3.2 (bonus)

9.7K 591 4
                                    

Hari ini mereka akan kembali ke Jakarta. Namun sebelum itu, Ali izin kepada Gritte untuk pergi. Gritte juga tak tau kemana. Prilly yang tak tau apa-apa heran melihat Ali sudah menghilang.

Apa ia kembali ke Jakarta sendirian? pikir Prilly. Prilly cepat-cepat mengusir pikiran itu. Bus yang membawa mereka pulang ke Jakarta akan berangkat pukul 8 malam, ini sudah pukul 5 dan Ali belum juga tiba.

"Hai!" sapa Ali. Prilly dan Gritte yang tengah membereskan pakaian mereka mendesah lega. Prilly lari dan memeluk Ali. "Kamu kemana aja sih?" kata Prilly dengan nada manjanya. "Jalan-jalan," jawab Ali.

Ali mengambil tas yang dibawanya, lalu membereskannya.

Sekarang pukul 6 sore, dan mereka baru saja check-out dari hotel tempat mereka menginap. Mereka pun menaiki taksi untuk meraih terminal.

Sekarang sudah pukul 7 malam, mereka baru saja tiba di terminal tempat bus mereka akan berangkat. Mereka pun menaiki bus yang mereka akan naiki. Beruntung sekali di sana ada bangku sejajar 3 yang tersisa. Mereka menempatinya.

Bus baru saja berjalan, namun Prilly yang duduk di tengah sudah terlelap. "Li," panggil Gritte yang duduk di dekat jendela. "Hm?" Kepala Prilly berada di bahu Ali. "Tadi kemana?" Ali menceritakan semua. "Ooh, kok gak bilang? Kan bisa dibantuin. Terus kita tinggalin ini curut di sana," kata Gritte.

"Gue gak setega itu. Prilly spesial banget buat gue. Gue gak mungkin bikin dia sakit untuk kedua kalinya. Nyakitin dia satu kali aja bikin gue nyesel, apalagi kalo dua kali?! Gue gak akan pernah mau lagi nyakitin Prilly," kata Ali. "Dan buat lo, kalo seandainya gue sama Prilly gak jodoh, lo mau kan ngejagain Prilly buat gue?"

"Tapi, kenapa?" tanya Gritte.

"Sahabatan yang sebenernya pasti bakal bertahan lama. Gue yakin lo sama Prilly bakalan kayak gitu."

I Can See Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang