Choi Soobin baru saja memasuki sekolah barunya. Tetapi hal-hal tidak biasa terus saja terjadi semenjak ia menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Semuanya sangat aneh, terlebih ke empat teman barunya.
Belum lagi masalah gangguan sakit kepala dan pen...
Taehyun dan Beomgyu tentu saja langsung panik, saat Soobin meringis kesakitan. Tetapi mereka tahu, Soobin pasti sedang mendapatkan penglihatan.
Perlahan, Soobin yang langsung jatuh itu, mendongak ke atasnya. Menatap penuh sorot tajam pada sang monster.
"Sebenernya lo siapa?" curiga Soobin. Telunjuknya mengacung tepat di mata topeng sang monster.
"Heheh, kenapa? Apa ada sesuatu yang aneh dari penglihatanmu?"
"JAWAB AJA SIALAN!" emosi Soobin lepas. Ia tak bisa lagi menahan amarahnya yang kini tercampur aduk dengan frustasi.
Lelah,
Satu kata yang menggambarkan kondisi Soobin saat ini. Ia ingin sekali menumpahkan semua keluh kesahnya yang menumpuk sejak pertama masuk sekolah sialan ini. Benar-benar tak ada hal baik yang pernah ditemuinya semenjak ia menjadi seorang starter.
Karena hal tersebut, Soobin kelepasan. Ia membuat gestur ingin meninju. Kepalannya kini hanya berjarak sejengkal dari kepala sang monster.
Tetapi, sebelum mengenai kepala monster itu, sebuah tangan menahan tangannya. Tangan yang hampir sebesar tangan miliknya.
Soobin tak menyangka hal ini. Entah kapan, Hueningkai terbangun dan malah menahan tangannya. Pemuda berdarah campuran itu tersenyum lemah, dengan tangan lainnya menangkup pipi sebelah kanan, tempat luka sayatan berada.
Sambil terus tersenyum getir, Hueningkai menggeleng pelan pada Soobin. "B-Bukan dia yang nyelakain gue, kak Bin. Tadi ada shadow tingkat lumayan rendah yang nyerang gue. Untungnya ada dia yang ngelindungin gue. Kalo ga ada dia, mungkin gue udah dimakan sama para shadow itu."
Tentu saja Soobin bingung sekali. Ia melirik dua temannya yang lain. Taehyun dan Beomgyu hanya mengangguk singkat, tanda bahwa ia harus mengikuti keinginan Kai saat ini.
Akhirnya Soobin menurut. Ia menurunkan tangannya kembali. Mengurungkan niatnya tadi.
"Hehe, daripada aku, gimana kalo kamu mukul salah satu temen kamu aja, hehehehe," kekeh monster itu, entah apa yang lucu.
Soobin menatap mahluk itu dengan tatapan menusuk seakan ingin membunuhnya saat itu juga. Hal itu membuat Hueningkai yang berada disampingnya, buru-buru menyela dengan panik.
"A-apa maksudmu Gura?" tanya Hueningkai pada sang monster yang ternyata bernama Gura. Kai tak mau ada pertumpahan darah saat ini.
"Ahh, kayaknya ga bisa aku jelasin di sini.." keluhnya dengan wajah menyebalkan.
Akhirnya semua itu berakhir dengan Taehyun yang lagi-lagi menengahi. Memang ia adalah orang paling bijak disaat seperti ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke, sekarang dengar! Lo bisa dipercaya kan, siapa nama lo tadi? Gura?" Gura mengangguk mengiyakan.
"Sekarang ini, kita lagi terdesak. Kai, bisa lo ceritain dulu, kejadian awalnya sampai lo ketemu ama Gura?"