Hwang Hyunjin
Hari ini Lino tidak pulang.
Aku sendirian di rumah kosong ini dengan sisa makanan yang dibeli Lino untukku. Meskipun aku berniat keluar mencari makanan, Lino menyuruhku untuk tetap di rumah, bahkan dia menyuruhku untuk pulang saja agar aku tidak dicurigai lagi oleh mereka.
Padahal niatku menjadi guru TK agar bisa memahami anak-anak dan Si pelempar batu brengsek ini menuduhku melakukannya. Padahal aku tidak melihat mereka di semak-semak, dan jika iya aku yang menerjang Daniel bukankah kami bertatapan satu sama lain?
Namun opiniku pasti tidak di dengar oleh warga desa yang lain. Lebih baik aku pulang saja.
Keputusanku sudah bulat. Aku mengemas semua perlengkapanku masuk ke dalam koper. Hal terakhir yang aku masukan adalah buku materiku dan buku cerita untuk anak-anak. Aku juga membawa perlengkapan hiking tapi belum aku keluarkan. Lagian ada tempat lain yang bisa hiking, tempat yang layak kusebut wisata.
Ku ambil buku materi, ku masukkan ke dalam tas sedangkan buku cerita anak-anak ku masukkan ke dalam koper. Karena ukuran buku ini berbeda, aku harus merapikan dari buku yang berukuran besar dan berhalaman tebal sampai buku yang kecil berhalaman tipis.
Aku tidak sengaja membawa buku identifikasi hewan mamalia. Sebenarnya aku bingung mengapa aku bawa buku ini, buku hewan mamalia ini kepemilikan Yeji kembaranku. Yeji sedikit gila karena dia membeli buku ini untuk memelihara panda.
Karena buku ini belum kubaca, akhirnya aku memutuskan untuk meletakannya ke dalam tasku sedangkan buku yang lain ku masukkan ke dalam koper.
Setelah merapikan semua barang-barangku, aku mencoba membaca buku Identifikasi Hewan Mamalia yang di tulis oleh Raphael Pošast. Halaman pertama menjelaskan tentang kata pengantar, aku langsung membalikkan halaman melihat daftar isi. Terdapat banyak nama hewan yang tercantum disana.
Ada beruang, serigala, singa, harimau, elang, ular, dan lainnya yang merupakan binatang buas. Serius, untuk apa Yeji membeli buku ini? Bahkan tidak ada panda di dalam bukunya.
Aku membaca tentang beruang dan jenis-jenisnya. Mengingat beruang, aku kepikiran dengan kartun we bare bears. Padahal aku bisa menunjukkan keseruan kartun itu kepada anak-anak desa kuning, namun orang-orang sudah mulai membenciku. Sudah pasti tidak ada anak-anak yang mau main denganku.
Tuk tuk tuk
Ada yang mengetuk pintu. Aku berpikir bahwa yang mengetuk pintu itu Lino, namun ketika aku ingin membuka pintu, bukan Lino yang kulihat di jendela. Melainkan dua orang yang mengantar jasad Daniel.
Apakah mereka melihatku melewati jendela? Semoga saja mereka tidak lihat.
Tuk tuk tuk
Hatiku mulai campur aduk ketika aku mendengar suara motor yang mendekati rumah ini. Sepertinya aku harus sembunyi, dengan cepat aku mencari tempat persembunyian yang baik agar mereka tidak menemukanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESA KUNING
Mistério / SuspenseDesa kuning, dimana tempat terakhir kali Nishimura Riki ditemukan. Salah satu detektif menginvestigasi kasus ini dengan berkunjung ke Desa Kuning. Tanpa disangka-sangka, sifat orang-orang yang tinggal di Desa Kuning mencurigakan, apakah detektif bis...