17

534 100 4
                                    


Kelima anak laki-laki dengan seorang gadis itu sampai di penginapan. Lampu di penginapan tersebut masih menyala dengan terang dan terlihat beberapa orang, yang sepertinya adalah panitia. Mereka sibuk memegang ponsel masing-masing, beberapa mondar-mandir nampak sangat gelisah.

Ketika salah satunya menangkap kedatangan kelima anak laki-laki tadi, ia langsung berteriak heboh.

"KALIAN! KENAPA KALIAN BARU KEMBALI?! KALIAN TAU BETAPA KHAWATIRNYA KAMI?! KALIAN DARI MANA SAJA, HAHH?! MASA UJI NYALI DOANG BISA NYASAR GITU?! KALO KALIAN KENAPA-NAPA, SIAPA YANG DISALAHIN?! KAMI JUGA KAN!"

Soobin menutup kupingnya dengan telunjuk kedua tangannya. Mereka baru saja tiba, dan malah langsung dihadiahi omelan cinta dari kakak-kakak panitia? Sungguh membuat Soobin malas mendengarnya.

"Nanti aja kak, cewek ini harus segera diobati. Beberapa dari kami juga terluka," cegat Soobin dengan malas. Lihatlah para kakel yang sok perhatian dan khawatir itu. Padahal ide uji nyali malam-malam begini, adalah mereka sendiri yang meminta. Harusnya mereka bisa mengatasi masalah semacam ini, bukannya menyalahkan adik kelas. Mereka harusnya tau tentang bahaya dari kegiatan seperti ini. Tak ada satupun dari siswa kelas sepuluh dan sebelas yang menginginkannya.

Intinya mereka sangat egois. Mereka juga tidak mengantisipasi sama sekali jika ada siswa yang hilang atau terluka. Lebih mementingkan ke elokan hasil kerja mereka pada para guru. Semua itu dilakukan demi pujian dan nilai plus dari guru-guru.

Cih, lawak.

"D-dia siapa memangnya? Kayaknya bukan anak sekolah kita?" ragu seorang panitia alias salah satu kakel rempong di sekolah mereka yang bernama Jang Wonyoung.

"Ga usah banyak tanya dulu deh kak, dia harus cepat diobati."

Wonyoung sedikit marah mendengar ucapan kurang ajar dari Taehyun, tetapi tak ada pilihan selain mengikuti. Karena ia bisa melihat gadis yang di bawa anak-anak itu memegangi lehernya, dan setetes darah mengalir di sudut bibir mungilnya.

"Y-yaudah deh, cepet bawa ke dalam dulu."



























































































Kamar penginapan khusus guru, berada di lantai tiga. Yang berupa kamar VIP. Padahal para murid disuruh memakai kamar biasa, satu kamar juga isinya dua tiga orang.

Curang emang:v

Sesosok wanita berumur sekitar tiga puluhan, sedang duduk di sofa kamarnya dengan menggigit kecil kuku jempolnya.

Khawatir?

Tentu saja, kelima anak didiknya belum juga ditemukan. Sedangkan ia selaku wali kelas, seharusnya mengawasi anak kelasnya dengan baik.

Tetapi tiba-tiba ponselnya yang ia taruh di meja kecil, berbunyi nyaring.

Hey! You like 2path, i like biggy biggy~

Segera wanita itu menyambar ponselnya buru-buru. Siapa tahu, itu informasi soal muridnya yang hilang.

Benar saja, nama Junhoe yang merupakan wakil kesiswaan tertera di layar. Pasti ada informasi terbaru soal murid-muridnya. Tanpa menunggu lama lagi, ia mengangkat telfon itu.

"Halo?"

"Taeyeon, murid-muridmu udah ditemukan. Mereka kembali dengan sendirinya."

"Oh ya? Di mana mereka sekarang?"

Starter | One | TXT | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang