CALON ISTRI

160 18 2
                                    

Gedung bernuansa eropa itu nampak ramai. Sebab, kerumunan manusia tengah berpesta ria, menikmati acara pernikahan yang berlangsung secara mewah.

Aura bahagia memancar dari sepasang pengantin yang sedang bersua foto di atas pelaminan. Sang mempelai wanita begitu cantik ketika gaun berwarna rose baby melekat indah di tubuh idealnya.

Sedangkan sang pengantin pria kelihatan aneh, entahlah kelihatan sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi, ia berusaha untuk se tenang dan se humble mungkin dengan para tamu undangan. Jangan sampai semua rusak dan berantakan hanya karna rasa khawatirnya. Tidak, jangan lupakan seberapa besar ia berbohong agar dapat sampai ke atas pelaminan seperti sekarang.

Wanita berumur 28 tahun itu menoleh, ia tersenyum menatap suaminya.

"Apa kau lelah?"

"Ah... tidak, jika kau saja masih bersemangat."

Ia memegang bahu sang suami. "Kau tau? aku merasa beruntung berada di sini, terimakasih karna sudah menerimaku apa adanya." ucapan tulus itu ia katakan.

Sang pria memeluk erat pinggang istrinya dari samping."tidak usah berterimakasih, kita sama-sama beruntung bukan?"

"Kau bisa saja."

"DASAR BAJINGAN!!!"

Teriakan melengking dari seorang gadis berseragam SMA itu menggelegar, mengheningkan acara pesta dalam sekejab.

Semua tamu undangan menatap bersamaan ke arah gadis yang tampak begitu emosi, ada apakah gerangan?

Terkejut? sudah pasti. Ratu langsung turun dari atas pelaminannya, berjalan ke arah gadis yang ia anggap telah mencemari suasana bahagia saat itu.

Dan Andreo. Pria itu mendadak pucat, bingung harus berbuat apa, ia hanya berdiam diri di tempatnya.

"Kau wanita jalang itu?!"

Tak terima dirinya di katai jalang, Ratu maju semakin mendekat hingga jarak mereka tak dapat terkikis lagi.

"Jangan bertindak konyol, pergi sebelum kau ku seret keluar." menggeram kesal, Ratu mencoba untuk mengontrol emosinya.

"Huh... kau kira aku takut? aku ke sini hanya untuk memberitahu jika lelaki yang kau nikahi adalah mantan pacarku yang baru lulus SMA. Dia tidak punya orang tua, tidak punya pekerjaan tetap. Tak lebih hanya gelandangan jalan yang mengharapkan belas kasihan." ia berujar dengan lantang. membiarkan rahasia mantan pacarnya itu terkuak secara terang-terangan.

Nafas Ratu memburu, tindakan gadis di hadapannya sudah kelewatan.

"Kau tau nak? hebatnya aku bisa menerima semua kekurangan mantan pacarmu itu. Bukannya hanya membuka aib seseorang tanpa mengetahui latar belakangnya, omonganmu masih sangat labil." Ratu akui, ia tak mementingkan semua itu. ia lebih dulu tau semua tentang Andreo dan Ratu tak mempersalahkannya.

Gadis itu tergelak geram." lupakan jika kau seorang pedofil. Tapi, apa kau tak sadar jika bajingan itu hanya menginginkan uangmu?"

"Apa itu salah? aku adalah istrinya, jadi dia berhak atas semua yangku punya. Bahkan uangku bukan?"

Kemenangan ternyata berpihak pada Andreo. Sungguh, ia tak menyangka jika Ratu akan membelanya di hadapan semua orang tak peduli tanggapan miring dari mereka.

"Dasar! jangan terlalu bodoh tante. Tampang lugu dari suamimu itu ternyata sudah meracuni seluruh pemikiran jernihmu. Dia tak ubah seperti parasit yang akan menggerogotimu hingga ke tulang-tulang." ia berujar tanpa ragu. Bahkan tanpa pikir panjang.

"Jangan menyulut emosiku."

"Semua yang kukatakan benar, apa kau bangga menikahi parasit itu?"

"SATPAM! SERET GADIS INI KELUAR!"

ETERNAL SWORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang