AUTHOR'S POV
Prilly berjalan ke kantin. Sendirian. Gritte pergi ke toilet sebentar, baru akan menyusul sahabatnya itu.
Prilly duduk di bangku yang agak pojok. Ia mulai membaca novel tebalnya sambil menunggu Gritte dan juga makanannya datang.
"Hai, Pril!" sapa Gritte.
"Hai! Duduk sini, Te!" balas Prilly. Gritte pun duduk di seberang Prilly dan mulai menatap sahabatnya itu.
"Kamu kenapa?" tanya Prilly yang merasa diperhatikan. "Gapapa. Lo udah ga mikirin masalah Ali lagi, kan?" tanta Gritte.
Prilly yang sedang meminum lemon tea-nya langsung tersedak. "Eh maaf, Prill. Maaf," ucap Gritte. "Gapapa, kok." ucap Prilly yakin.
"Lo tumben ga ke perpus," kata Gritte mengalihkan pembicaraan. "Nanti pulang sekolah. Kebetulan aku mau minjem buku lagi," ucap Prilly. Gritte mengangguk paham.
"Lo kenapa sih ga ngomong lo-gue aja? Kenapa mesti aku-kamu?" tanya Gritte. "Ga biasa. Di rumah, pas tk, pas sd, pas smp, ngomongnya aku-kamu," jawab Prilly.
"Pril, main 5 q&a yuk!" ajak Gritte. "Caranya?" "Lo ngasih pertanyaan terus gue jawab, ngasih pertanyaan lagi terus gue jawab, begitu sampe 5. Nanti gue juga begitu ke lo," ucap Gritte. "Tapi kita suit dulu ya biar adil siapa yang pertama," lanjutnya.
Dewi Fortuna ada di pihak Gritte. Ia menanyakan Prilly 5 pertanyaan terlebih dahulu.
"Satu, apa yang lagi lo mau banget bangetan?" tanya Gritte. "Yang paling, sih.. Lagi mau novel Paper Towns," jawab Prilly.
"Dua, sebesar apa sayang lo sama Ali?" "Sebesar apa? Gausah ditanya. Aku sayang banget sama dia. Makanya pas dia jadi begini, aku takut dia bakal putusin aku."
"Tiga, kenapa lo mau novel Paper Towns itu?" "Karena keliatannya seru. Dan aku belum baca novel itu," jawab Prilly.
"Empat, kalo seandainya pas besar jodoh lo itu Ali, apa ekspresi lo?" "Kaget. Tapi seneng," jawab Prilly lalu terkekeh pelan.
"Oke, terakhir. Selain novel, apa yang lo mau?" "Boneka doraemon yang suuuuuper gedee, terus dikantongnya dikasih cokelat gitu yang banyaak! So sweeeeet!" jawab Prilly antusias.
"Sekarang giliran aku! Satu, kenapa kamu mau temenan sama orang culun kaya aku?" "Lo spesial. Kebanyakan orang pasti ogah temenan sama lo gara-gara tampang culun lo. Tapi gue engga. Lo cantik luar dalem," balas Gritte.
"Dua, kalo seandainya umur aku bakal berhenti sebentar lagi, apa yang kamu mau lakuin?" Gritte tampak kaget. Lalu ia berkata, "Nemenin lo di saat senang ataupun susah."
"Tiga, tas kamu beli dimana?" kata Prilly yang teringat tas bulat berbentuk wajah doraemon yang dibawa Gritte saat masa orientasi. "Dibeliin Mama dan gue gatau beli dimana."
"Empat, liburan nanti mau kemana?" "Gatau. Belum ada planning," ucap Gritte.
"Terakhir, kenapa kamu makannya banyak tapi ga gendut?" "Gatau. Udah takdir kayaknya."
Bertepatan dengan itu, bel masuk berbunyi. Gritte dan Prilly segera berlari ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can See Your Love
FanfictionCerita kedua. Masih abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-15 : #96 in Fanfiction}