YEY UPDATE LAGI☁️
SEPERTI BIASA, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA.
MAAFKAN SEGALA TYPO DAN PENULISAN YANG BELUM TEPAT.HAPPY READING 📒🦋
🍁
Waktu terus berlalu, semua berjalan dengan semestinya. Tak terasa sebentar lagi Rein dan Ami akan menyelesaikan kuliah mereka.
Tentang hubungan Ami dan Aldo, kini kedua nya sudah memasuki jenjang yang lebih serius yaitu tunangan.
Aldo juga sudah mengambil alih perusahaan yang di pimpin oleh sang ayah, setelah menyelesaikan studi nya.
Setelah kejadian beberapa bulan lalu, Aldo langsung melamar Ami tanpa embel-embel mengerjai lagi.
Untuk Rein dan Davin sendiri, kedua nya memutuskan akan menikah setelah Rein wisuda.
"Bund izin ya, mau jalan sama Aldo," Rein yang sedang duduk sambil mengemil keripik, menoleh.
"Mau kemana?" Tanya Rein.
"Nonton."
Rein mengangguk mengiyakan. "Jangan lama-lama!" Pesan Rein.
"Oke bund."
Ami langsung berlalu keluar, meninggalkan Rein yang kembali fokus pada Drakor yang ia tonton di layar televisi.
1 jam berlalu....
Rein membereskan bungkus jajanan yang berserakan di atas meja, kemudian mematikan televisi nya.
Wanita itu menghela nafas, rasa bosan kini menghampiri nya. Namun beberapa detik berikutnya, Rein tersenyum ketika sebuah ide muncul.
'Mas, aku bosan banget, izin jalan-jalan ya, nanti jam 3 sore aku udah pulang.'
Setelah mengirim pesan pada sang kekasih, siapa lagi jika bukan Davin. Rein langsung beranjak menuju kamar nya untuk bersiap.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 1, berarti ia mempunyai 2 jam lagi untuk menghabiskan waktu nya sendiri.
Rein menatap diri nya di depan cermin. "Perfect." Ucap nya sambil memutar tubuh nya.
Rein memutuskan bahwa hari ini ia akan memanjakan diri sepuasnya, mumpung dia di perbolehkan oleh Davin untuk keluar sendiri.
Mobil yang Rein kendarai melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang cukup padat.
***
30 menit kemudian...
Rein sudah sampai di sebuah bangunan besar, dengan orang-orang yang berlalu-lalang keluar masuk.
"Waktu nya memanjakan diri." Ucap nya sambil tersenyum kecil.
Rein merogoh tas nya lalu mengeluarkan ponsel, untuk memberitahu Davin bahwa ia sudah berada di mall.
Bruk
Karena terlalu fokus menatap ponsel, Rein tak sengaja menabrak seseorang.
"Astaga, maaf saya nggak sengaja." Rein berucap tanpa melihat orang yang ia tabrak, karena mengambil ponsel nya yang terjatuh.
"Saya yang harus nya minta maaf, sudah nabrak kamu." Rein mengernyit heran, ketika nada bicara seorang yang ia tabrak tak asing ditelinga nya.
Saat mendongak matanya membulat, kala mendapatkan wanita yang selama ini ia hindari berada tepat di hadapannya.
"Tante Fitriana!" Gumam Rein pelan. Meskipun wanita itu menggenakan masker, namun Rein dapat mengenal jelas, bahwa ia adalah ibu sang kekasih.
Wanita yang berada di hadapan Rein tersenyum kecil di balik masker nya. "Kamu, Rein kan?" Tanya nya, sambil menoleh ke kanan-kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Rein
RomansaGANTI COVER YA!! "Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat. "Gue nggak mau!" jawab Rein. "Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!" "Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik...