10 : LALA YANG LEMAH

7.2K 384 36
                                    


Typo betebaran!!

Oke mulai

Hehe

.
.
.

Arsen yg juga sedang berkumpul bersama dua temannya itu di rumah leon.

"Woi, liatin apaan sih lu serius amat" Ucap axel kepada leon

Ternyata leon sedang menonton live nya thiara and bestie

"Nih, live nya geng jamhet" Ucap leon alayy

"Siapa?" Ucap seseorang yg tiba muncul dari pintu

Itu arsen

"Geng nya thiara" Ucap leon

Melihat nama pacarnya di sebut membuat arsen tertarik menonton live tersebut

Sedangkan di sebrang sana, thiara and bestie sedang live sambil bernyanyi, dance, kadang juga make up aneh.

Mereka sepertinya sangat bersenang senang, membuat arsen yg sedang menonton sekarang tersenyum tipis

'Bahagia trus ya ra' ucapnya dalam hati

.
.
.

Arsen yg tadinya di rumah leon pun pulang, dengan di suguhi muka marah seseorang.

Ya, itu adalah ayahnya.

"Sudah berapa kali saya bilang, berikan surat² itu ke saya" Kesal pria paruh baya tersebut

Surat yg di maksud adalah surat restoran peninggalan neneknya arsen yg dulunya akan di kasih ke Alvin tetapi dia menolak karna restoran tersebut hampir bangkrut, dan sekarang dia meminta kembali restoran tersebut karna restoran itu sudah hampir maju berkat usaha arsen dan mamanya.

"Tidak akan" Dingin arsen

"Dari awal, restoran itu memang punya saya" Tegas elvin

"Tapi dulu anda menolaknya" Ucap arsen yg membuat Alvin, papanya bungkam

Hubungan arsen dan Alvin memang sudah renggang semenjak almarhum neneknya meninggal, berbeda ketika dia bersama mamanya.

Arsen sendiri juga merasa aneh dengan papanya ini, dia yakin papanya tidak mungkin se serakah ini, dia sudah memiliki perusahaan yg cukup sukses, pasti ada sesuatu dan dia harus menyelidiki itu

Atau mungkin karna perempuan itu?

Arsen maju membisikan sesuatu ke pada pria paruh baya tersebut

"Kalo anda meminta hal yg sama lagi, itu percuma, karna saya tidak akan pernah berubah pikiran" Ucap arsen penuh penekanan

"Dasar anak kurang ajar" Marah alvin

"Saya hanya menurunkan sifat anda" Ucap arsen dengan pandangan meremehkan

"Dasar" Ucap Alvin dingin

Benar juga kata arsen, mulut yg pedas itu menurunkan sifat papanya, sedangkan sifat tenang itu menurun dari mamanya.

Wow, kombinasi yg pas

"Dan soal organisasi anda itu, saya menerimanya" Ucap arsen dan setelah itu dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat

"Papa senang mendengarnya, haha" Ucap Alvin yg terlalu senang melihat putra nya akan bekerja sama dengan organisasi gelapnya itu

Sehingga dia melupakan kemarahannya soal masalah tadi

.
.
.

Keesokannya di sekolah

"Guys, hari ini pak darto gak ada" Ucap gebi tiba²

antagonis happy ending |\ (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang