1.

3K 107 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








SRAK

Buk

"Woaaaahh, jadi kawin lu?"

"Ish, ya jadilah gila."

"Hahaha akhirnya Sa, temen lu nikah juga."

Temennya yang lagi asik makan pesanan nya itu tidak peduli, dan mengabaikan kehebohan teman disampingnya.

"Awas loh yah kalian telat datengnya."

"Emang kita harusnya datang jam berapa?"

"Acaranya jam sepuluh, jadi jam delapan kalian udah ada diruangan gue !!"

"Yahhh, jam sebilan deh kesananya yah."

"Dih, kok nawar?" Bingung Mashiho.

"Jam segitu gue belum bangun anjir, si Jisung juga bangunnya jam sepuluhan."

"Enggak yah, gak mau tahu gimana ceritanya lo harus datang tepat waktu."

"Taudeh, gue usahain dulu."

"Kok bisa sih, lo bangun sesiang itu?"

"Heh, gue harus begadang terus anjir."

"Dih, berasa penganten baru tiap hari kali yah lu berdua."

"Gak gitu yah anjir, calon manten otaknya diranjang mulu." Mashiho ngedengus.

"Terus apa?" Tanya Asahi.

"Mingkem deh Sa, pusing gue." Asahi ngedelik sebel, terus dia agak memunggungi temannya dan lanjut ngunyah kentang goreng.

"Gue tuh baru bisa kerja pas udah malem, belum lagi si Jisung yang juga harus bantu gue ngurus kerjaan." Jelas Chenle. "Kalo gak kerja yang kita mabar, kalo gak mabar yah udah pasti sih skidipapap adidaw aweu aweu." Lanjutnya.

"Serah lo deh." Respon Mashiho.

Mereka lanjut fokus makan pesanan masing-masing dulu, takut keburu gak enak kalo di tinggal ngobrol kelamaan.

"Le, gimana rasanya nikah sama brondong?"

Chenle ngunyah cepet isi mulutnya terus dia telen, minum dulu bentar dan siap buat jawab.

"Enak, seru, pokoknya bikin awet muda deh." Jawab Chenle semangat. "Apalagi elu, umurnya lumayan jauh beuh lebih seru kayaknya." Lanjut lelaki itu.

"Menurut lo Sa, gimana rasanya nikah?" Asahi malah bergidik.

"Dia gak bakal tahu perbedaan nya apa, orang mereka keseringan kumpul kebo selama kuliah."

"Anjing yah mulut lo." Asahi ngelempar remahan kulit ayam didepan nya.

"Hahaha, becanda kaleee." Untungnya usia pertemanan mereka bukan lagi yang gampang baper sama bercandaan temen, tapi mereka juga gak bakal lupa buat minta maaf abis bercanda soalnya isi hati orang gak ada yang tahu, niatnya bercanda eh malah sakit hatinya beneran kan ngeri juga kalo besoknya lo udah ditemukan tak bernyawa.

Naik Ranjang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang