Hanya pemilik rumahlah yang tahu.
Dan mari kita kembali pada Minho.
Pemilik marga Lee itu kini ada di balkon lantai tiga, sisi sebelah Barat di mana kamar yang di tempatinya berada, menghadap langsung ke halaman tengah di mana terdapat beberapa orang yang sedang berlatih menembak. Minho tidak kenal mereka semua, tapi mereka tentu tidak asing. Hanya beberapa nama yang terlintas saat ia melihat mereka.
“Mau ikut latihan juga?”
Lalu, saat maniknya masih memindai apa yang ada di bawah sana dengan malas, sebuah suara terdengar tepat di sampingnya. Suara itu tidak asing, tapi ia juga tidak yakin pasti siapa pemiliknya. Artinya, orang itu belum lama di Poison dan belum banyak ia temui. Dan saat ia menoleh, pemandangan Chan yang berdiri sambil menatap ke bawah sana yang dilihatnya.
Ah pantas saja. Lelaki itu memang masih asing baginya.
Menyadari jika yang berdiri di sampingnya adalah lelaki yang Juyeon percayakan untuk mengurus urusan Poison di luar negri, Minho segera melemparkan tatapannya ke pintu masuk menuju balkon itu—hendak memastikan jika lelaki berwajah asing itu memang datang sendiri.
“Kenapa?”
Lalu, saat suara Chan kembali terdengar, ia kembali menatap lelaki itu. Detik berikut, langsung menggeleng sebagai jawaban untuk pertanyaan yang lelaki itu ajukan—keduanya.
“Gue kira lo bareng Hyunjae.” Ucap lelaki bersurai coklat itu kemudian.
Chan tidak langsung memberikan jawaban. Tatapannya masih mengarah pada Minho, sedang si manis kembali mengarahkan tatapannya pada orang-orang di halaman tengah sana. Minho tidak tahu apa yang lelaki itu pikirkan dan ia tak peduli juga.
“Kerjaan gue sama Hyunjae beda. Kenapa harus bareng?” Balas lelaki yang lebih tua.
Jika tadi Chan yang melakukannya, kali ini Minho yang tidak langsung memberikan jawabannya. Ia lebih memilih untuk mengendik acuh terlebih dahulu, dengan tatapan yang kini ia lemparkan pada balkon di sisi sebelah Timur rumah itu—berhadapan langsung dengan balkon di mana mereka berada saat ini. Changmin baru saja lewat di sana, dengan seorang lelaki tinggi yang jika Minho tidak salah adalah salah satu penghuni ruang kontrol bersama Chanhee. Minho lupa nama lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
s c a r •• juyeon ft. lee know
FanficOn Hold Dunia hanya melihat mereka sebagai dua orang yang saling tidak peduli, tanpa tahu kalau mereka sebenarnya tengah saling melindungi. ⚠bxb jumil/jujae ft. banginho/minchan