21.

253 48 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










"Hallo kak?"

Mashiho tercekat saat mendengar suara ibu mertuanya, lalu dia melirik Dino yang berdiri diarea dapur.

"Iya, hallo Bu."

"Kenapa sayang? Kalian disana baik-baik aja kan?"

Mashiho bisa lihat segimana sulitnya Dino menelan ludah, lelaki itu mengepalkan kuat tangan nya.

Sebegitu takutnya dia membuat kecewa ibunya dengan kabar pertengkaran mereka, Mashiho bahkan tak pernah memikirkan hati mama nya kalo lagi curhat, yang penting keluh kesah dia keluar tanpa perduli suasana hati orang yang mendengarkan.

"Baik, ibu sama papa sehatkan?"

"Sehat sayang, kakak udah sampe rumah? Kalo masih dijalan jangan teleponan dulu !! Bahaya nak."

Mashiho melihat Dino menunduk, lelaki itu mengusap wajahnya kasar tanda hatinya masih gusar.

"Udah dirumah kok Bu." Jawab Dino, nadanya masih dibuat setenang mungkin.

"Oh, syukurlah. Udah bersih-bersih? Jangan telat makannya... Eh, ahahaa ibu lupa kalo putra ibu udah ada yang ngurusin."

Tawa renyah itu malah membuat Mashiho meringis, rasa bersalah jelas langsung mengerubungi dadanya.

Jangankan untuk mengurus, Mashiho malah memberikan kecewa pada sosok didepannya.

Dino saja sudah sekecewa itu sama dia, apalagi kalo ibu mertuanya tahu, mungkin Mashiho tidak lagi berani bertemu.

Bukan berlebihan, tapi keluarga Jeongwoo itu sangat-sangat baik dan royal. Mashiho takut membuat kepercayaan yang sudah diberikan malah hancur dan berakhir dengan penyesalan, karena Mashiho tahu marahnya orang baik itu sangat menyeramkan.

"Bu..." Dino ngehela nafas panjang. "Maaf tapi kayaknya kita...."

Seketika lelaki itu berbalik, lalu menatap Mashiho yang berdiri didepan nya.

"Kembalikan !!" Titah Dino, nada bicara lembut tadi berubah jadi tegas dan penuh tekanan.

Tapi Mashiho menggeleng tegas, dia gak mungkin mendengar kekecewaan dari dua orang baik sekaligus hari ini.

"Saya bilang kembalikan !!"

"Hallo... Hallo? Kakak? Cio? Nak, kalian gakpapa kan?"

Suara lembut sang ibu mendayu, tersirat rasa khawatirnya dari setiap kata tanya yang terlontar.

"Shiho, saya tidak ingin kasar. Jadi, kembalikan selagi saya masih bicara baik-baik !!"

"Hallo, ibu ini Cio."

"Ya ampun, ada apa sama kalian? Gakpapa kan?"

Naik Ranjang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang