1.8

10.5K 734 2
                                    

AUTHOR'S POV

Prilly bersenandung kecil di perjalanan. Namun tidak dengan Ali. Sepertinya ia sedang tidak di dalam mood yang bagus.

"Ali kenapa ya jadi rada dingin dari sebelumnya?" batin Prilly berkata. "Kenapa!?" teriak Prilly frustasi.

Oh, oh. Sepertinya dia melakukan hal yang salah.

"Ups," ucap Prilly pelan. "Lo kenapa, sih? Ganggu konsentrasi aja!" bentak Ali. "A.. Ali, kamu ke..napa?" Ucapan Prilly bergetar. Ia takut.

Ali tak menggubris perkataannya. "Ali, kamu kenapa, sih?.." batin Prilly heran.

Rasanya ia ingin menangis, namun seperti tertahan begitu saja.

Kalau kamu mau nangis, nangislah sepuasnya. Biarkan masalahmu mengalir lewat air matamu itu. Agar kau lega.

Mending lo diemin Ali aja, Pril! Emang lo tahan digituin sama Ali? Girl power! Inget!

Hatinya berkata A, otaknya berkata B. Apa yang harus ia perbuat? Menangis dalam diam? Sediam-diamnya kamu menangis kamu bakal ketauan, Pril. Kalian naik mobil, kau ingat?

"Biarin aja deh. Nanti juga baik sendiri. Dasar cowok aneh." batin Prilly. Entahlah sudah berapa kali ia membatin hari ini. Kalau saja membatin sekali mengeluarkan uang Rp. 100.000, ia sudah menjadi perempuan kaya hari ini.

"Udah sampe. Turun sana," ucap Ali kasar. Ia tak seromantis hari dimana ia menembak Prilly. Apa maksudnya?

Prilly membuka pintu mobil acuh, lalu menutupnya kasar. Ia berjalan duluan, meninggalkan Ali yang menggerutu karena ulah Prilly tadi.

Kemana Prilly sekarang? Carilah ke toilet maka kau menemukannya. Ia syok diperlakukan seperti ini. Sangat sangat syok.

Bel berdering kencang. Mau tak mau Prilly meninggalkan toilet yang menjadi saksi tangis-menangis seorang Prilly Latuconsina itu.

Prilly duduk di tempatnya, sebelah Gritte.

"Hai," sapa Gritte. Tak ada jawaban. "Lo gapapa?" lanjutnya. Masih tak ada jawaban. "Pril?" Prilly diam. Tak lama ia memeluk dan langsung menangis di pelukan Gritte.

"Udah, lah. Gaada baiknya lo ngehabisin waktu lo buat ngurusin cowok itu," tanggap Gritte setelah Prilly menceritakan apa yang terjadi.

Belum sempat Prilly berbicara, Bu Luna sudah masuk duluan ke kelas. Prilly memakai kacamatanya lalu belajar dengan serius seakan lupa kalau ia mempunyai masalah.

--

#1stAnniversaryDIGOSISI

Happy first anniv Digo Sisi! Makin unyu deh ya HAHA all my words that i want to say cant describe how much my love for you two! HAHA

I Can See Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang