24. Complicated

6.7K 699 20
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah memutuskan untuk menghampiri daddy nya, Queen bergegas pergi ke ruang kerja daddy nya yang berada di lantai 3.

Queen yang sudah tiba didepan ruang kerja daddy nya itu pun mengetuk pintu terlebih dahulu.

tokk tokk tokk

Bunyi ketukan pada pintu membuat Bara yang tengah larut dengan dokumen dokumen nya mengalihkan pandangan ke arah pintu.

"Masuk"ucapnya.

Setelah mendapat jawaban dari dalam Queen membuka pintu dengan sedikit bar bar.

"Kenapa?" tanya Bara saat melihat putrinya tengah berdiri diambang pintu.

Queen menghampiri Bara setelah menutup pintu "Lihat nih" ucap Queen meletakan handphone miliknya di depan Bara.

Bara membenarkan letak kacamata baca yang sedari tadi bertengger di hidung mancung nya.

"Terus?" tanya Bara setelah selesai melihat video yang Queen tunjukkan padanya.

"TERUS? daddy cuma bilang 'terus' setelah lihat video itu?" heran Queen ngegas.

"Emang daddy harus gimana?"

Queen menghela napas lelah "daddy gak perlu gimana gimana, daddy cuma perlu lakuin satu hal yaitu usir Anin sekarang juga"

"Gak bisa"

"Setelah liat video Anin yang kayak gitu pun daddy gak mau ngusir Anin? Why dad?"

"Nothing"

"Shibal" umpat Queen pelan setelah mendengar jawaban Bara.

"Kamu ngumpat ke daddy?" tanya Bara.

"Gak, siapa juga yang ngumpat" jutek Queen.

"Itu tadi kamu bilang shibal shibal"

"Apaan sih orang shibal itu artinya ganteng" elak Queen.

"Bohong, orang kamu kayak lagi maki maki daddy"

"Terserah kalo gak percaya, aku mau balik ke kamar. BYE" Queen menghentakkan kedua kaki nya kesal meninggalkan Bara. Ternyata tak ada gunanya ia meminta Bara mengusir Anin dari rumah mereka.

Queen memandang sinis pintu ruang kerja daddy nya yang baru saja ia tutup "Nyebelin banget, pake pelet apa sih si Anin sampe daddy gak mau usir dia?"

••••

Sinar matahari pagi dengan malu malu masuk kedalam kamar begitu gorden besar itu di tarik ke sudut ruangan, membuat seseorang yang masih bergelut dengan selimut nya menggeliat pelan.

Mendudukkan diri setelah melakukan peregangan, Queen kemudian melepaskan penutup mata yang dipakai nya lalu melirik jam di nakas samping tempat tidur yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi ia bangun lumayan siang ternyata.

RUBYJANE : Transmigrasi Extra Character's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang