E M P A T

2K 194 2
                                    

"Karinaaaaaaa, lu tumbenan banget telat anjir" ujar Winter saat Karina baru saja duduk di bangkunya, tumben sekali seorang Karina Ananta Rhezila baru datang 5 menit sebelum bel berbunyi. Winter tadinya sempat mengira sahabatnya itu kembali bolos sekolah karena hari ini ada mapelnya Bu Nurul.

"Tadi pengennya nggak masuk, tapi tiba-tiba gua disiram air sama Mama. Yaudah deh jadinya gua ngebut kesini, untung belum bel. Gua lagi males hormat bendera." balas Karina lalu menguap lebar dan langsung disumpal tissue oleh Winter.

"Kalo nguap tuh ditutup pake telapak tangan, bukan malah sengaja dilebarin." omel Winter kesal, ada ribuan kebiasaan buruk Karina yang membuat Winter sebal. Karina itu susah untuk diberi tahu.

"Iya iya, nggak diulangin lagi kalau inget." Ujar Karina lalu merenggangkan badannya, kondisi saat ini sangat cocok untuknya tidur namun semua fantasinya itu harus hancur setelah melihat Bu Nurul sudah berdiri di depan pintu kelas.

"Bangsat" batin Karina kesal.

【 Friendzone 】

Bel pulang sudah berbunyi kurang lebih tujuh menit yang lalu, namun Karina rasanya enggan untuk beranjak dari posisinya. Jam terakhir hari ini adalah mapel sejarah, dan syukurlah Bu Rika tidak masuk kelas hari ini, alhasil jam pelajaran terakhir adalah jam kosong.

Sedari tadi Karina menghabiskan waktunya dengan tidur, berbeda dengan Winter yang menghabiskan waktunya untuk bergibah dengan Hyunjin.

"Heh kebo, lo mau pulang enggak?" Ujar Winter sambil mencolek bahu Karina.

"Lo duluan aja" Balas Karina malas, membuat Winter berdecak.

"Heh jamal, gua tuh pengen pulang bareng lo." Kesal Winter, tangannya sudah ancang-ancang untuk menggeplak kepala Karina.

"Gausah nyebut nama bapak gua asuuuuu"

"ya bodoamat."

Dengan amat terpaksa Karina bangun dari posisinya, mengambil tas nya yang seringan badan Winter. Soalnya Karina nggak pernah bawa buku ke sekolah, semua bukunya di tinggal di loker.

"Ayo buruan!"

"Sabar! Nanti gua nabrak gara-gara ngantuk gimana? Lu mau mati muda?"

"Ya enggalah! Gua masih mau nikah begooo"

"Makanya sabar!"

"Iya iya bacottt"

"Lo tuh bacot dari tadi!"

Setelah pertengkaran kecil beberapa menit yang lalu, keduanya sudah berada di atas motor. Karina melajukan motor kebanggaannya dengan kecepatan normal atas permintaan Winter, dari pada kepalanya di tampol, kan sakit. Walau dalam lubuk hatinya yang terdalam Karina ingin sekali melajukan motornya dengan cepat, tak peduli jika makhluk mungil di belakangnya bisa saja terbang terbawa angin.

"Rinnnnnn" Panggil Winter

"Hm?"

"Mampir Alfamart dulu dong, mau jajan" Ujar Winter semangat.

"Hah?" Karina membeo, suara Winter tidak terdengar di telinganya.

"Ke Alfamart duluuuuu" ujar Winter sekali lagi dengan nada sedikit tinggi.

"Hah? Sumpah Win, gua nggak denger"

"KE ALFAMART DULU BUDEKKKKK" Teriak Winter geram.

【 Friendzone 】

"Buset Win, lo beneran mau nguras dompet gua ya? jangan lah Win, duit gua lagi seret beneran. Besok-besok deh lagi" Mohon Karina saat Winter tak henti-hentinya mengambil snack dan es krim. Sebelum masuk kesini, Karina memang bilang jika dia akan mentraktir Winter.

Karina kadang lupa jika sahabatnya itu sedikit tidak tahu diri jika soal masalah begini. Doakan saja isi dompet Karina kembali terisi penuh secara ajaib besok.

"Tiga ratus ribu guaaaaaa" Jerit batin Karina setelah melihat total belanjaan Winter, dengan sedikit tidak rela Karina menyerahkan tiga lembar uang seratus ribu.

"Emang bahaya sih kalau traktir lo." Ujar Karina saat keduanya keluar dari Alfamart, sementara Winter tertawa puas.

"Hehehe, makasih ya." balas Winter lalu menyengir lebar.

"Hm,"







TOBECONTINUE.





FRIENDZONE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang