7. Masalah

18 7 6
                                    

Hai semuanya
Part 7 udah update

Tanpa panjang lebar
Selamat membaca


"Kenapa baru pulang"

"Orang yang nyuruh saya turun dari mobil jangan banyak tanya" Sindir Kila

"Naik apa?"

"Naik kaki"

"Naik apa?" Tanyanya sekali lagi

"Naik taxi loh" Kesal Kila

"Kamu singgah kemana?"

"Emang kenapa sih Pak?, Apa mungkin Bapak khawatir?" Goda Kila

"Ya jelas saya khawatir, kamu itu masih anak-anak"

"Seharusnya Bapak lebih khawatirkan Ova dibanding saya"

"Ova sudah besar, Dia sudah pandai menjaga diri"

"Saya juga udah besar ya Pak"

"Kamu yakin? Badan kamu yang kecil ini sekali dihembus angin pasti langsung terhempas" Ucapnya meremehkan

Kila tidak terima di bilang masih kecil, padahal saat masih sekolah Kila merasa tinggi tapi saat sudah berdampingan dengan Demic ia langsung menciut.

"Lama-lama Bapak kok ngeselin?" Kesal Kila

"Udah cepat sana ganti baju, Kamu bau keringat"

"Mana ada ya Pak"

"Udah sana"

Dengan mulut yang masih menggerutu Kila  pergi dari ruang tamu kekamarnya, sedangkan orang yang membuat Kila kesal tersenyum manis tanpa ada yang melihat.(Dwi liat kok(⊙.⊙))

Hari-hari berjalan semestinya, tidak ada peningkatan hubungan Demic dengan Kila. Tapi walaupun begitu, hubungan anak Bapak ini sudah mulai berkembang. Demic selalu menyempatkan pulang hanya untuk menyapa anaknya dan sentuhan fisik seperti ciuman selamat malam atau pagi.

Seperti biasa Kila saat ini sedang menonton Drama di Hp sambil menunggu Ova pulang dari Sekolahnya. Tapi tiba-tiba suara telepon rumah berbunyi, cepat-cepat kila pergi keluar tamu dan mengangkat telepon itu

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Sahut Kila

"Apa benar ini Orangtua dari Ova olivian?"

"Ya, Ini siapa ya?"

"Saya guru dari Tk ******, Ova anak ibu terlibat perkelahian" Ujar Guru tersebut

"Astagfirullah, tapi Ova gak papa kan bu?"

"Alhamdulillah, gak ada yang terluka bu"

"Oke bu, Saya akan segera kesana"

"Iya bu"

Dengan buru-buru Kila berganti pakaian dan langsung pergi kesekolah menggunakan taxi tanpa menghubungi Demic orangtua kandungnya.

Sesampainya di Tk Kila langsung memasuki Ruang kepala sekolah disitu sudah ada 2 orang anak salah satunya Ova dan juga ibu dari anak tersebut.

"Oh ini ya orangtuanya ya?"

"Pasti hamil diluar nikah" sambung ibu itu lagi

"Pantas anaknya nakal, penampilan orangtuanya aja kayak gitu" Ucap ibu itu, Kila saat itu memakai baju kaos putih bigsis dengan celana di bawah lutut. Bisa dibilang rambut Kila agak berantakan karena terburu-buru.

"Maaf bu, tapi ini harus diselesaikan dengan baik" Kepala sekolah itu menengahi

Sedangkan Kila tidak terlalu mendengarkan perkataan ibu-ibu yang menjelekannya itu, Ia hanya memperhatikan Ova yang terus menunduk.

"Ova" panggil Kila

Ova terus menunduk walaupun Kila yang memanggil.

"Gelang" sahutnya agak lama

Gelang couple pemberian Kila tampak sudah rusak, Kila mengerti kenapa Ova seperti itu.

"Bu guru tolong bawa anak-anak ini keluar, gak bagus bagi mereka kalau seperti ini" Ujar Kila kepada guru yang datang bersama Kila

"Baik bu" Sahut Guru itu dan membawa anak itu keluar termasuk Ova

Saat sudah keluar Ova terkejut melihat Papanya ada diluar pintu sambil bersender didinding.

"Papa" Panggil Ova parau

Demic tersenyum, sangat jarang melihat Demic tersenyum tulus, biasanya Demic selalu tersenyum untuk meremehkan.

"Kamu gak papa?" Tanya Demic kepada Ova

"Aku gak papa kok Pa" Jawab Ova

"Tapiiii" Ova tidak melanjutkan kalimatnya

"Tapi kenapa?"

"Gelang pemberian Kak Kila udah patah" Isak Ova

Setelah berkata begitu Ova langsung menangis, Demic sesegera mungkin menghentikan tangisan Ova supaya tidak terdengar oleh Kila, Demic sangat ingin melihat bagaimana cara Kila menyelesaikan masalah ini.

"Hah, pasti malukan dilihat anak-anak. Makanya jangan sok paling pintar" Ujar ibu itu

Dia terus mencaci maki Kila, sedangkan Kila hanya mendengarkan. Bahkan Demic yang mendengarkannya sudah sangat kesal, saat Demic ingin mendatangi mereka, Kila mengangkat suaranya hingga Demic menghentikan langkahnya.

"Udah selesai" Ucap Kila dengan suara seperti biasa, walaupun begitu semua mata yang ada diruangan itu langsung tertuju Ke Kila.

"Dengan ini aja kita tau siapa yang gak diajarkan oleh orangtua nya" Sindir Kila santai

Merasa tersendir Wajah ibu tadi langsung merah padam.

"Kamu gak tau siapa saya kan?" Ancamnya

"Emang penting?" Sahut Kila dengan suara meremehkan

"KAMU" Teriaknya kuat

"Bu, bahkan saya belum mendengarkan apa yang terjadi loh. Jadi, tolong ditahan amarahnya yang gak penting itu Okee" Ucap Kila santai

Setelah semuanya tenang , akhirnya kepala sekolah menceritakan apa yang terjadi, yang kepala sekolah tau Ova memukul temannya, tapi saat ditanya apa itu betul Ova hanya diam.

Kila mengangguk mengerti, Selama Kila tinggal dengan Ova, Walaupun Ova banyak bercerita tapi dia jarang berekspresi tentang perasaannya sendiri.

"Jadi ibu yang disini cuman mendengarkan satu sisi saja ya?"

"Gak mungkin anak saya yang memulaikan?" Ujar Ibu itu

"Pastinya saya juga berpikir kalau anak saya gk berasalah juga kan bu?"

"Suruh anak kamu minta maaf atau gak saya akan memanggil polisi untuk menangani ini" Ancamnya

"Baik" Jawab Kila singkat, Kila menyuruh guru tadi memanggil Ova dan temannya itu.

"Seharusnya kan dari tadi begini, harusnya kalian sadar dimana level kalian"

"Ova, Lakukan apa yang dibuat dia sama kamu"

"Apa?" Kejut Ova

"Jika mereka berani memulai, berarti mereka juga berani menanggung akibatnya" Ucap Kila

"Dasar kamu" Mungkin sanking kesalnya ibu itu mengangkat tangannya untuk menampar Kila tapi dengan cepat ada tangan yang menahannya.

Kila memutarkan kepalanya untuk menatap siapa yang melindunginya "Demic" Panggil Kila

"Yes Baby" Sahut Demic

(Sedikit penjelasan, Pasti ada yang berpikir Demic kan kaya kenapa gak pakai supir pribadi aja, mungkin gak bakalan Ribet pulang jemput Ova. Oke emang benar, tapi semenjak penculikan Ova Demic tidak memakai supir pribadi lagi untuk Ova, mengapa? Ternyata yang menculik Ova adalah supir pribadinya sendiri yang dendam dengan Demic . Hah kok gitu? Bukannya lebih bahaya ya? Ya mungkin Demic pikir lebih aman jika begitu, karena di dalam bus Tk bukan hanya anaknya saja tetapi banyak anak lainnya juga dan juga ada guru yang selalu mengawasi jadi itu tidak terlalu berbahaya apalagi guru itu adalah bibi Demic sendiri).

Gimana ceritanya
Agak ngaur ya😖
Tapi kadang yg gini yg bikin gemes
Hehehehe

Duda IncarankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang