09

691 120 18
                                    


Pepohonan merah darah itu sangat kelam. Langitnya hitam dan gelap. Belum lagi suhu dinginnya yang menusuk tulang-belulang.

Hening, tak ada satupun suara yang menghiasi suasana hutan itu. Begitupun dengan lima tiang.. Eh, lima orang maksudnya, yang kini sedang dilanda kebingungan.

"Ki-kita dimana?" ujar Taehyun lirih. Biasanya ia tidak mudah takut, tetapi kali ini berbeda. Sekujur tubuhnya gemetar menunjukkan rasa takut yang amat kentara.

Yeonjun yang berada di sampingnya menggeleng pelan. Firasat buruknya benar-benar terjadi. Inilah yang ingin ia hindari, tetapi malah mereka hadapi lebih cepat dari yang ia perkirakan.

"Huwahh, selamat datang di Red Forest. Hutan yang ditinggalkan, sehabis perang saudara sengit antar manusia. Jiwa-jiwa yang telah mati dari perang tersebut menghuni hutan ini. Jadi jangan heran dengan suasananya," Yeonjun tersenyum kecut. Sedikit putus asa dengan semua masalah yang bermunculan.

Ia tahu, Red Woman, tak akan jauh dari rumah nyamannya yaitu Red Forest. Cepat atau lambat, mereka pasti akan terlempar ke hutan itu.

"Lo udah gapapa, bin?" tanya Beomgyu yang tiba-tiba khawatir, karena baru beberapa waktu lalu, Soobin mengerang kesakitan.

Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan pelan dari Soobin. "Gue udah gapapa. Masalahnya sekarang, hutan ini yang tadi gue liat di penglihatan sekilas gue. Itu artinya, gue udah mulai bisa liat masa depan, sedikit lebih jelas dari terakhir kali."

"Bener, lo udah mulai bisa ngendaliin kemampuan lo, bin." Yeonjun menelisik pemandangan di sekitarnya dengan tatapan tajam. Waspada jikalau terjadi sesuatu yang tak bisa mereka kira. Karena itulah, mereka tak boleh sampai lengah.

"Sialan! Di mana sih cewek kegatelan itu," rengut Taehyun kesal. Ia yang tadinya khawatir dengan Hueningkai, kini harus lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri dulu.

"Gue bukan cewek gatel ya, Anj-" Tiba-tiba sebuah suara lirih wanita menggema di seluruh hutan itu. Membuat suasana semakin mencekam dan menegangkan.

Taehyun kicep mendengarnya, sepertinya ia salah bicara. Wah, wanita itu pasti akan mengincar dirinya. Mulut Savagenya itu benar-benar tak bisa dikendalikan.

Melihat Taehyun yang terdiam mematung, Beomgyu tak bisa diam saja. Di saat-saat seperti ini, memang ia yang paling berani di antara mereka.

"Keluar lo cewek jelek!" dan kalimat itu tentu saja mengundang tatapan tak percaya dari yang lainnya.

"Lo ngapa bilang gitu, Gyu?! Entar dia tambah ngamuk gimana? Entar kita di HAP gimana?!" serbu Soobin was-was.

"Emang dia jelek! Kayaknya masih cantikan Aengdu nya Taehyun, deh!" lanjut Beomgyu mencoba memanas-manasi keadaan.

"Aengdu gue tu cowok, bego!" Taehyun tak terima tentu saja peliharaan kesayangannya disalah artikan seperti itu.

Beomgyu pun mendecih. "Cih, apapun itu, pokoknya dia tu cewek jelek! Ngikutin kita terus! SASAENG LO YAA?!" gas Beomgyu tanpa ampun. Meroasting ternyata cukup menyenangkan. Ia harus menjadikan itu hobinya lain kali:)

"Tauk ah! Jahat banget lo, Gyu! Cantik gini, lo bilang jelek. Terus Author apa? Telur cicak?" ujar suara wanita itu yang tentu saja minta digeplak author.

"Tapi gue setuju sih, soal pendapat lo yang terakhir," imbuh Beomgyu.

Anjim kalian ya;") saiya ubah jadi kambing di cerita ini, mampus kalian (o^∀^o)

Hmmph!

Oke lanjut,

Ga usah dibawa pusing perdebatan unfaedah di atas soal author yaa:)

Starter | One | TXT | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang