0 - Berkemah dan Diserang Alien!

14 6 0
                                    

(Catatan : aku memang tak pandai membuat judul yang menarik. Jadi, berdamailah dengan itu! Toh, hal itu tidak mengubah fakta bahwa perjalananku akan sangat menarik)

=====👻👽👻=====

Bagian pertama : [Invasi Lanmarian]
Setting : Negara Ishawa, kota Dihibajran, Ardh Gharb, tahun 2102 Utuadannu.
Beberapa saat sebelum kejadian.

=====👻👽👻=====

"Razeena, Razeena. Bangun! Sesuatu sedang mendekat! Sesuatu sedang mendekat!"

Malam itu, aku memutuskan untuk pergi berkemah sendirian ke sebuah bukit yang terletak lumayan jauh dari tempat tinggalku. Kenapa aku memilih hari ini? Ini adalah hari ulang tahunku. Hari yang sangat tepat untuk memberikan hadiah pada diri sendiri, bukan? Mengapa berkemah? Karena, dengan berkemah, tak ada yang memisahkan diriku dengan alam. Dengan begini, aku akan lebih mudah untuk mengisi ulang energiku yang selama satu tahun ini belum benar-benar "terdaur-ulang".

Setelah puas menyerap energi alam sejak aku tiba di tempat yang sunyi dan menenangkan ini, aku memutuskan untuk memejamkan mata sejenak, sebelum kembali menyerap energi sampai pagi. Apakah aku takut ada makhluk yang mencoba menganggu istirahatku? Tentu saja tidak! Aku memiliki Ramaning dan Shadubal yang akan menjagaku dari berbagai jenis serangan. Entah itu dari hewan disekitar sini, ataupun dari makhluk gaib sekitar yang tertarik dengan energi yang berhasil ku kumpulkan.

Namun, baru beberapa saat aku memejamkan mata, Ramaning sudah membangunkanku. Dia sangat panik, terlihat dari pancaran auranya yang tidak konsisten dan terus bergoyang-goyang. Ada ketakutan juga yang bisa kurasakan. Tapi, bagaimana mungkin? Ramaning merupakan ratu siluman ular yang berusia hampir seribu tahun! Tidak mungkin ada yang dapat membuatnya bergetar seperti ini. Dia tidak pernah takut pada manusia maupun makhluk gaib manapun yang dia temui. Apalagi setelah kuajarkan dia mengenai "lakuan" bangsa gaib yang diajarkan di ajaran mazdun. Dia sepuluh kali lebih kuat daripada sebelumnya!

Tak kalah dengan Ramaning, Shadubal pun terasa begitu panik. Bahkan, djin berusia seribu lima ratus tahun lebih ini benar-benar ketakutan! Energinya berkedip-kedip begitu cepat! Melihat narasiku ini, kalian pasti berpikir bahwa Shadubal lebih lemah dari Ramaning. Iya kan? Nyatanya tidak. Menurut strata "alam gaib", djin berada satu tingkat diatas siluman. Dan lagi, usia djin satu ini jauh lebih tua dibandingkan Ramaning, bahkan telah lebih lama memeluk ajaran mazdun. Yang coba kukatakan adalah, Shadubal pun sangat kuat! Dan dia sekarang ketakutan!

Saat Ramaning masuk kedalam tendaku, mataku langsung terbuka dengan begitu lebarnya! Bulu di sekujur tubuhku berdiri! Energi yang sedang mendekat ini begitu besar! "Ramaning, Shadubal. Apa yang terjadi?!" Kataku sambil merangsek ke luar dan mendeteksi arah datangnya pancaran kuat ini. Aku memejamkan mata dan "memindai" sekitar.

"Kami tidak tahu. Energi ini tiba-tiba terasa dengan begitu kuatnya!" Kata Shadubal sambil menyiapkan kedua pedangnya. Energi keemasan yang begitu besar terasa mengaliri pedang tersebut. Tak pernah sekalipun aku merasakannya mengeluarkan energi sebesar ini. Dia mengedarkan pandangannya ke berbagai arah dengan begitu cepat, terus mengulangnya berkali-kali. Mencoba memastikan darimana datangnya energi ini.

Ramaning bersiap dengan tongkatnya, merapalkan beberapa doa ajaran mazdun yang berfungsi untuk mem-boost energi kami ke titik yang paling tinggi. Pancaran energi yang dikeluarkan dari tubuh "gaib"nya semakin tak keruan. "Razeena, energi ini mengepung kita dari berbagai arah!"

"Ramaning benar! Kita bertiga tidak akan mampu mengatasi ini sendirian! Aku akan memanggil bantuan. Ramaning, panggil rakyatmu!" Shadubal pun memejamkan mata dan merapalkan sebuah doa. Dia memang bukan raja djin atau sejenisnya, tapi dia adalah jenderal kerajaan djin gunung timur. Dia mengepalai lebih dari dua ribu djin terlatih! Dan sekarang, seluruh anak buahnya hadir tanpa terkecuali.

Hikayat Penjelajah AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang