"Ayo ikut saya! kamu harus dihukum!" tegas pak Ali.
Nadya sontak membeku dengan bola mata bergetar. Apa-apaan ini? Apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru baru itu? Nadya merasa seakan-akan si guru muda itu memiliki semacam dendam pribadi. Anak-anak yang lain pun semakin heboh. Seorang Nadya Deswari mendapatkan hukuman dan itu adalah sesuatu yang langka.
Sosok guru olahraga itu kemudian sudah melangkah. Sementara Nadya tampak ragu dan gugup.
"Udah, Nad... lo ikutin aja dulu! emang lo yang salah karena nggak bawa kostum olahraga," bisik Noni yang berdiri di sebelahnya.
Nadya menghela napas gusar, lalu akhirnya mengikuti sosok guru laki-laki berbadan kekar itu. Mereka terus berjalan ke arah tenggara sekolah. Nadya sengaja menjaga jarak yang cukup jauh. Sembari melangkah, Nadya terus memandangi sosok guru laki-laki itu. Bahkan dari belakang saja, dia terlihat sangat sempurna. Namun Nadya terlanjur jengkel dan sama sekali tidak tertarik.
Rupanya pak Ali membawa Nadya ke ruang penyimpanan alat-alat olahraga. Ruangan itu tepat berada di sebelah laboratorium bahasa yang juga jarang digunakan.
Pak Ali membuka pintu itu dan kemudian berbalik menatap Nadya yang masih berdiri di belakangnya.
"Ayo masuk!"
"M-masuk?" Nadya menatap gugup.
Pak Ali tersenyum. "Iya. Ayo masuk."
Nadya meneguk ludah. Setelah itu dia melangkah masuk dengan langkah kaki yang gamang. Ruangan itu sedikit pengap, berdebu dan juga gelap. Peralatan-peralatan olahraga seperti bola, matras, tiang-tiang tampak berserakan di lantai. Nadya menatap semua itu sambil mengibaskan tangan di depan hidungnya karena debu yang beterbangan.
"K-kenapa kita ke sini?" tanya Nadya.
Tapi kemudian Nadya tersentak saat menyadari bahwa pak Ali tidak ada lagi di depannya. Ke mana perginya dia? Nadya mencari-cari, tapi ketika dia berbalik ... Nadya langsung menabrak tubuh gurunya itu. Ternyata pak Ali berdiri tepat di belakangnya.
Nadya terkejut. Wajahnya menabrak dada nan kekar dan terasa hangat itu. Nadya segera menjauh, tapi saking gugupnya, dia melakukan kesalahan lain. Kakinya tak sengaja menginjak sebuah bola kasti yang tercecer di lantai. Membuat Nadya nyaris terjatuh, namun pak Ali dengan cepat meraih tangan Nadya dan menarik gadis itu. Membuat Nadya kembali terempas ke dalam pelukan pak Ali untuk kedua kalinya.
"Kamu harus berhati-hati." pak Ali berkata dengan nada yang santai.
Nadya tak bisa berkata-kata. Tatapannya justru tertuju pada jemari pak Ali yang masih menggenggam bahunya. Dan ia makin tersentak ketika pak Ali meremas bahunya itu pelan. Gerakannnya lambat, tapi sangat terasa. Sentuhan itu membuat Nadya merasakan sesuatu yang ganjil. Dia pun buru-buru menjauh.
"M-maaf," ucap Nadya kemudian.
Pak Ali mengulum senyum. Lagi-lagi dia menatap Nadya dengan tatapan intens. Tatapan itu tampak seperti 'tatapan lapar'. Membuat Nadya merasa sangat tidak nyaman karenanya.
"Kenapa Bapak membawa saya ke sini?" tanya Nadya kemudian.
"Untuk menghukum kamu!" pak Ali menyeringai. Menampilkan deretan giginya yang rapi dan putih bersih.
Glek.
Nadya menatap gugup seraya menyibakkan rambutnya ke belakang telinga. "H-hukuman apa?"
"Kamu harus membersihkan ruangan ini," jawab Ali kemudian.
Nadya langsung melotot. Dia menyadari bahwa ruangan itu teramat kotor dan juga berantakan. Pasti akan sangat melelahkan dan juga menghabiskan waktu yang sangat lama. Tentu saja Nadya tidak setuju. Dia merasa tidak adil dan langsung menatap geram.
"Saya rasa ini terlalu berlebihan. Ini adalah hari pertama anda dan sebelumnya guru olahraga masih cuti, itulah alasannya kenapa saya tidak membawa kostum olahraga," pungkas Nadya dengan napas yang mulai sesak.
Pak Ali memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana trainingnya, lalu tersenyum. "Lalu kenapa jika ini hari pertama saya? bagaimana pun juga kamu sudah melakukan kesalahan karena tidak membawa kostum olahraga dan kamu ... HARUS DIHUKUM."
Episode ini bersambung di halaman berikutnya --->>
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Olahraga Mesum (Pak Ali) 🔞🚫
RomanceSchool Scandal Series #1 AREA DEWASA 🔞 Semua cerita hanyalah fiktif belaka.