YEY UPDATE LAGI☁️
SEPERTI BIASA, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA.
MAAFKAN SEGALA TYPO DAN PENULISAN YANG BELUM TEPAT.HAPPY READING 📒🦋
🍁
Davin menatap Rein yang tampak sangat cantik malam ini. Sebenarnya bukan malam ini saja, tapi hari-hari lain pun wanita itu selalu tampil cantik.
Hanya saja saat ini Rein menggunakan sebuah dress hitam yang senada dengan jas nya menambah kesan cantik dan elegan membuat Rein sangat mempesona di mata Davin. Sengaja memang pria itu samakan, agar kedua nya terlihat lebih romantis pikirannya.
Mobil memacu dengan kecepatan sedang, Rein dengan rasa penasaran nya menoleh pada Davin. "Om kita mau kemana sih?" tanya nya dengan penasaran.
Davin terkekeh kecil, entah ini sudah kali ke berapa Rein menanyakan hal yang sama, namun Davin selalu menjawab. "Sudah nanti juga tahu sendiri. Sekarang duduk diam, sambil nikmati perjalanan saja." ucap nya yang entah kenapa terdengar menyebalkan di telinga Rein.
Wanita itu mengerucutkan bibirnya, kemudian terdengar helaan nafas kesal. Rein menatap sekeliling nya, karena sedang kesal, Rein tidak menyadari bahwa mereka baru saja memasuki sebuah bangunan mewah.
Davin tersenyum melihat raut muram Rein, jari telunjuk nya kemudian terangkat lalu menusuk pipi bulat Rein, membuat wanita itu menengok dan menatap nya.
"Kenapa?" Tanya nya malas.
Davin tertawa kemudian mengelus pipi Rein, ia tak ingin momen yang seharusnya romantis nanti menjadi terganggu karena Rein yang masih kesal dengan nya.
"Kita udah sampai, kamu nggak mau turun?" tanya nya.
Rein menoleh menatap sekeliling nya, ia tersentak kala melihat deretan mobil mewah terparkir dengan indah.
"Eh! Kita udah sampai?" Tanya nya baru sadar.
Davin tertawa kecil kemudian mengangguk. "Makanya jangan ngambek terus, nggak nyadar kan kalau kita udah sampai."
Rein menatap Davin tak enak kemudian mengangguk. "Iya iya maaf."
"Ayo turun?" Ajak Davin membuat Rein mengangguk sambil tersenyum manis.
***
"Woww!?" Decakan kagum terdengar dari bibir Rein.
Pemandangan indah bisa Rein tangkap ketika mereka menginjakkan kaki di lantai 67 the westin Jakarta.
View di Henshin Bar & Restauran sudah tidak bisa di ragukan lagi, Rein maupun Davin bisa melihat pemandangan langit Jakarta yang sangat indah saat malam hari.
Meskipun menguras kantong, Davin tak tanggung-tanggung untuk membuat kencan mereka ini terkesan romantis, pria itu bahkan sudah menyewa tempat itu, khusus untuk acara kencan keduanya.
"Ayo duduk," ucap Davin romantis di selingi tangan yang menarik bangku dan mempersilahkan Rein untuk duduk. Perlakuan Davin sukses membuat Rein merona malu.
"Terimakasih." balas nya sambil memberikan senyum semanis mungkin.
Davin mengangguk sambil menatap wanita yang kini duduk di hadapan nya ini dengan sayang.
Tak lama kemudian, dua orang masuk lalu menghidangkan menu yang sudah di persiapkan.
Lagi-lagi Rein terpukau melihat semua ini, jujur saja dalam hidup nya ini baru pertama kali ia di perlakukan dengan semanis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Rein
RomanceGANTI COVER YA!! "Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat. "Gue nggak mau!" jawab Rein. "Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!" "Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik...