Hai semuanya
Udh lama banget ya gak update
Hehehe maaf yaKarena sekarang udah update jangan Lupa baca ya
Selamat membaca
Hari ini adalah hari dimana Ova akan memasuki Tk. Tapi bukannya Ova yang bersemangat melainkan Kila, Ia sudah sangat sibuk semenjak subuh tadi. Mulai dari menyiapkan bekal sampai menyetrika baju sekolah Ova.
Bukannya tidak ada pengurus rumah, Kila lah yang mengajukan diri untuk menyiapkan bekal untuk Ova.
Sudah hampir seminggu Kila tinggal diApartemen Demic, namun Demic hanya 2 kali menampakkan batang hidungnya.
Sedikit informasi, Apartemen Demic memiliki 3 kamar tidur, memiliki pengurus Rumah tetapi tidak tinggal disitu. Mereka hanya datang pagi dan pulang Sore, Jadi jika mereka sudah pulang Ova akan ditinggal sendirian dengan pengasuhnya Dan itu sudah terjadi mulai dari Ova lahir.
Semenjak mendengar itu entah kenapa Kila merasa bahwa dialah yang harus bertanggung jawab atas semuanya.
"Ova bangun yuk, nanti terlambat loh" Kila membangunkan Ova dengan lembut
Tidak seperti anak kecil lainnya, dengan memanggil namanya saja Ova sudah terbangun.
"Masih ngantuk gak?"
Ova menggelengkan kepalanya dengan semangatSambil berjalan ke kamar mandi Kila menanyakan pertanyaan yang sangat ingin dia tanyakan kepada Ova "Ova" panggilnya
"Sebelum Kakak kerja disini, Ova biasanya main apa kalau Papa belum pulang?"
"Ooohhh, Ova main sama boneka terus sama baca buku. Soalnya Papa gak ngebolehin main Hp Kak" Jawabnya
"Hah" Kila mengela nafas, Ia akan membicarakan ini dengan Demic nanti.
"Tapi kan Kak, beberapa minggu yang lalu Ova gak pernah ditinggal sendirian lagi loh" Ujarnya
"Bagus dong"
"Emang kenapa Kakak penasaran apa yang Ova mainkan? " Tanya Ova penasaran
"Gak ada sayang, Kakak cuman penasaran aja kenapa Ova pintar. Eh ternyata karena rajin baca buku" Ujar Kila berbohong
"Emang Ova pintar ya kak?" Tanyanya heran
"Loh emang gak ada yang bilang?"
"Enggak"
Hati Kila terasa sakit mendengarnya. Kila sudah bertekad untuk menghancurkan dinding antara Ayah dan anak ini.
Selesai mandi mereka langsung sarapan, tapi hari ini agak aneh karena Demic ikut sarapan. Bahkan Kila tidak tau kapan Demic pulang.
"Enak gak? " Tanya Kila kepada Ova
"Enak banget Kak" Jawabnya dengan mulut penuh
"Pelan-pelan aja makannya, nanti kesedak"
Ova mengangguk-anggukan kepalanyaSambil menjaga Ova makan, Kila memberanikan diri untuk mengobrol dengan Demic.
"Jam berapa Bapak pulang?"
"Jam 3" Jawabnya singkat
"Apa Bapak bakalan pergi lagi? "
"Enggak"
"Astagfirullah, Ini emang dia lagi malas atau kurang gizi sampai ngomong aja gak sanggup"
"Bagus deh kalau gitu, soalnya ada yang ingin saya sampaikan ke Bapak"
"Kak udah selesai makan" Tutur Ova
"Kalau gitu ayo berangkat kesekolah" Ajak Kila
"Sama saya" Sahut Demic
"Hah"
"Biar saya yang antar" Ucapnya Demic sekali
Wah Kila pikir Ia salah dengar atau mungkin telinganya sudah rusak.
"Papa serius, Papa yang antarkan Ova kan"
Demic mengangguk dengan wajah datarnya.
"Yeaahh" Teriaknya gembira
Tadi sempat Kila berpikir untuk menolak ajakan Demic, tetapi ia berpikir bukannya bagus bila begini. Ini tandanya mereka akan semakin dekat.
"Kamu gak keberatankan?" Tanya Demic
"Anjirr kesambet apa sampai dia nanyain kayak begini"
"Hahahaha Punya hak apa saya ngelarang Bapak" Jawab Kila
Seketika wajah datar Demic terasa lebih dingin, karena merasa aneh Kila pergi mengajak Ova untuk keluar duluan.
Seperti Dejavu, Hanya Ova dan Kila yang mengobrol sedangkan Demic hanya menyetir sambil mendengarkan obrolan mereka.
"Kita udah sampai, nanti jangan lupa makan bekalnya, Okee? ""Oke" sahut Ova semangat
"Bapak gak turun? " Tanya Kila
"Enggak, Kamu saja yang mengantarnya"
"Kalau gitu.....hmmmmm" Kila berpikir sebentar dan membisikkan sesuatu ke Ova
"Apa boleh Kak?"
"Boleh dong"
Demic yang tidak bisa membaca apa yang dipikirkan oleh gadis itu.
Sebelum turun Ova pergi kepangkuan Papanya, Demic sedikit terkejut namun wajahnya kembali Datar.
"Kata Kak Kila ini biasa dilakukan sama orang tua dan anak, jadi......."
ummmahhh
Ova dengan cepat pergi dari pangkuan Papanya dan turun dari mobil sambil melambaikan tangannya.
"Dahh Papa, Dah Kak"
"Dah Ova" Sahut Kila ikut melambaikan tangannya
1 detik
2 detik
3 detik
Demic masih mematung, itu membuat Kila memikirkan ide yang sangat menantang "Sayang" Panggilnya
Dengan cepat Demic menjawab "Ada apa sayang"
Bukan hanya Kila, Demic itu terkejut dengan apa yang ia ucapkan.
"Oooohh Jadi Bapak sayang sama saya? " tanya jahil Kila
Wajah Demic bukannya kaget tapi malah menjadi serius.
"Eh Jangan marah dong pak, saya tadi cuman" Sebelum Kila menyelesaikan kalimatnya Demic langsung memotong
"Iya"
"Apa nya yang iya pak? "
"Saya sayang kamu"
Aduh pak Demic, saya juga sayang kok 😘
Lanjut minggu depan ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaranku
Подростковая литератураKisah Cinta antara Dosen Muda dengan gadis yang baru tamat SMA. Ademic, Dosen tsundere yang tampan tetapi Duda dan juga sudah memiliki anak. Kila seorang gadis muda yang jiwa keinginannya sangat kuat, apapun yang ia inginkan pasti ia dapatkan. Cove...