Soobin, Taehyun, dan Beomgyu tertarik ke dalam portal itu. Begitu sampai di dunia normal, mereka langsung jatuh terduduk.Soobin memukul tanah di bawahnya dengan amarah yang berkecamuk di dada.
"SIALAN!!!" teriaknya frustasi sambil mengacak-acak rambut hitam lurusnya.
Taehyun yang berada di sampingnya menghembuskan nafas gusar dan menggendong kembali Beomgyu yang tadi sempat terjatuh saat keluar dari portal. Ia menepuk bahu Soobin pelan.
"Bin, ga akan ada yang berubah kalo lo marah-marah doang. Sekarang kita harus cepat nemuin Kai dan ngobatin Beomgyu. Diantara kita semua, dia yang paling parah lukanya."
Soobin mengangguk pasrah. Taehyun benar, sekarang ia tak boleh sampai dikendalikan oleh emosi semata. Keadaan sekarang lebih mendesak dari itu. Soobin mengeluarkan Ponsel dari saku celananya. Memang sudah lumayan lama ia tak menggunakan ponsel lagi, karena masalah-masalah yang bermunculan. Ia mengetik nama Hueningkai di pencarian kontak.
Setelah tertera di layar, ia langsung menekan tombol telfon. Bukan apa-apa, ia hanya ingin memastikan Kai baik-baik saja selama ia dan yang lain pergi.
Drrt
Drtt
Drrttt
Hingga deritan terakhir, tak ada jawaban dari seberang. Membuat Soobin semakin panik akan kondisi Hueningkai. Begitupun dengan Taehyun, yang juga jadi ikutan panik melihat apa yang dilakukan teman titannya yang satu itu.
But it's you~~ you're the one that i want~~ youu~~ everything that i want~~
Tetapi tepat setelah telfon di tutup, nada dering ponsel Soobin kembali berbunyi. Nama Hueningkai tertera di layar ponselnya sebagai penelfon. Dengan sedikit terlonjak karena kaget, Soobin segera menggeser tombol hijau.
"Ha-Halo??" saking gugupnya, Soobin sampai tergagap.
"Hihihihi, kalian di mana hahh? Temen imut kalian yang satu ini, lagi ga berdaya sekarang. Cepetan kalian dateng ke sini, atau temen kalian habis di tangan gue," ucap sebuah suara serak khas monster di ujung telfon.
Suara itu mampu membuat Soobin dan Taehyun meneguk air liurnya dengan kasar.
"Ja-Jangan apa-apain temen gue, sialan!" ancam Soobin gemetar.
"Ahahahahah, ngomong aja masih gemetar gitu, sok-sok an ngancem."
"Ya apa urusan lo! Pokoknya kalo sampe temen gue kenapa-napa, lo ga akan bisa lepas dari gue!!" kali ini ancaman Soobin serius. Terbukti dari nada dinginnya.
"Hohoho, selow broo~~ santaii~ itu tergantung kalian sih. Kalo kalian nurut, temen kalian ini ga bakal kenapa-na-"
Pip.
Taehyun terbelalak tak percaya, Soobin mematikan panggilan itu secara sepihak. Kasihan tu monster belum habis ngomong udah dimatiin aja:'l
Terdapat pergerakan di punggungnya, membuat Taehyun menoleh ke belakang.
Dan ia mendapati Beomgyu mulai membuka matanya. Anak itu melenguh kesakitan dan beberapa kali mengedipkan kedua matanya.
"Lo udah gapapa, Gyu?" tanya Taehyun.
"Menurut lo? Dengan luka kayak gini, gue baik-baik aja gitu?" sembur Beomgyu pedas. "Luka gue.. Loh? Kemana luka gue??" ujar Beomgyu lagi terkejut. Ia meraba-raba bagian yang dirasa terluka tadinya dengan tatapan tak percaya. Ia segera turun dari punggung Taehyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starter | One | TXT | ✔️
FanfictionChoi Soobin baru saja memasuki sekolah barunya. Tetapi hal-hal tidak biasa terus saja terjadi semenjak ia menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Semuanya sangat aneh, terlebih ke empat teman barunya. Belum lagi masalah gangguan sakit kepala dan pen...