"Aku menyukaimu"
Dengan cepat jaemin menatap Jeno dengan raut wajah bingung dan penuh tanya. Jika ia salah dengar maka sungguh jaemin tak ingin meminta Jeno untuk mengatakan nya lagi.
"Mungkin ini aneh dan terlalu mendadak. Tapi Daddy yakin, apa yg Daddy rasakan ini bukan semata-mata perasaan sayang ayah untuk anaknya."
Yg lebih muda tak bergeming. Ia masih setia menatap wajah Jeno yg menurutnya sangat menarik.
"Sejak pertemuan pertama kita dulu. Daddy beberapa kali cari informasi tentang kamu di sekolah. Dan Daddy kaget ternyata kamu anak Yuna, teman lama Daddy."
"Awalnya Daddy fikir ini cuma perasaan sesaat dan hanya rasa tertarik karena wajah kamu yg manis"
"Tapi setelah berbulan-bulan, perasaan itu gak berubah, Setiap Daddy berpapasan dengan kamu di koridor sekolah, Rasa yg sama selalu bergejolak."
"Karena Daddy tau ini tidak benar, Daddy coba cari pelampiasan, Daddy dekati mama kmu yg usianya tidak jauh berbeda dengan Daddy."
"Daddy fikir dengan begitu perasaan yg tak seharusnya ini akan memudar dan hilang perlahan."
Penjelasan yg cukup panjang itu membuat jaemin terpaku. Bahkan lidahnya ikut keluh dan detak jantung nya mulai berpacu tak terkendali.
Jaemin sudah cukup bisa menangkap apa inti dari kalimat Jeno. Ternyata perasaan nya selama ini terbalas walau tak berakhir indah dan seperti yg ia inginkan.
Atensi jaemin bahkan masih setia pada Jeno yg menatap nya lembut. Ingin rasanya jaemin berteriak namun logikanya menentang.
"Dan sekarang Daddy benar-benar yakin kalau Daddy menyukaimu."
"Ah bukan, lebih tepatnya Daddy mencintaimu."
Emosi yg beberapa saat lalu meluap kini perlahan memudar dan terganti pelangi indah seolah memberi ketenangan siapapun yg melihat.
Perlahan jaemin tarik kedua bibirnya. Ia sungguh tak bisa menyembunyikan betapa bahagia dirinya saat ini. Namun pada detik berikutnya senyum itu kembali memudar. Jaemin menunduk, entah lah ia sungguh bingung harus bahagia atau bersedih dengan takdirnya saat ini.
"Hey kenapa menunduk?"
Jeno dengan cepat meraih dagu jaemin, ia tatap lekat pemuda yg sangat jauh lebih muda darinya itu.
Jaemin hanya menggelengkan kepalanya karena tak tahu harus bereaksi bagaimana. Jika ia berbahagia maka di saat yg sama ia menjadi orang yg paling jahat untuk mamanya.
"Aku harus gimana?" Ucap jaemin pada akhirnya.
"Terima cinta Daddy, karena Daddy udah cukup tersiksa selama ini"
-🐶🐰-
07.00
Dengan mata yg masih sangat mengantuk jaemin terpaksa turun ke lantai bawah untuk turut sarapan bersama orang tuanya.
"Sayang, apa kakimu masih sakit?"
Tanya sang mama saat menyadari cara jalan anaknya yg masih nampak berbeda.
Sedangkan lelaki bermarga jung yg sudah lebih dulu duduk manis di meja makan terlihat terbatuk sebentar, ia tersedak makanan nya sendiri.
"Em iya ma, Masih sakit" jawab jaemin sekena nya. Lantas ia cepat-cepat duduk lalu melirik ke arah Jeno yg terlihat sedang menahan tawanya.
"Kalau gitu nanti periksa ke dokter deh takut kenapa-kenapa." Yuna.
"Iya ma." Jaemin.
"Oh ya, habis ini mama harus ke singapore untuk beberapa hari, Ada masalah di cabang, jadi mama harus menyelesaikan segera"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Father || Nomin
FanfictionミKisah cinta terlarang antara Jeno dengan anak tirinyaミ ⚠️BxB, BL, YAOI⚠️ ☞LAPAK NOMIN☜ Affair Non baku Charadeath 📌Cerita ini 100% imajinasi author. Readers di harap bijak untuk tidak membawa cerita ini ke real life para idol.