Bab 14 = The Midnight Killer

154 47 11
                                    

LINO

Aku kembali ke rumah Nishimura Riki, dan aku tidak bertemu lagi dengan K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku kembali ke rumah Nishimura Riki, dan aku tidak bertemu lagi dengan K.

Dia menyuruhku untuk menjumpainya di pergunungan kan?

Maka dari itu, aku membawa pisau nomor tiga serta senter untuk menyinari jalanku menuju pergunungan. Tidak lupa aku membawa perlengkapan makan jika nanti ada kalanya aku lapar, dan aku juga memakai pakaian yang tebal. Firasatku mengatakan bahwa udara di pergunungan sangat dingin seperti salju, dan aku harus bereskpetasi buruk terdahulu terhadap cuaca.

Intinya aku sudah mempersiapkan diri.

Aku juga menggunakan kompas yang ada di ponselku agar tidak sesat. Di saat aku mendaki, aku mendengar suara jejak kaki yang menginjak ranting kayu di belakangku. Lantas aku balik arah menyenteri pandangan dari belakang. Disana aku melihat seekor serigala yang tidak melakukan apa-apa. Ketika aku berjalan mundur, serigala itu berjalan maju. Namun, dari gerak-gerik serigala ini, dia tidak mau menyerangku sama sekali.

Lalu aku ingat serigala ini pernah menuntunku ke rumah besar dimana aku bertemu dengan kepala desa dengan gerak-gerik yang mencurigakan.

"Kamu gak nyerang?" tanyaku kepada serigala. Aku tahu ini aneh, tapi apa salahnya bertanya kepada hewan. Lagian serigala ini juga binatang sejenis anjing, jadi dia pasti mengerti apa yang aku maksud.

Aku melihat serigala tersebut mengendus tanah, berjalan mendekat ke arahku.

"Kamu mau nuntun saya ketemu sama K?" tanyaku kepada serigala tersebut. Untung saja tidak ada orang yang melihat aksiku. Jika ada, mungkin aku sudah diejek oleh mereka semua.

Tapi persetan dengan ejekan. Buktinya serigala ini berjalan mendahuluiku. Bahkan ketika aku tidak mengikutinya, dia melihat kebelakang, berhenti sampai aku ikut berjalan dituntun olehnya.

Senterku menyinari perjalanan kami. Semakin jauh serigala menuntunku, semakin banyak raungan serigala yang mengelilingi kami. Serigala menuntunku menjauhi raungan tersebut, berjalan melintasi genangan air.

Begitu aku ingin maju, serigala sepertinya memberi sinyal kepadaku. Aku yang peka langsung menunduk bertanya kepadanya.

"Kenapa?" tanyaku.

Hidung serigala mengendus senterku. Entah apa yang dipikirkan oleh serigala ini, tapi aku tahu apa yang dimaksud olehnya.

"Kamu mau saya matiin senter?" tanyaku sembari mematikan senter. Kini serigala menuntunku kembali sampai akhirnya kami di balik semak. Sebenarnya aku ingin bertanya mengapa serigala menuntunku di balik semak, tetapi ketika aku mendengar ada suara jejak kaki, aku langsung bersembunyi di balik semak bersama serigala tersebut.

Serigala ini pintar.

Dia memilih lokasi semak dimana aku bisa mengintip siapa jejak kaki yang membuatku bersembunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESA KUNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang