Rein dan Ami saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumah Ami.
"Nginap ya, awas aja Lo bohong," Rein mengangguk malas. Sehabis mata kuliah terakhir tadi, ia di paksa menginap oleh sang sahabat dengan alasan di rumah sendiri.
"Emang bokap lo kemana?" tanya Rein heran.
Ami terdiam, alasan apa yang harus ia berikan, agar sahabat nya ini percaya kalau ia nanti sendiri di rumah.
"Mm daddy mungkin lembur, ah iya tadi katanya mau lembur di kantor sampai malam hehe."
Rein memicingkan mata curiga sambil menatap Ami yang cengengesan tidak jelas.
"Mati gue, semoga daddy beneran lembur," batin Ami.
***
Sesampainya di bangunan besar bertingkat 2, Rein dan Ami langsung memasuki rumah itu.
"Ke kamar aja, gue mau ke dapur bentar," ujar Ami sambil mendorong tubuh Rein pelan.
"Sabar, nggak usah dorong-dorong," Rein langsung berjalan menuju kamar Ami yang berada di lantai 2.
Rein memang beberapa kali menginap disini, jadi ia sudah hafal letak kamar Ami.
Ami yang melihat Rein sudah menaiki tangga menuju kamar nya, langsung berlalu menuju kamar sang daddy.
"Syukurlah daddy nggak ada," ucap nya sambil melihat isi kamar daddy nya yang sunyi.
Sebuah pesan masuk, membuat Ami dengan cepat merogoh saku celana nya.
Ting
Daddy💸
Daddy lembur, mungkin jam 8 malam baru pulang. Nanti makan duluan aja, nggak usah tunggu daddy."Yes!" pekik Ami senang.
"Kenapa Lo?" tanya Rein, sambil mengernyitkan keningnya heran.
"Eh, hehe nggak papa kok. Oh iya, masakin dong Rein, gue lapar banget," ucap Ami dengan wajah melas nya.
"Enak ya lo, jadiin gue babu!" tukas Rein, namun tetap berjalan menuju dapur, diikuti Ami yang cengengesan.
"Marah-marah mulu nggak baik bund, cepat masakin anak gadis mu ini," ucap Ami.
Rein menghela nafas, cape juga meladeni ucapan sahabat nya ini.
Rein sibuk berkutat dengan peralatan dapur. Ami yang melihat itu langsung memotret nya, dan mengirim kan nya pada sang daddy.
***
Ami
Dad, Rein cocok kan jadi bunda Ami hehe...
Davin yang sudah mengetahui tingkat sang anak hanya menggeleng pelan. Jari nya menekan foto yang dikirim Ami.
"Cantik" satu kata yang terlontar saat melihat foto Rein yang sedang memotong daging.
Bibir nya menyunggingkan senyum tipis, saat melihat senyum Rein yang sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Rein
RomanceGANTI COVER YA!! "Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat. "Gue nggak mau!" jawab Rein. "Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!" "Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik...