ORIENTASI

18 0 0
                                    

Sudah 21 tahun berlalu dari kejadian yang mengerikan dan menegangkan. Bermula pada 18 februari 2001 yang terjadi di kota Sampit, Kalimantan Tengah sebelum akhirnya meluas ke seluruh provinsi di Kalimantan, termasuk ibu kota Palangka Raya.
Konflik ini melibatkan dua etnis antara suku Dayak asli dan warga imigran Madura dari pulau Madura. Konflik ini tidak sedikit memakan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Perlu kita ketahui lagi bahwa suku Dayak tercatat sebagai salah satu suku yang di takuti dunia. Suku Dayak di mata dunia memiliki The Ghost Warrior (Prajurit Hantu), The Ghost Warrior yang di maksud adalah Panglima Burung (Panglima Burung adalah sosok misterius yang tinggal di pedalaman hutan kalimantan, Panglima Burung siap turun tangan jika suku Dayak dalam keadaan genting. Siapapun yang menyerang dan melecehkan suku Dayak, Panglima Burung siap siaga turun tangan untuk menjaga dan melindungi tanah Borneo).

Salah satu senjata suku Dayak yang di takuti oleh dunia adalah Mandau. Suku Dayak juga terkenal kental dengan kekuatan mistis dan magisnya, Mandau di takuti karena mandau tersebut bisa terbang sendiri dan membunuh musuh tanpa rasa kasihan sedikitpun. Senjata yang di takuti oleh dunia dalam suku dayak adalah Sumpit Beracun.

Diluar dari semua hal menakutkan tentang suku Dayak, orang Dayak juga ramah dan baik hati. Banyak yang mengatakan takut pada wanita Dayak, padahal wanita Dayak baik hati dan ramah. Selain terkenal cantik hatinya, wanita Dayak juga terkenal akan kecantikan parasnya. Itu di karenakan leluhur suku Dayak berasal dari dataran Tiongkok, jadi tidak di herankan jika wanita Dayak memiliki kulit yang putih (berwarna buah langsat), mata yang agak sipit.

Perang sampitWhere stories live. Discover now