"Hemm.. Bagaimana cara membuatnya ya?" Saat ini (name) sedang kesulitan membuat masakan seafood. Karena dirinya memang tidak cukup mahir dalam memasak.
"Yaa.. Ini harusnya di cuci dulu kan? Tapi gimana caranya yah.."
(name) bergumam pelan. Kalau bukan karena ini adalah makanan kesukaan Childe, pasti dirinya tidak akan membuatnya.
(name) pun menelpon salah satu temannya untuk membantunya memasak seafood melalui telpon.
"Ayo bantu aku membuat ini"
Mereka sedang berbicara melalui video call agar mempermudah (name) untuk memasak ini.
Berkali-kali (name) melakukan kesalahan. Bahkan temannya di balik hubungan telpon merasa kesal karena tingkah (name), tetapi mereka kadang tertawa karena sikap (name) yang benar benar seperti orang yang baru belajar memasak.
(name) sudah mulai paham dengan segala tutor yang di berikan oleh temannya. Tapi, tiba tiba temannya bilang bahwa dirinya harus segera mematikan telepon karena ia harus pergi ke kantornya.
(name) memasang muka lesu, ia tidak habis pikir bagaimana ia bisa membuat makanan ini tanpa tutor dari temannya.
"Tak apa (name)! Kau bisa" Ucap (name) bergumam.
———————————
"Ahh.. Kaeya kau mabuk parah.." Ucap Childe sambil melirik ke arah Kaeya yang sudah tidak kuat untuk minum lagi.
"Iya.. hn.. Sebaiknya kau tidak usah pulang dalam keadaan mabuk.."
Childe beranjak lalu mengambil botol botol wine yang sudah kosong dan membuangnya.
"Tak apa, aku tidak mabuk sepenuhnya, baiklah sampai jumpa" Childe pun meninggalkan rumah pria dengan surai biru tua itu. Dan menghampiri mobilnya di tempat garasi.
"Dasar Kaeya, aku jadi mabuk begini.." Gerutu Childe sambil mengarah mobilnya mengikuti rute yang biasa ia lewati untuk pulang kerumahnya.
-
-
-Childe pun sampai ke kediamannya. Ia memarkirkan mobilnya dan berjalan sempoyongan menuju pintu utamanya.
Tetapi ada sebuah kejanggalan terjadi.
Childe melihat mobil (name) yang ada di garasi. Apakah..?
Apakah (name) sudah pulang?
Sesaat Childe tidak merasa sempoyongan lagi. Manik noctilucous jade nya mengecil tanda terkejut.
Childe pun langsung menabrak pintu utama itu dan tidak peduli pintu itu akan rusak atau tidak.
Dasinya terlepas karena sangat pemiliknya terlalu kasar, hingga terlihat lah dada bidangnya dan kancing kemeja bagian paling atas terbuka satu.
Ia mencari-cari kekasih nya dimana-mana. Semua ruangan di lantai 1 ia lewati, dan ia cek satu persatu.
Tinggal 1 ruangan yang belum ia lihat. Yaitu dapur.
Bergegas ia menuju ke dapur, tidak peduli dengan barang apapun yang ada di depannya.
Dan dimana langkah lebarnya itu berhenti. Saat ini ia sedang menstabilkan napasnya yang tidak beraturan. Keringatnya juga mulai muncul di dahi nya.
Perlahan manik biru laut nya itu menerang dan berkilau. Ia melihat punggung seorang wanita yang sedari tadi ia tunggu.
Wanita itu sedang memakai celemek dan ia sedang fokus dengan kegiatannya saat ini, yaitu memasak.
Wanita itu pun tidak sadar dengan kekasihnya yang ada di belakang nya.
"(name)...?"
Childe mendekati (name) dengan perlahan, namun tak lama wanita itu menoleh dan terkejut dengan seseorang di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. LOVERMAN [Childe x Reader]
RomansaPerjodohan? Apakah hal itu dapat membuatku bahagia? Seorang wanita yang mempunyai trauma dimasa lalu dan dipaksa harus menikah dengan pria yang tidak ia sukai. Entah trauma nya akan hilang atau tidak, ia harus menjalankan pernikahan ini dengan te...