Bab 16

285 60 3
                                    





Happy reading

Alinda berdiri termenung di balkon kamar nya. Ia teringat kembali dengan perkataan tuan rudi yang meminta nya untuk menjauhi gea.

Hati alinda mulai gusar karna memikirkan cara untuk melepas gea secara baik-baik tapi rasanya tidak mungkin. Alinda tahu betul gea pasti akan menolak untuk mengakhiri hubungan mereka berdua.


Flashback on-

Saat jam makan siang alinda dan novi berniat akan makan siang di luar kantor. Namun saat alinda akan hendak keluar dari ruang kerja nya, tiba-tiba sosok pria paruh baya sudah ada di depan pintu ruang kerja alinda dengan tatapan mata nya yang begitu tajam saat menatap alinda.

"om rudi" pekik alinda.

"maaf bila kedatangan saya mengagetkan kamu nak alinda" ucap tuan rudi.

Alinda mengangguk lalu mempersilahkan tuan rudi untuk masuk keruang kerja nya.

"silahkan duduk om? Kalau boleh saya tahu, ada keperluan apa om rudi datang kesini" ucap alinda.

"sekali lagi saya minta maaf sudah mengganggu waktu kamu nak alinda, saya tidak bisa lama-lama disini jadi saya singkat saja"

"iyah om" jwb alinda.

"saya sudah tahu sejauh mana hubungan kamu sama anak saya gea. Kamu tahu-kan gea anak saya satu-satunya, cuma gea yang saya punya"

Tuan rudi mulai membahas hubungan antara gea dan alinda yang sudah menyimpang, dan tentu saja tuan rudi tidak menyetujui hal itu. Tuan rudi tidak rela apa bila putri sematawayang nya itu menjalin hubungan dengan sesama wanita.

Tuan rudi memohon pada alinda agar menjauhi putri nya itu karna tuan rudi tidak mau sampai orang-orang bahkan para klien dan patner bisnis nya tahu kalau putri nya itu mempunyai kekasih seorang wanita bukan nya pria.

"saya mohon sangat-sangat memohon pada kamu nak alinda, tolong jauhi gea, kalau perlu saya akan bersujud di kaki kamu asalkan kamu jauhi anak saya" ucap tuan rudi memohon.

"om jangan lakukan itu? Sebelum nya saya minta maaf om, yah ini pilihan berat untuk saya. Tapi saya minta waktu untuk lakukan itu om, saya janji akan jauhi gea seperti yang om minta" balas alinda sembari meneteskan air mata.

"terima kasih nak alinda, saya harap nak alinda bisa rahasiakan hal ini dari gea soal kedatangan saya kesini"

Mendengar ucapan tuan rudi, alinda menjawab dengan anggukan kepala.

Flashback off-



Alinda meneteskan air mata dada nya terasa sesak tak kuat menahan tangis.
Baru sebentar ia merasakan bahagia namun kini kebahagiaan itu sirna karna satu alasan orang tua gea tidak merestui hubungan kedua nya.

Tak lama kemudian terdengar dering ponsel alinda ada panggilan masuk dari gea, namun alinda memilih mengabaikan panggilan telfon dari gea.

"maafin aku ge.." ucap pelan alinda.

Dilain tempat.......

Gea tidak tenang sedari tadi ia berjalan mondar-mandir dikamar nya sembari mencoba menghubungi alinda yang sedari tadi tidak mengangkat telfon nya.

"kamu dimana si queen, kenapa telfon ku gak kamu angkat" pekik gea.

Gea terus menerus menelfon alinda lalu mencoba mengirim pesan pada alinda untuk menghubungi nya balik.



Till the day my life is through (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang