Bab 11

502 71 11
                                    



Happy reading

Hujan pun turun sangat deras membahasi tubuh dua sejoli.

Cinta datang dengan cara unik dan klasik,tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan.

Gea membelalakan matanya dan panik saat melihat wajah pucat alinda. "sayang wajah kamu pucat sekali" ucap gea khawatir.

"dingin" balas alinda pelan,tubuh nya mulai menggigil.

"yaudah kita balik ke villa yah" tanpa aba-aba gea langsung menggendong alinda ala bridal style menuju villa.

Gea melangkah-kan kakinya dengan hati-hati karna jalanan sangat licin terkena air hujan yang sangat deras.

Beberapa menit kemudian gea dan alinda sampai juga di villa,gea langsung membawa alinda menuju kamar utama yang ada di villa.

Sesampainya dikamar gea merebahkan alinda diatas tempat tidur,karna baju keduanya basah gea memilih membatu alinda untuk mengganti pakaian nya.

Alinda berjalan menuju ke almari untuk mengambil handuk dan pakain bersih milik gea yang sengaja gea simpan di villa apa bila sewaktu-waktu gea membutuhkan nya.

"sayang maaf yah kalau gue lancang,tapi pakaian lo basah jadi gue harus mengganti nya." ucap gea meminta izin pada alinda untuk melepas pakaian nya.

Alinda hanya menjawab dengan anggukan kepala,gea akhir nya melepas satu-persatu pakaian alinda.

Gea menelan ludah nya kasar saat mihat tubuh mulus alinda,ingin rasanya ia menikmati nya namun gea mencoba menahan godaan itu.

"ya, tuhan gea lo harus kuat! Tahan jangan sampai lo lepas kontrol" batin gea.

Dengan cepat gea memakai-kan baju pada alinda lalu mengeringkan rambut panjang alinda.

Setelah selesai memakai-kan baju pada alinda,gea berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,di dalam kamar mandi gea tersenyum saat ia teringat kejadian di danau,rasa lumatan bibir alinda masih terasa di bibir lembut gea.

Gea tidak ada henti-henti nya senyum-senyum sendiri.

"lama-lama gue bisa gila senyum-senyum sendiri" pekik gea.

****************

Langit pun mulai gelap gea baru saja memberi kabar pada sang papah karna dirinya berniat bermalam di villa,karna cuaca sedang tidak bersahabat,setelah mengirim pesan pada sang papah gea kembali kekamar menghampiri alinda.

Sesampai nya dikamar ternyata alinda masih tertidur pulas,gea pun duduk disamping alinda berbaring.

Gea tersenyum memandangi wajah polos alinda saat tertidur. "cantik nya pacar gue" ucap pelan gea,tangan nya membelai lembut pipi alinda.

Merasa ada yang menyentuh pipi nya,alinda pun mengerjapkan matanya pelan-pelan,saat matanya terbuka ternyata gea yang menyentuh pipi nya alinda masih belum percaya sosok wanita yang ada di hadapan nya itu kini sudah menjadi kekasih hatinya.

Alinda memberi senyuman manis nya pada gea.

"kenapa tersenyum?" tanya gea.

Alinda memiringkan tubuhnya lalu meminta gea berbaring disamping nya. "sini berbaringlah" alinda sembari menepuk bantal.

Gea menjawab dengan anggukan kepala lalu bergegas membaringkan tubuhnya disamping alinda.

"ge,lo tahu gak?" ucap alinda.

"kok masih panggil nama?kita-kan udah jadian,gak ada ide untuk kasih sebutan apa gitu? Selain nama doang?" ucapnya gea.

Alinda terkekeh melihat gea memanyunkan bibirnya semakin membuatnya gemas.

Till the day my life is through (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang