15. Back (?)

2.1K 145 7
                                    

Semua masih belum tercerna sempurna di otak jaemin. Tentang kalimat yg beberapa saat lalu sang mama ucapkan padanya. Tentang dirinya yg ternyata hanya anak pungut dan tentang sang mama yg ternyata benar-benar tak sudi lagi melihatnya.

Semua terlalu cepat, bahkan jaemin belum sempat memikirkan konsekuensi apa yg akan ia terima karena perbuatannya yg telah membuat Yuna kecewa.

Lalu sekarang jaemin hanya bisa diam didalam mobil milik lelaki yg telah membawanya keluar dari area kantor milik sang mama. Lelaki itu nampak khawatir namun sebisa mungkin mencoba tetap tenang.

Perlahan Jeno raih tangan jaemin, ia kecup singkat lalu mengelusnya.

"Semua akan baik-baik aja."

Jaemin menoleh lalu tersenyum lembut.

"Aku cuma belum terbiasa"

Cup

Jeno kembali mengecup lembut punggung tangan jaemin, bermaksud memberi dukungan untuk masalah yg sedang mereka berdua alami.

Dua anak Adam itu saling menatap satu sama lain sambil melempar senyuman. Untuk sesaat jaemin merasa begitu beruntung karena Jeno tak meninggalkan nya di saat semua sudah terbongkar. Dan di sisi lain Jeno juga merasa lebih lega sekarang karena semuanya telah usai walaupun lebih cepat dari perkiraan nya.

Hingga tanpa sadar keduanya sedang berada di dalam mobil dengan kecepatan yg cukup tinggi. Dari arah berlawanan sebuah truck besar melaju dan memberi klakson seolah memberi signal bahwa mobil Jeno sekarang berada di lajur yg salah.

Tinn

Jeno dan jaemin tersentak terkejut. Truck itu berada tak jauh dari pandangan mereka berdua. Jeno yg panik pun membanting stir ke kiri coba menghindari truck tersebut.

Namun sayangnya mobil itu malah hilang kendali dan oleng menyerempet pembatas jalan yg terbuat dari beton. Mobil itu terguling beberapa kali hingga jaemin terlempar keluar dan tergeletak bersimbah darah di jalanan beraspal.

Mobil itu masih terus berguling dengan tak terkendali dan berakhir menabrak pembatas jalan di lajur sebelah kanan.

Duarr

Mobil itu meledak dan terbakar tanpa menunggu sisa penumpang di dalam nya keluar lebih dulu.

Jaemin yg tergeletak bersimbah darah di atas jalanan beaspal berusaha untuk mempertahankan kesadarannya walaupun pandangan nya memburam.

"Daddy" lirihnya.

Walaupun tak begitu jelas, namun jaemin tau jika mobil milik Jeno itu terbakar. Pikiran jaemin sudah kemana-mana dan memikirkan hal buruk terjadi pada sang ayah.

Lirih dapat jaemin dengan suara teriakan dari orang-orang tak di kenal, juga langkah kaki tergesa berlari ke arahnya. Lalu perlahan kesadaran jaemin mulai terenggut dan ia tak sadarkan diri setelah beberapa detik kemudian.

-🐶🐰-

Di ruangan bercat putih itu perlahan jaemin mulai tersadar. Ia buka matanya dan mengerjap beberapa kali untuk menerima dengan baik cahaya yg menyapa retina nya.

"Dimana ini?" Gumamnya.

Dengan kesadaran yg belum sepenuhnya kembali jaemin coba mengedarkan pandangannya, dan ia baru sadar jika sedang berada di rumah sakit.

Kepalanya masih terasa begitu nyeri, tubuhnya pun terasa sangat kaku hingga untuk bangun dan duduk saja jaemin tak mampu.

Kemudian beberapa memori masuk ke ingatan jaemin.

Step Father || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang