Bab 13 = Hobi Saya Mendaki

76 37 5
                                    

Hwang Hyunjin

Sunghoon datang membawa perlengkapan hiking ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sunghoon datang membawa perlengkapan hiking ku. Wajahnya terlihat panik, tapi diakhir cerita, dia berhasil membawa apa yang aku suruh, tak lupa dia membawa ponselku dengan charger yang membuat rasa hormatku kepada Sunghoon semakin besar.

"Gua gak bakal lupain perjuangan lu bro," aku menepuk pundak Sunghoon setelah dirinya memberikan ponselku. Aku tidak mendengar ucapan Sunghoon, aku terlalu fokus dengan layar ponselku mencari logo di ujung kiri atas.

Sinyalnya tidak ada di rumah ini.

"Chaewon mana?" tanya Soobin. "Kok gak balik bareng kamu?"

"Jadi ceritanya, detektif minta alamat rumah Nishimura Riki. Kalau gak dikasih tahu alamatnya, detektif gak bakal kasih peralatan mendakinya," jelasnya yang mendapat hembusan nafas kasar dari Heeseung, Jungwon, dan Sunoo.

Sepertinya Sunghoon dan Chaewon melakukan suatu kesalahan. Dan anehnya, aku tidak tahu apa kesalahan mereka.

"Yang benar aja, gimana reaksi kepala desa nantinya?" bantah Heeseung. Sebelum Sunghoon menjawab, Heeseung menggelengkan kepalanya sembari berjalan menuju ke arah pintu depan rumah Soobin. "Brengsek, kita semua bakal bermasalah karena kamu kasih alamat Nishimura Riki, mending saya pergi saja sebelum saya terlibat lebih banyak."

"Aku ikut," Jungwon mengangkat tangannya begitu juga dengan Sunoo yang mengikuti gerak-gerik Jungwon.

"Oh ayolah, kalian sembunyiin tersangka di rumah saya sedangkan kalian nyerah gitu saja? Menyebalkan." decak Soobin yang menjauhi kami. Aku menatap ke arah Heeseung, Sunoo, dan Jungwon secara bergantian. Heeseung menarik kenop pintu sehingga pintu rumah Soobin terbuka. Matanya masih menatap mataku sembari dirinya keluar dari rumah Soobin diikuti oleh Sunoo dan Jungwon.

Kini hanya tersisa diriku dengan Sunghoon. Aku tidak bisa mempercayainya namun saat ini hanya dia temanku.

"Kenapa kalian gak boleh kasih tahu alamat rumah Niki?" tanyaku langsung kepada Sunghoon. Dirinya menundukkan kepalanya, namun bibirnya masih berbicara menjawab pertanyaanku.

"Karena Pak kepala desa suruh kami untuk tutup mulut, jujur saya gak tahu kenapa kami harus tutup mulut," jawabnya. Dari cara dia menjawab, aku rasa dirinya mengatakan kebenaran.

"Saya gak ikut campur, mending kalian keluar dari rumah saya sebelum saya dapat sanksi dari pak kepala desa," titah Soobin. Aku menatap ke arah Sunghoon secara seksama, apakah dirinya berkhianat seperti yang lain? Atau Sunghoon hanya bisa membantuku sampai di titik ini saja.

"Maaf Hyunjin, kayanya kamu berjuang sendirian deh," jelas Sunghoon.

Baiklah, tidak masalah jika mereka tidak dipihakku. Lagian aku memang sendirian selama aku menetap di desa kuning, tidak ada teman selain saudaraku dan buku yang kubaca. Tentunya hal itu masih bisa membuatku berharap.

DESA KUNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang